Banjir Sukabumi, Lansia Sakit Ditandu Sarung Sejauh 2 Km Lewati Jalan Longsor dan Licin

18 December 2025, 07:17 WIB
Banjir Sukabumi, Lansia Sakit Ditandu Sarung Sejauh 2 Km Lewati Jalan Longsor dan Licin

Seorang lansia, Ibu Empad (70), berjuang keluar dari tempat pengungsian usai bencana banjir akibat luapan sungai Cidadap melanda Kecamatan Simpenan, Kabupaten, Sukabumi. Sembari menahan kakinya yang sakit, dia dievakuasi dengan tandu darurat dari kain sarung karena jalanan di wilayah itu lumpuh total.

Abrasi luapan Sungai Cidadap dan material longsor yang terjadi sejak Senin (15/12) telah memutus akses transportasi dan membuat kendaraan roda dua maupun roda empat di wilayah itu tidak bisa melintas.

Kondisi ini diperparah dengan robohnya jembatan penghubung utama. Dampaknya, warga membutuhkan bantuan medis atau evakuasi terpaksa berjuang melewati medan berbahaya.

Keberadaan Ibu Empad (70) diketahui saat tim Relawan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) PMI Kabupaten Sukabumi sedang menyisir lokasi terdampak abrasi. Di tengah perjalanan, tim bertemu dengan keluarga yang sedang bersusah payah membawa Ibu Empad melewati jalur yang rusak tersebut.

"Saat saya hendak meninjau rumah-rumah yang terkena abrasi kali Cidadap, di perjalanan saya berpapasan dengan warga yang sedang menandu si ibu tepat di atas jembatan yang rusak. Karena mereka tampak sangat lelah, kami tim Sibat langsung turun tangan membantu menandu beliau," ungkap Denis Hermawan, Relawan Sibat PMI Kabupaten Sukabumi, saat dihubungi Rabu (17/12/2025).

Jembatan Roboh, Longsor dan Licin

Jembatan Roboh, Longsor dan Licin

Ibu Empad yang sudah lanjut usia mengalami sakit kaki. Kondisi itu membuatnya tidak bisa berjalan sendiri. Dievakuasi menggunakan kendaraan pun tak memungkinkan karena jalanan tertutup material longsor dan tanah menjadi sangat licin akibat hujan.

"Akses kendaraan sangat sulit karena jembatan roboh dan jalanan licin akibat musim hujan. Akhirnya, keluarga berinisiatif menggunakan tandu dari sarung. Kami membantu menandu beliau sejauh 2 kilometer dengan medan yang lumayan terjal," tambah Denis.

Tujuan evakuasi ini adalah untuk membawa Ibu Empad ke rumah kerabatnya yang berada di titik lebih tinggi dan lebih aman dari ancaman bencana susulan.

"Ibu Empad adalah warga Kampung Cisarua, Dusun Kawungluwuk. Kami pastikan beliau sampai ke tempat saudaranya di titik aman, karena rumah asalnya berada di jalur rawan yang terdampak abrasi dan longsoran," tuturnya.

Sumber : Liputan6.com