Menanti Hasil Pertemuan Trump dan Putin di Alaska, Siapa Sukses Bawa Pulang Kartu AS?
15 August 2025, 05:12 WIB:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2840319/original/075614600_1561787228-silueta.jpg)
Yang ditunggu-tunggu banyak pihak tiba: pertemuan antara Donald Trump dan Vladimir Putin. Presiden Amerika Serikat (AS) dan presiden Rusia itu akan bertatap muka di Alaska pada Jumat, 15 Agustus 2025.
Perang di Ukraina menjadi bagian dari pembahasan keduanya, bahkan bisa saja tujuan utama Trump bertemu Putin, selain tentu isu bilateral.
Pada Kamis (14/8), Putin melontarkan pujian untuk Trump atas upayanya mengakhiri perang di Ukraina. Dalam video pendek yang dirilis Kremlin usai pertemuan dengan para pejabat tingginya, Putin mengatakan bahwa pemerintahan Trump melakukan upaya gigih dan tulus untuk menghentikan perang serta mencapai kesepakatan menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat.
Melansir AP, Putin mengisyaratkan bahwa kondisi perdamaian jangka panjang antar negara, di Eropa, dan di dunia secara keseluruhan dapat tercapai melalui kesepakatan antara Rusia-AS mengenai pengendalian senjata nuklir.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan para pemimpin Eropa melakukan upayanya sendiri demi memastikan kepentingan mereka tetap diperhitungkan saat Trump dan Putin bersua.
Salah satunya tercermin dalam pertemuan Perdana Menteri (PM) Inggris Keir Starmer dan Zelenskyy di London pada Kamis. Tidak ada pernyataan bersama tentang apa yang mereka bahas.
Sehari sebelumnya, Zelenskyy terlibat dalam tatap muka virtual bersama Trump dan sejumlah pemimpin Eropa, di mana Trump disebut meyakinkan mereka bahwa dia akan memprioritaskan gencatan senjata di Ukraina saat bertemu Putin.
Trump mengancam akan ada konsekuensi berat jika Putin tidak setuju berdamai di Ukraina. Dia tidak merinci konsekuensi yang dimaksud, namun sebelumnya dia telah menyatakan sanksi ekonomi menanti bila perjumpaannya dengan Putin tidak membuahkan hasil.
Presiden ke-47 AS itu kemudian menggarisbawahi bahwa tujuan pertemuannya dengan Putin di Alaska adalah untuk membuka jalan bagi pertemuan lanjutan yang akan melibatkan Zelenskyy.
"Kalau pertemuan pertama berjalan baik, kita akan segera mengadakan yang kedua," ujar Trump seperti dikutip Reuters.
"Kita akan mengadakan pertemuan kedua segera antara Presiden Putin, Presiden Zelenskyy, dan saya, jika mereka menginginkan saya hadir."
Advertisement
Harga Perdamaian: Penyerahan Wilayah?
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5167217/original/075396600_1742344098-Untitled.jpg)
PM Starmer pada Rabu (13/8) mengatakan pertemuan di Alaska bisa menjadi jalan menuju gencatan senjata di Ukraina, namun dia juga menyinggung kekhawatiran Eropa bahwa Trump mungkin membuat kesepakatan yang memaksa Ukraina menyerahkan wilayahnya kepada Rusia. Dia memperingatkan bahwa sekutu Barat harus siap meningkatkan tekanan terhadap Rusia jika diperlukan.
Setiap kesepakatan gencatan senjata, sebut Starmer, harus melindungi integritas wilayah Ukraina.
"Perbatasan internasional tidak bisa dan tidak boleh, diubah dengan kekerasan," tegasnya.
Menurut Presiden Prancis Emmanuel Macron, Trump telah sepakat bahwa Ukraina harus dilibatkan dalam setiap pembahasan mengenai penyerahan wilayah.
"Presiden Trump sangat jelas menyatakan bahwa AS ingin mencapai gencatan senjata dalam pertemuan di Alaska ini," ungkap Macron usai pertemuan virtual dengan Trump.
