7 Fakta IPO Superbank (SUPA): Oversubscribed 318 Kali hingga Himpun Dana Rp 2,79 Triliun
16 December 2025, 10:30 WIB
Penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) PT Super Bank Indonesia Tbk (Superbank) menjadi salah satu aksi korporasi paling menyita perhatian pasar modal Indonesia di penghujung 2025.
Menggunakan kode saham SUPA, IPO Superbank mencatatkan respons investor yang sangat kuat, bahkan menorehkan rekor tingkat kelebihan permintaan.
Berikut sejumlah fakta-fakta IPO Superbank (SUPA) yang perlu diketahui dirangkum Liputan6.com pada Selasa (16/12/2025):
1. Oversubscribed Hingga 318 Kali
Menjelang pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 17 Desember 2025, IPO Superbank tercatat mengalami oversubscription hingga 318,69 kali, dengan jumlah permintaan investor melampaui 1 juta order. Tingginya minat ini mencerminkan kuatnya kepercayaan pasar terhadap prospek SUPA sebagai bank digital.
2. Dinilai Jadi IPO Besar Bank Digital
Sucor Sekuritas menilai lonjakan permintaan tersebut menegaskan posisi SUPA sebagai salah satu IPO terbesar di sektor perbankan digital nasional. CEO Sucor Sekuritas, Bernadus Wijaya, menyebut antusiasme ini sebagai sinyal kuat kepercayaan investor terhadap fundamental dan strategi pertumbuhan Superbank.
"IPO SUPA mencetak rekor dengan tingkat oversubscription mencapai 318 kali. Ini menunjukkan appetite investor terhadap sektor perbankan digital masih sangat kuat," ujarnya.
3. Harga IPO dan Dana yang Dihimpun
Superbank melepas 4,40 miliar saham atau setara 13% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Harga penawaran ditetapkan di kisaran Rp 525--Rp 695 per saham, dengan harga final berada di level Rp 635 per saham. Dengan demikian, perseroan akan meraup dana Rp 2,79 triliun dari IPO.
4. Mayoritas Dana untuk Penyaluran Kredit
Sekitar 70% dana IPO akan digunakan sebagai modal kerja untuk mendukung ekspansi penyaluran kredit. Sisanya, sekitar 30%, dialokasikan untuk belanja modal guna memperkuat kegiatan operasional dan layanan digital perseroan.
5. Didukung Penjamin Emisi Ternama
Dalam proses IPO, Superbank menggandeng sejumlah penjamin pelaksana emisi efek, antara lain Mandiri Sekuritas, CLSA Sekuritas Indonesia, Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, dan Sucor Sekuritas. Dukungan ini turut memperkuat kepercayaan investor terhadap IPO SUPA.
6. Prospek dan Kinerja Keuangan
Hingga Juni 2025, Superbank mencatatkan total aset sebesar Rp 14,87 triliun, dengan pendapatan bunga bersih Rp 665,29 miliar dan laba bersih Rp 20,50 miliar. Manajemen juga berkomitmen membagikan dividen hingga 85% dari laba bersih, yang direncanakan mulai berdasarkan laba tahun buku 2029.
7. Jadwal dan Pencatatan Saham
Masa penawaran umum berlangsung pada 10--15 Desember 2025, dengan distribusi saham secara elektronik pada 16 Desember 2025. Saham SUPA resmi tercatat dan mulai diperdagangkan di BEI pada 17 Desember 2025.
Dengan lonjakan permintaan yang sangat kuat dan prospek bisnis yang dinilai menjanjikan, IPO Superbank (SUPA) menjadi simbol kuatnya optimisme investor terhadap pertumbuhan sektor perbankan digital di Indonesia.