Israel Akan Relokasi Warga Palestina di Gaza ke Sudan Selatan?

14 August 2025, 13:23 WIB
Israel Akan Relokasi Warga Palestina di Gaza ke Sudan Selatan?

Israel dilaporkan sedang melakukan pembicaraan dengan Sudan Selatan mengenai kemungkinan pemindahan warga Palestina dari Gaza ke negara Afrika Timur yang dilanda perang itu. Langkah ini merupakan bagian dari upaya lebih luas Israel untuk mendorong emigrasi massal dari wilayah yang hancur akibat serangan militernya terhadap Hamas selama 22 bulan terakhir.

Enam sumber yang mengetahui langsung persoalan ini mengonfirmasi pembicaraan tersebut kepada Associated Press. Tidak jelas sejauh mana pembahasan telah berkembang, namun jika dijalankan, rencana ini berarti memindahkan orang dari satu wilayah yang dilanda perang dan berisiko kelaparan ke wilayah lain yang menderita hal serupa.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dia ingin mewujudkan visi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk memindahkan sebagian besar penduduk Gaza melalui apa yang dia sebut sebagai migrasi sukarela. Israel disebut juga telah mengajukan proposal serupa kepada beberapa negara Afrika lain.

"Menurut saya, langkah yang benar---bahkan sesuai dengan hukum perang sebagaimana saya memahaminya---adalah membiarkan penduduk sipil pergi terlebih dahulu. Setelah itu, barulah Anda masuk dengan seluruh kekuatan untuk menghadapi musuh yang masih tersisa di sana," kata Netanyahu dalam wawancara dengan stasiun TV Israel, i24news, pada Selasa (12/8/2025).

Netanyahu sendiri tidak menyebut Sudan Selatan secara khusus.

Palestina, kelompok-kelompok HAM, dan komunitas internasional menolak keras rencana ini, menyebutnya sebagai cetak biru pengusiran paksa yang melanggar hukum internasional.

Bagi Sudan Selatan, kesepakatan seperti ini bisa menjadi cara untuk mempererat hubungan dengan Israel, yang kini nyaris tidak tertandingi kekuatan militernya di Timur Tengah. Ini bisa pula menjadi pintu masuk menuju Trump, yang sempat mengemukakan ide memindahkan penduduk Gaza pada Februari lalu, namun mundur dalam beberapa bulan terakhir.

Bantahan Sudan Selatan

Bantahan Sudan Selatan

Sudan Selatan pada Rabu (13/8) membantah laporan yang menyebut negara itu sedang melakukan pembicaraan dengan Israel untuk memindahkan warga Palestina dari Gaza.

"Pemerintah Republik Sudan Selatan dengan tegas membantah laporan media terbaru yang mengklaim bahwa Pemerintah Republik Sudan Selatan sedang terlibat dalam pembicaraan dengan Negara Israel mengenai permukiman warga Negara Palestina dari Gaza di Sudan Selatan," kata Kementerian Luar Negeri dalam pernyataannya seperti dilansir kantor berita Anadolu.

Kementerian tersebut menegaskan bahwa klaim itu tidak berdasar dan tidak mencerminkan posisi resmi maupun kebijakan pemerintah Sudan Selatan. Mereka mendesak media untuk bersikap hati-hati dan memeriksa langsung kepada sumber resmi sebelum menyebarkan berita.

Media Israel melaporkan bahwa Wakil Menteri Luar Negeri Sharren Haskel tiba di Sudan Selatan pada Rabu pagi, dalam kunjungan resmi pertama oleh seorang pejabat pemerintah Israel.

Harian The Times of Israel, mengutip sumber, melaporkan bahwa kunjungan itu bertujuan membahas rencana Israel untuk memindahkan penduduk Palestina dari Gaza yang dilanda perang ke Sudan Selatan.

Sementara itu, harian Yedioth Ahronoth mengklaim bahwa Tel Aviv tengah melakukan pembicaraan dengan lima negara, termasuk Sudan Selatan, terkait pemindahan warga Palestina ke wilayah mereka.

Pada Februari lalu, Trump mengatakan bahwa AS akan mengambil alih Gaza dan memindahkan warga Palestina ke tempat lain di bawah rencana pembangunan kembali luar biasa yang dia klaim dapat mengubah wilayah itu menjadi "Riviera Timur Tengah".

Usulannya itu menuai kecaman dari pihak Palestina, negara-negara Arab, serta banyak negara lain di dunia, termasuk Kanada, Prancis, Jerman, dan Inggris.

Militer Israel telah melancarkan serangan brutal terhadap Gaza sejak 7 Oktober 2023, menewaskan lebih dari 61.700 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Sumber : Liputan6.com