IHSG Sepekan Menguat Terbatas, China hingga The Fed Bayangi Pasar
13 December 2025, 12:00 WIB
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tipis pada perdagangan saham 8-12 Desember 2025. Kenaikan IHSG sepekan didorong rilis data makro China hingga the Federal Reserve (the Fed) pangkas suku bunga.
Adapun pada awal pekan, tepatnya 8 Desember 2025, IHSG dan kapitalisasi pasar mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah masing-masing pada level 8.710,69 dan sebesar Rp 16.004 triliun.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (13/12/2025), IHSG naik 0,32% dan ditutup ke level 8.660,49 selama sepekan ini. Kenaikan IHSG ini menyusut dari pekan lalu. IHSG pekan lalu melonjak 1,46% ke posisi 8.632,76.
Kapitalisasi pasar BEI juga menguat 0,24% menjadi Rp 15.882 triliun dari pekan lalu Rp 15.844 triliun.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG menguat 0,32% tetapi disertai oleh munculnya tekanan jual. Pihaknya menyebutkan sejumlah sentimen yang mempengaruhi IHSG sepekan. Pertama, rilis data makro China seperti neraca dagang yang relatif meningkat. Kedua, rilis data pekerjaan Amerika Serikat (AS) yang melemah, tetapi tetap terjadi ada pemangkasan suku bunga the Federal Reserve (the Fed) menjadi 3,75% meski data makro AS dikatakan belum stabil menurut ketua the Fed Jerome Powell.
"Faktor ketiga, penguatan harga komoditas emas global yang berpengaruh postiif ke emiten emas," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.
Kenaikan tertinggi terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian BEI dengan peningkatan sebesar 41,95% menjadi Rp 30,28 triliun dari Rp 21,34 triliun pada pekan lalu.
Peningkatan juga dialami rata-rata volume transaksi harian bursa pekan ini sebesar 27,92% menjadi 59,35 miliar saham dari pekan lalu 46,39 miliar saham. Rata-rata frekuensi transaksi harian meningkat 20,16% menjadi 3,2 juta kali transaksi dari 2,66 juta kali transaksi pada pekan lalu.
Selama sepekan, investor asing beli saham Rp 1,42 triliun. Aksi beli saham oleh investor asing ini lebih kecil dibandingkan pekan lalu mencapai Rp 2,48 triliun.
IHSG Sepekan Melonjak 1,46%, Ini 3 Faktor Pemicunya
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan kenaikan pada perdagangan 1-5 Desember 2025. IHSG sepekan melesat didorong data ekonomi Indonesia dan investor menanti kebijakan moneter the Federal Reserve (the Fed) terkait suku bunga.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (6/12/2025), IHSG bertambah 1,46% ke posisi 8.632,76. Pada pekan lalu, IHSG naik 1,12% ke posisi 8.508,70. Kapitalisasi pasar BEI juga melesat 1,39% menjadi Rp 15.844 triliun pekan lalu Rp 15.626 triliun.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG bergerak menguat 1,46% dan masih didominasi oleh volume pembelian sebesar Rp 1 triliun dari aliran dana investor asing. Sejumlah mempengaruhi IHSG sepekan. Pertama, rilis data makro Indonesia di mana inflasi masih melandai dan neraca dagang yang masih positif.
"Kedua, investor juga masih akan mencermati kebijakan moneter the Fed yang akan muncul 10 Desember nanti, di mana dari data makro yang juga cenderung melandai, dan nanti malam akan ada rilis price consumption expenditure (PCE)," kata dia saat dihubungi Liputan6.com.
Sentimen IHSG Lainnya
Faktor ketiga, penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat serta penguatan harga komoditas emas dunia.
Sementara itu, rata-rata volume transaksi harian bursa pada pekan ini merosot 8,12% menjadi 46,39 miliar lembar saham dari 50,49 miliar lembar saham pada pekan lalu. Rata-rata nilai transaksi harian BEI terpangkas 29,61% menjadi Rp 21,34 triliun dari Rp 30,31 triliun pada pekan lalu.
Adapun peningkatan tertinggi tercatat pada rata-rata frekuensi transaksi harian sebesar 2,13% menjadi 2,66 juta kali transaksi dari 2,61 juta kali transaksi pada pekan lalu. Investor asing melakukan aksi beli saham Rp 2,48 triliun.