Korban Banjir di Tapsel Manfaatkan Kayu Hanyut untuk Perbaiki Rumah dan Jembatan
16 December 2025, 20:38 WIB
Setelah banjir bandang pada 25 November silam melanda tiga desa di Kecamatan Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, warga setempat kini mulai menunjukkan semangat bangkit dengan memanfaatkan sumber daya tersisa.
Warga di tiga desa terdampak, Desa Garoga, Desa Huta Godang dan Desa Aek Ngadol, kini bergotong royong mengolah kayu gelondongan yang hanyut terbawa arus Sungai Aek Garoga.
Kayu-kayu dari berbagai jenis, termasuk batang pohon durian berdiameter besar, dipilih dan diolah menjadi papan dan broti menggunakan mesin chainsaw.
Proses pengolahan satu gelondongan kayu dapat memakan waktu hingga empat jam. Namun, upaya ini dilakukan demi satu tujuan utama, mempercepat perbaikan pemukiman dan infrastruktur yang rusak.
Seorang warga, Aris menjelaskan, kayu-kayu ini sangat vital untuk kebutuhan mendesak masyarakat pascabencana.
"Ini nanti akan dipergunakan untuk bangunan dan jembatan, Bang. Jembatan yang rusak sama bangunan-bangunan di sini. Iya, dipakai (untuk memperbaiki rumah)," kata Aris, Selasa (16/12/2025).
Aris menambahkan, inisiatif pemanfaatan kayu hanyut ini juga didukung oleh aparat.
"Bapak tentara memberi tahu untuk memanfaatkan kayu-kayu yang hanyut dari sana, dimanfaatkan untuk dijadikan bangunan dan jembatan, Bang," ujarnya.
Papan dan broti hasil olahan ini direncanakan akan digunakan oleh warga di tiga desa tersebut untuk mendirikan kembali pemukiman mereka.
Selain itu, juga memperbaiki jembatan yang terputus. Hal ini menjadi simbol kemandirian dan harapan warga Batangtoru dalam membangun kembali kehidupan pascabanjir.