Antisipasi Banjir Jakarta, Kementerian Lingkungan Hidup Bareng Kodam Jaya Pulihkan Sungai Cipinang
18 December 2025, 12:05 WIB
Upaya yang dilakukan untuk penyelamatan sungai dan pengendalian banjir di kawasan urban Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) sudah masuk babak baru dengan berkolaborasi strategis lintas sektor.
Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) melakukan aksi kerja bakti massal untuk membersihkan Sungai Cipinang di perumahan Pondok Cibubur, Depok, Jawa Barat (Jabar).
Kegiatan ini sekaligus untuk memperingati Hari Ulang Tahun Kodam Jaya ke-79, ditegaskan bahwa is lingkungan tersebut telah menjadi kepentingan strategis pertahanan wilayah dan kualitas hidup bagi masyarakat.
Ada ratusan personel dari TNI, aparatur pemerintah daerah, komunitas peduli sungai, dan warga yang terlibat langsung menyelurusi bantaran Sungai Cipinang, anak sungai strategis yang vital pada sistem drainase regional Jabodetabek.
Jenis-jenis sampah yang dimulai dari sampah rumah tangga, plastik sekali pakaim hingga materia residu yang diangkat dari sungai yang membuat tersumbat.
Dalam aksi ini bukan sekedar simbolis, tetapi bagian dari kerja sistematis KLH/BPLH yang bertujuan untuk mengurangi resiko banjir dan mencapai target no sampah di sungai.
Diwakili oleh Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup, Rasio Ridho Sani, menegaskan tentang esensi dari kegiatan tersebut.
"Membersihkan sungai adalah upaya nyata menjaga keselamatan lingkungan dan manusia. Sungai yang bersih membuat aliran air lebih lancar dan menurunkan risiko banjir, khususnya di wilayah padat seperti Jabodetabek," ujar Rasio Ridho Sani, dikutip dari www.kemenlh.go.id, Kamis (18/12/2025).
"Sinergi KLH/BPLH dengan TNI membuktikan bahwa perlindungan lingkungan adalah bagian dari menjaga ketahanan wilayah dan kualitas hidup masyarakat. Disiplin dan konsistensi menjadi kunci agar sungai tidak kembali dipenuhi sampah," sambung dia.
Hasil Upaya Positif yang Dihasilkan
Upaya pembersihan tersebut menunjukkan hasil yang sangat positif berkat pemasangan jaring sampah untuk lima titik , 12 papan larangan untuk buang sampah, dan juga penertiban TPS liar di sepanjang segmen Depok.
Data dari pemantauan KLHK/BPLH, volume sampah yang diangkat dari sungai Cipinang tercatat mencapai 341,8 ton pada bulan Oktober 2025, dan juga berhasil diturunkan menjadi 300 ton pada bulan November 2025, atau berkurang 41,8 ton sampah.
Dikutip dari www.kemenlh.go.id, Rasio menegaskan selain terjadi penurunan tetapi upaya tersebut masih belum cukup.
"Target kita jelas, Sungai Cipinang harus bebas dari sampah. Selama masih ada ratusan ton sampah setiap bulan, berarti kita harus bekerja lebih keras bersama masyarakat," terang dia.
Sejalan dari yang dikatakan KLHK/BPLH juga memperkuat bagian penegakan hukum yaitu, empat dari 22 perusahaan yang terdata di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Cipinang akan dikenakan sanksi karena diduga tidak taat terhadap ketentuan lingkungan.
Langkah seperti ini ditegaskan sebagai bentuk ketegasan negara dalam melindungi kualiatas air dan ekosistem sungai.
Kegiatan tersebut didukung oleh Pemerintah Kota Depok. Wakil Wali Kota Depok Chandra Rahman tentang keaktifan KLHK/BPLH yang dinilai selalu produktif dalam turun ke lapangan.
"KLH/BPLH tidak hanya bekerja pada tataran regulasi, tetapi hadir langsung melakukan pembersihan sungai, khususnya Sungai Cipinang. Ini contoh kepemimpinan lingkungan yang memberi dampak nyata bagi masyarakat," ujar Chandra Rahman.
Dorong Masyarakat Jaga Lingkungan
Chandra juga mengajak warga Depok untuk berpartisipsi dalam menjaga lingkungan.
"Saya mengajak seluruh warga Depok, jangan sekali-kali membuang sampah ke kali atau sungai. Sungai bukan tempat sampah. Jika kita jaga dari hulu, maka kita sedang melindungi kota kita sendiri dari banjir dan krisis lingkungan," terang dia.
KLH/BPLH mendorong peran masyarakat untuk pemberdayaan Komunitas Peduli Sungai Cipinang yang telah melibatkan sekitar 25 orang berdasarkan keputusan dari Menteri Lingkungan Hidup/Kepala BPLH Nomor 2530 Tahun 2025.
Bersama dengan pemberdayaan kader jumantik dan dasa wisma untuk pemilahan sampah mulai dari sumber serta penguatan bank sampaj, yang diharapkan pengurangan sampah menjadi gerakan massal.
Melalui kerja sama dengan militer, pemerintah, dan warga, KLH/BPLH menegaskan juga bahwa sungai bersih adalah fondasi ketahanan kota.
Berpikir global, bertindak lokas, mulai dengan cara dari tidak membuang sampah ke sungai hari ini, demi masa depan Jabodetabek yang aman dari banjir dan lingkungan yang sehat bagi generasi yang akan datang.