Banjir Bali, 4 Turis Asing Dievakuasi dari Vila Pakai Perahu Karet

15 December 2025, 07:06 WIB
Banjir Bali, 4 Turis Asing Dievakuasi dari Vila Pakai Perahu Karet

Banjir kembali melanda sejumlah wilayah di Bali pada Minggu dini hari, 14 Desember 2025. Sejumlah turis asing pun terjebak di vila akibatnya.

"Minggu (14/12) dari Pagi hari laporan masuk ke Pusdalops Kota Denpasar ada orang terjebak WNA 9 orang di Villa Kusuma Living Jalan Saraswati III A masih masuk Lingkungan Padang Sumbu, Padangsambian Klod, Denpasar Barat," bunyi keterangan dalam unggahan Instagram @tudarma_putra yang juga diunggah akun Instagram @bpbd_denpasarkota, kemarin.

Setelah tiba di lokasi, tim reaksi cepat BPBD Kota Denpasar yang membawa perahu karet hanya menemukan empat turis asing di vila dimaksud. Mereka langsung dievakuasi karena akan segera pulang ke negaranya pada hari tersebut.

"Saat ini WNA tersebut akan kembali ke negaranya. Dan mereka berterimakasih kepada Petugas yang sigap membantu Evakuasi Masyarakat dan cepat saat menerima panggilan Kemanusiaan," tulis akun tersebut.

Proses evakuasi terus berlanjut ke area lain yang terdampak banjir, seperti di Jalan Gn. Athena, Denpasar Barat. Saat diunggah, ketinggian banjir mencapai dada orang dewasa, sekitar 120 cm, merendam rumah warga. Meski begitu, tidak semua warga mau dievakuasi.

Banjir juga merendam kawasan Jalan Gn. Tangkuban Perahu Perumahan Buana Permai, Padangsambian, Denpasar Barat. Petugas berhasil mengevakuasi kurang lebih 20 orang, di antaranya balita dan anak-anak. Melansir Antara, di hari yang sama, banjir juga melanda Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Bali.

Evakuasi Jenazah WNA dari Gorong-gorong di Tibubeneng Bali

Evakuasi Jenazah WNA dari Gorong-gorong di Tibubeneng Bali

Seorang perempuan warga negara asing (WNA) yang tak membawa identitas tewas. Jenazah perempuan itu tersangkut di gorong-gorong di daerah Jalan Krisnantara, Desa Tibubeneng.

Kepala Kantor Basarnas Bali I Nyoman Sidakarya mengatakan timnya mengevakuasi jenazah perempuan itu setelah menerima laporan pada pukul 08.05 Wita. "Sebanyak lima personel yang kami tugaskan melakukan evakuasi. Menurut laporan bahwa posisi korban berada di bawah dan tersangkut pipa," ujarnya.

Ketinggian air saat korban dievakuasi mencapai sekitar pinggang orang dewasa, sekitar 100 cm. "Kondisi hujan mengakibatkan debit air semakin lama semakin tinggi, sehingga tim SAR gabungan bersama warga berupaya secepatnya mengevakuasi korban," kata Sidakarya.

Ketika ditemukan, korban masih menggunakan celana panjang berwarna hitam tanpa menggunakan atasan. Jenazah WNA itu kemudian dibawa menuju RSUP Prof IGN Ngoerah Denpasar pada pukul 10.30 Wita.

Dugaan Penyebab Kematian WNA di Banjir Bali

Dugaan Penyebab Kematian WNA di Banjir Bali

Sementara, Kepolisian Resor (Polres) Badung Bali menyebutkan perempuan WNA yang meninggal dunia diduga menerobos banjir saat hujan deras melanda daerah itu pada Minggu pukul 01.10 Wita. Pejabat Sementara Kasubsipenmas Sihumas Polres Badung Aiptu Ni Nyoman Ayu Inastuti menyatakan korban ditemukan pada pukul 04.40 Wita ketika sungai surut, di bawah jembatan jalan menuju Canggu Pertiwi, tersangkut di antara dinding jembatan dan sela kayu yang terbawa arus air, meninggal dunia.

Di sisi lain, proses identifikasi dan penanganan pasca-bencana terus berlanjut. Hingga saat ini, polisi masih berupaya mencari tahu identitas dan lokasi tempat tinggal WNA perempuan yang tewas di gorong-gorong Tibubeneng.

"Kendaraan yang diduga dipakai korban belum bisa dievakuasi karena kondisi terjepit didalam gorong-gorong jembatan dan kondisi air yang masih besar menyulitkan untuk melakukan evakuasi," kata Ayu Inastuti.

Peristiwa Banjir Bandang Bali

Peristiwa Banjir Bandang Bali

Peristiwa banjir pada 14 Desember 2025 ini menjadi pengingat pahit akan bencana banjir bandang yang sebelumnya melanda Bali pada 9--10 September 2025. Bencana September kala itu menyebabkan puluhan orang meninggal dunia. Selama sepekan masa tanggap darurat, tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi 18 jenazah korban banjir di Denpasar, Jembrana, dan Gianyar.

Masa tanggap darurat yang ditetapkan akhirnya dicabut oleh Gubernur Bali Wayan Koster pada Rabu, 17 September 2025. "Dengan mempertimbangkan perkembangan situasi terkini yang semakin landai, eskalasi penanganan darurat semakin menurun yang didukung juga dengan hasil asesmen tim penanggulangan bencana, maka Gubernur Bali memutuskan status tanggap darurat dinyatakan berakhir," jelas Kepala Pelaksana BPBD Bali I Gede Agung Teja Bhusana Yadnya saat itu.

Meskipun status tanggap darurat dicabut, Gede Agung menegaskan bahwa penanganan bencana tidak dihentikan. Pemerintah Provinsi Bali memastikan layanan kebutuhan dasar tetap berlanjut kepada masyarakat terdampak. Selain itu, proses pemulihan dipercepat, yang mencakup bantuan bagi pedagang pasar, perbaikan rumah, pemulihan infrastruktur, dan fasilitas umum lainnya.

"Upaya pemulihan ini akan dilakukan secara kolaboratif antara pemerintah kabupaten/kota, provinsi, dan pemerintah pusat termasuk partisipasi masyarakat dan dunia usaha," ujarnya.

Infografis Bali Dikepung Banjir hingga Bencana Longsor. (Liputan6.com/Abdillah)
Sumber : Liputan6.com