Perputaran Uang Diprediksi Sentuh Rp 107 Triliun Selama Libur Nataru 2025/2026

16 December 2025, 13:15 WIB
Perputaran Uang Diprediksi Sentuh Rp 107 Triliun Selama Libur Nataru 2025/2026

Wakil Ketua Umum Bidang Kadin Indonesia Bidang Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang memprediksi perputaran uang dapat mencapai Rp 107,55 triliun saat libur Natal 2025 dan Tahun baru 2026 (Nataru). Di sisi lain, momen libur Nataru juga diharapkan akan berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi 2025.

Pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2025 dinilai akan menentukan apakah target pertumbuhan ekonomi 2025 akan mencapai taget Pemerintah di kisaran 5,2%.

"Hingga kuartal III-2025 pertumbuhan ekonomi nasional di kisaran 5,01%,artinya pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2025 diharapkan minimal 5% atau lebih sehingga pertumbuhan ekonomi nasional 2025 aman di kisaran 5%," ujar Sarman dikutip dari keterangan resmi, Selasa (16/12/2025).

Ia menuturkan, salah satu momentum yang mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV ini adalah libur Natal dan Tahun Baru 2025/2026.

Survei Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan menyebutkan jumlah pemudik libur Natal dan Tahun baru 2025/2026 diperkirakan mencapai 119,5 juta meningkat 2,71% dari tahun lalu atau sekitar 42,01% dari jumlah penduduk Indonesia.

Ia mengatakan, dengan jumlah pemudik libur Nataru sebesar 119,5 juta tersebut diprediksi perputaran uang mencapai Rp 107,562 triliun.

"Adapun dasar perhitungannya adalah jumlah 119,5 juta tersebut setara dengan 29.875.000 keluarga dengan asumsi rata rata per keluarga 4 orang.Jika per keluarga membawa bekal uang rata rata Rp,3,6 juta maka potensi perputaran uang menembus Rp 107,550 triliun," kata dia.

"Masih berpotensi di atas itu,kita mengambil angka yang moderat naik 10% dari tahun lalu rata rata Rp 3,3juta/keluarga. Jumlah pemudik ini di luar perkiraan kita, karena prediksi tidak sebesar itu mengingat dalam dua bulan ke depan kita sudah memasuki bulan puasa,di mana masyarakat sudah persiapkan untuk mudik Idul Fitri 2026. Waktu yang berdekatan ini masyarakat berpotensi tidak melakukan perjalanan mudik liburan Nataru tahun ini, " ia menambahkan.

Sarman menuturkan, ternyata ini di luar dugaan, antusias masyarakat melakukan mudik libur Nataru baik untuk merayakan Natal maupun liburan akhir tahun dipicu oleh stimulus yang diberikan Pemerintah sebagai upaya terpadu untuk mereduksi beban biaya perjalanan masyarakat yang biasanya meningkat tajam menjelang akhir tahun.

Stimulus jadi Daya Tarik

Stimulus jadi Daya Tarik

Stimulus tersebut menjadi daya tarik seperti tarif diskon tol 10-20% ruas jalan tol di Jabodetabek,trans jawa,Non jawa dan trans Sumatera.

Kemudian diskon seluruh moda transportasi darat,laut dan udara. PT Kereta Api Indonesia (KAI) memberikan diskon sebesar 30 persen untuk kelas ekonomi, sedangkan PELNI menyediakan potongan sekitar 20 persen untuk tiket kapal laut,PT ASDP memberikan keringanan tarif jasa kepelabuhanan rata-rata potongan sekitar 19 persen pada lintasan-lintasan prioritas.

Sedangkan angkutan udara PPN ditanggung Pemerintah (DTP) dan berbagai maskapai penerbangan menerapkan penurunan tarif angkutan udara rata-rata 13 -- 14 persen khusus tiket kelas ekonomi.

Selain itu, Sarman mengatakan, berbagai sektor usaha akan lebih produktif dan cuan selama libur Nataru antara lain seperti pusat perbelanjaan.mall,grosir,jasa parcel natal,toko kue,hotel,motel,villa,apartemen,restoran,caf,pusat kuliner,pengrajin oleh oleh khas daerah,aneka produk UMKM,mini market dan pedagang mikro yang tersebar di berbagai objek wisata.

Skala industry food and beverage untuk kebutuhan Natal dan Tahun baru khususnya produsen fashion/batik/kain khas daerah, makanan dan minuman seperti kue,roti,snack,daging,sosis dan minuman seperti sirop,soft drink dan minuman ber-alkohol.Juga sektor logistic dan transportasi travel,jasa penyewaan mobil/rental. Sarman juga meminta agar pihak perbankan untuk menyiapkan kebutuhan uang tunai yang cukup untuk menghadapi libur Nataru.

"Untuk kebutuhan uang tunai,Bank Indonesia (BI) dan pihak Perbankan agar memastikan ketersediaan dalam berbagai pecahan uang rupiah baik melalui ATM maupun pengambilan langsung untuk kebutuhan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026," kata dia.

Perputaran Uang

Perputaran Uang

Sarman menjelaskan, perputaran uang selama libur Nataru akan tersebar di daerah yang penduduknya merayakan Natal antara lain Papua,Maluku,Sulut,Kalbar,Sumut dan berbagai Kabupaten di Indonesia.

Selain itu, perputaran uang juga akan signifikan di daerah tujuan wisata favorit antara lain Bali,Jogyakarta,Malang,Bandung,Bogor.

"Diharapkan koordinasi lintas Lembaga dan Kementerian terkait semakin maksimal untuk persiapan liburan Nataru sehingga nantinya kesiapan dari sisi infrastruktur,pengaturan lalu lintas,keamanan dan kenyamanan,kelancaran dapat dirasakan oleh para pemudik," kata Sarman.

Ia juga berharap kesiapan Pemerintah Daerah agar dapat melakukan langkah langkah antisipasi menyambut para pemudik yang pulang kampung maupun yang berlibur.

Termasuk menghimbau para pengelola destinasi wisata,hotel,pengelola parkir,kuliner umkm makanan dan souvenir khas daerah tidak menaikkan harga atau tarif berlebihan agar para pemudik tidak ragu menghabiskan uangnya.

"Semoga liburan Nataru ini akan mampu menggerakkan ekonomi diberbagai daerah dan akan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal IV-2025 yang ditargetkan di kisaran 5,00-5,04% sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia 2025 bisa bertahan diangka 5% atau lebih," kata dia.

Sumber : Liputan6.com