Raup Pendapatan Rp 38,9 Triliun, PalmCo Setor Dividen Jumbo ke Negara
21 November 2025, 19:15 WIB
PT Perkebunan Nusantara IV PalmCo menetapkan dividen tunai sebesar Rp 1,5 triliun kepada pemegang saham/negara setelah membukukan kinerja keuangan positif di 2024. Keputusan itu diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PTPN Group yang digelar di kantor Holding PTPN III (Persero), 19 November 2025.
Besaran dividen tersebut mencerminkan perbaikan kinerja fundamental perusahaan perkebunan BUMN itu selama dua tahun terakhir. Laporan keuangan konsolidasian PalmCo mencatat laba bersih 2024 sebesar Rp3,76 triliun, naik 49 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang berada di Rp2,53 triliun.
Direktur Utama PalmCo, Jatmiko Santosa, menyebut capaian tersebut sebagai hasil nyata dari restrukturisasi dan efisiensi yang dijalankan perusahaan sejak proses konsolidasi PTPN.
"Tahun 2024 adalah tahun yang luar biasa bagi PalmCo. Transformasi yang kami lakukan mulai menunjukkan dampak yang signifikan," katanya, Jumat (21/11/2025).
Pertumbuhan Fundamental Menguat
Kinerja yang menopang penetapan dividen jumbo itu tercermin pada sejumlah indikator keuangan. Arus kas operasional (AKO) tercatat melonjak hingga Rp11,9 triliun, atau tumbuh 154 persen secara tahunan. Lonjakan arus kas ini menandai kondisi likuiditas perusahaan yang semakin kuat.
Di sisi operasional, pendapatan PalmCo mencapai Rp38,9 triliun, terdorong peningkatan volume penjualan crude palm oil (CPO) sebesar 12,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Strategi efisiensi biaya dan penataan proses bisnis dinilai berhasil mendorong profitabilitas. Perusahaan mencatat EBITDA margin 23,37 persen dan net profit margin 9,64 persen.
"Peningkatan laba bersih 49 persen ini menunjukkan bahwa PalmCo berada di jalur yang tepat untuk menjadi pemain utama dalam industri minyak sawit global,"kata Jatmiko.
Advertisement
Pengakuan Eksternal dan Prospek
Perbaikan kinerja PalmCo juga tercermin dalam penilaian eksternal. Lembaga pemeringkat PEFINDO menaikkan peringkat perusahaan dari Single A- menjadi Single A untuk Tahun Buku 2024, dengan predikat Sehat. Total aset perusahaan pun meningkat sekitar 9 persen.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PalmCo, Hilda Savitri, menyebut kenaikan peringkat itu sebagai sinyal meningkatnya kepercayaan terhadap fundamental perusahaan. "Ini mencerminkan tata kelola yang semakin baik serta kemampuan perusahaan menjaga momentum pertumbuhan," ujarnya.
Komitmen BerkelanjutanJatmiko menyampaikan komitmen PalmCo untuk mempertahankan kinerja positif tersebut. "Kami akan terus memperkuat efisiensi, meningkatkan produktivitas, dan memperluas peran sebagai penyedia minyak sawit berkelanjutan terbesar di dunia," katanya.
RUPST kali ini menegaskan kesiapan PalmCo menghadapi tantangan industri sawit global yang dinamis, sembari memastikan kontribusi berkelanjutan bagi penerimaan negara. Dividen Rp1,5 triliun yang disetor dari laba 2024 menjadi bukti bahwa transformasi internal dan disiplin eksekusi strategi mulai membuahkan hasil nyata.
Advertisement
Kelola dari 600 Ribu Ha Area Perkebunan, PalmCo Serap Puluhan Ribu Pekerja
Sebelumnya, Subholding PTPN III (Persero), PTPN IV PalmCo tercatat, mengelola lebih dari 600.000 hektar areal perkebunan dengan sekitar 70.000 karyawan yang tersebar di berbagai wilayah Nusantara.
Skala besar ini, menuntut sistem kendali berbasis data untuk meminimalkan dua risiko utama, risiko operasional dan risiko investasi.
Oleh bebab itu, upaya mempercepat transformasi digital di sektor perkebunan terus bergulir. PalmCo menggandeng Fakultas Vokasi Universitas Sumatera Utara (USU) untuk memperkuat riset terapan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) di bidang digitalisasi perkebunan.
Kolaborasi ini diharapkan menjadi langkah konkret dalam memperkuat fondasi tata kelola modern berbasis data di industri perkebunan nasional.
Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko K. Santosa, menyatakan bahwa transformasi digital bukan sekadar upaya mempercepat proses bisnis, tetapi juga bagian dari strategi memperkuat pengelolaan risiko dan peningkatan kualitas SDM.
"Perkebunan bukan hanya tentang tanaman atau tanah, tetapi tentang manusia dan seluruh sumber daya yang dikelola di dalamnya. Tujuan akhirnya adalah memberi manfaat yang sebesar-besarnya bagi banyak pihak," ujar Jatmiko dalam keterangan tertulis, Kamis (30/10/2025).
Melalui penerapan teknologi digital, PalmCo berupaya memperluas rentang kendali secara efektif dan efisien. Salah satu inovasi utama yang telah diterapkan adalah PalmCo Business Cockpit (PBC), sistem informasi terintegrasi yang menampilkan data operasional dan finansial secara real time.
Pemerataan Kemampuan Analisis Digital
Operator PBC berasal dari unit kebun dan pabrik yang bertugas secara bergilir. Pola ini, kata Jatmiko, mendorong pemerataan kemampuan analisis digital di seluruh lini kerja PalmCo.
Selain itu, perusahaan juga mengembangkan sejumlah platform pendukung, seperti Agroview untuk pemantauan aset dan kondisi kebun jarak jauh, D-Farm untuk pencatatan aktivitas harian di lapangan, serta Intank untuk pemantauan volume dan kualitas persediaan secara langsung.
"Teknologi seperti pemetaan geospasial, Internet of Things (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) kami manfaatkan untuk mendorong efisiensi produksi sekaligus menekan potensi kehilangan hasil," ujar Jatmiko.
Ia menegaskan, digitalisasi di PalmCo bukan semata urusan otomasi, melainkan bagian dari strategi tata kelola yang lebih transparan, efisien, dan terukur.
Sinergi Kampus dan IndustriDengan berbagai inisiatif transformasi digital yang telah dijalankan PalmCo tersebut, Dekan Fakultas Vokasi USU, Prof. Isfenti Sadalia, menyambut baik kemitraan ini. Ia menilai, keterlibatan dunia industri seperti PalmCo sangat penting dalam membangun kurikulum dan riset vokasi yang relevan dengan kebutuhan lapangan.
"Kerja sama ini menjadi jembatan penting antara kampus dan industri. Mahasiswa kami akan belajar langsung dari praktik terbaik digitalisasi di sektor perkebunan," ucap Isfenti.