"Poin kedua yang juga disampaikan dengan sangat jelas oleh Presiden Trump adalah bahwa wilayah milik Ukraina tidak dapat dinegosiasikan dan jika pun ada negosiasi maka hanya akan dilakukan oleh presiden Ukraina."
Zelenskyy menegaskan penolakannya terhadap gagasan menyerahkan wilayah demi mengakhiri perang dengan Rusia pada Sabtu (9/8). Pernyataan ini dia sampaikan menanggapi isyarat Trump bahwa kesepakatan damai bisa mencakup pertukaran wilayah tertentu. Zelenskyy menekankan, "Ukraina tidak akan memberi Rusia hadiah atas apa yang telah dilakukannya" dan "rakyat Ukraina tidak akan menyerahkan tanah mereka kepada penjajah".
Rusia, seperti dikutip dari CNN, kini menguasai sebagian besar wilayah Donetsk dan hampir seluruh Luhansk. Di wilayah Kherson dan Zaporizhzhia, kendali Rusia hanya mencakup sekitar dua per tiga dari masing-masing oblast, sementara sepertiga sisanya masih berada di tangan Ukraina. Pada akhir 2022, Ukraina berhasil merebut kembali sebagian wilayah Kherson dari pasukan Rusia.
Advertisement
Pertemuan Trump-Putin di Pangkalan Anti-Soviet
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2839684/original/049927800_1561708027-afpp.jpg)
KTT Alaska terjadi pasca kunjungan utusan Trump, Steve Witkoff, ke Moskow pada Rabu, 6 Agustus. Kemudian pada Jumat (8/8), Trump mengumumkan pertemuannya dengan Putin akan berlangsung di Alaska.
Pengumuman ini disampaikan tepat saat berakhirnya tenggat yang Trump berikan kepada Putin untuk memilih: gencatan senjata atau menghadapi sanksi. Pada akhirnya, Trump memutuskan untuk menangguhkan penerapan sanksi.
Trump akan duduk berhadapan dengan Putin di sebuah pangkalan militer di Alaska --- markas yang pernah menjadi garis depan AS melawan Uni Soviet pada puncak Perang Dingin dan hingga kini masih berdiri sebagai benteng menghadapi ancaman Rusia.
Menurut seorang pejabat Gedung Putih yang berbicara dengan syarat anonim, tatap muka Trump dan Putin tepatnya akan berlangsung di Pangkalan Gabungan Elmendorf--Richardson di Anchorage. Kremlin seperti dilansir Axio menyatakan bahwa pertemuan dimulai sekitar pukul 11.30 waktu setempat.
Pangkalan Gabungan Elmendorf--Richardson resmi menjadi pangkalan gabungan pada 2010 melalui penggabungan Pangkalan Angkatan Udara Elmendorf dan Benteng Angkatan Darat Richardson. Jauh sebelum penggabungan ini, kedua fasilitas tersebut telah memainkan peran strategis selama sebagian besar Perang Dingin, yakni memantau aktivitas militer Uni Soviet dan menghalau ancaman serangan, termasuk potensi serangan nuklir.
Meski banyak perlengkapan militernya kini telah dinonaktifkan, pangkalan tersebut tetap menjadi markas bagi skuadron pesawat penting, termasuk jet tempur siluman F-22 Raptor. Dari sinilah pesawat-pesawat AS kerap dikerahkan untuk mencegat pesawat Rusia yang secara rutin memasuki wilayah udara AS.
Benjamin Jensen, peneliti senior bidang pertahanan dan keamanan di Center for Strategic and International Studies, mengatakan bahwa pertemuan Trump dan Putin di pangkalan militer ini memberi dua keuntungan: menghindari protes publik dan memastikan tingkat keamanan yang tinggi.
"Bagi Presiden Trump, ini adalah cara yang sangat baik untuk menunjukkan kekuatan militer AS sekaligus membatasi kemungkinan publik atau pihak lain ikut campur dalam apa yang mungkin dia harapkan sebagai dialog yang produktif," beber Jensen seperti dikutip dari AP.
Jensen menambahkan, pemilihan lokasi ini memberi peluang bagi Trump untuk membina hubungan dengan Putin, sekaligus mengirimkan sinyal kekuatan militer AS --- sebuah langkah yang menurutnya dapat memberi keuntungan dalam negosiasi dan membuka jalan bagi terjadinya pertemuan kedua.
Empat Mata
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2281776/original/095552400_1531742975-be2898e5-b58d-4e6b-b280-5e2d679503a3.jpg)
Penasihat kebijakan luar negeri Putin Yuri Ushakov mengonfirmsi Putin dan Trump akan terlebih dahulu mengadakan pertemuan empat mata dengan didampingi penerjemah, sebelum melibatkan delegasi masing-masing, dan dilanjutkan dengan working breakfast.
Adapun delegasi Rusia akan mencakup Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov, Menteri Pertahanan Andrey Belousov, Menteri Keuangan Anton Siluanov, Pimpinan Dana Investasi Negara Rusia Kirill Dmitriev, dan Ushakov sendiri.
Ushakov menyebut bahwa penyelesaian krisis Ukraina akan menjadi topik utama pertemuan, di mana pembahasan dibangun di atas pertemuan sebelumnya dengan Witkoff. Agenda tatap muka turut mencakup perdagangan, kerja sama ekonomi, dan keamanan global.
Ushakov mengatakan konferensi pers bersama direncanakan setelah pertemuan, bergantung pada hasilnya, namun belum jelas apakah Putin dan Trump akan memberikan pernyataan.
Trump telah memastikan dia akan menelepon Zelenskyy dan sejumlah pemimpin Eropa setelah pertemuan selesai.
Hubungan Trump dan Putin tidak dimulai dari panggung diplomasi global --- melainkan dari komentar positif Trump tentang Putin dan keterlibatan bisnisnya dengan pihak-pihak asal Rusia. Relasi keduanya berkembang menjadi salah satu hubungan politik yang paling diawasi ketat dalam sejarah modern.
Belum jelas apakah Trump dan Putin pernah bertemu sebelum Trump menjabat presiden. Namun, selama masa jabatan pertama Trump, keduanya melakukan pertemuan resmi sebanyak lima kali:
- 7 Juli 2017 --- Hamburg, Jerman (KTT G20)
- 11 November 2017 --- Da Nang, Vietnam (KTT APEC)
- 16 Juli 2018 --- Helsinki, Finlandia (KTT Helsinki)
- 30 November 2018 --- Buenos Aires, Argentina (KTT G20)
- 28 Juni 2019 --- Osaka, Jepang (KTT G20)
Tatap muka di Alaska akan menjadi pertemuan pertama Trump-Putin sejak invasi ke Ukraina pada 24 Februari 2022, sekaligus kunjungan pertama Putin ke AS sejak 2015.
Mengutip The Guardian, menempatkan Trump sendirian di dalam ruangan bersama Putin dinilai berisiko.
Pada 2018, kedua pemimpin bertemu atas undangan Presiden Finlandia Sauli Niinisto untuk membahas keruntuhan hubungan AS--Rusia, tuduhan campur tangan Rusia dalam Pilpres AS 2016, serta perang berkepanjangan di Ukraina timur, di antara topik-topik lainnya.
Ketika Trump keluar dari pertemuan tertutup itu, sorot matanya digambarkan menunjukkan kekaguman pada Putin. Tidak lama kemudian, dalam konferensi pers, dia menanggapi pertanyaan tentang temuan komunitas intelijen AS yang menyatakan Rusia telah campur tangan dalam Pilpres dengan mengatakan, "Presiden Putin bilang itu bukan Rusia. Saya tidak melihat alasan untuk meragukannya."
Fiona Hill, penasihat senior Trump untuk urusan Kremlin di Dewan Keamanan Nasional AS, saat itu kemudian mengaku bahwa dia sempat mempertimbangkan untuk menarik alarm kebakaran atau pura-pura mengalami keadaan darurat medis demi menghentikan konferensi pers tersebut.
Kini, akankah kekaguman itu berulang atau Trump benar-benar akan mendesak Putin mengakhiri perang di Ukraina?