Luhut Turun Tangan, Terbang ke AS Nego Tarif Impor 0%
13 August 2025, 21:50 WIB:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5314559/original/058973900_1755091664-1000013595.jpg)
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, bakal membantu proses negosiasi antara Indonesia dengan Amerika Serikat, agar sejumlah komoditas dapat dikenakan tarif impor sebesar 0 persen.
Menurut dia, Indonesia punya posisi yang sangat baik untuk lanjut bernegosiasi dengan pihak Washington DC. Luhut pun telah meminta izin kepada Presiden Prabowo Subianto, untuk menemui Menteri Perdagangan Amerika Serikat Howard Lutnick pada September 2025 mendatang.
"Saya kira saya sudah minta waktu, izin Presiden untuk bertemu dengan dengan Secretary of Commerce Lutnick. Karena dia teman baik juga, mungkin September ya," ujar Luhut saat ditemui di kantornya, Jakarta, Rabu (13/8/2025).
Pertemuan itu bakal dimanfaatkan untuk memberikan data terkait sejumlah komoditas andalan Indonesia yang tidak dimiliki Amerika Serikat, semisal kelapa sawit. Sehingga beberapa barang bisa terbebas dari pengenaan tarif 19 persen yang ditetapkan oleh Presiden AS, Donald Trump kepada Indonesia.
"Dengan Lutnick, saya juga bicara industri-industri yang padat karya seperti garmen, sepatu, itu kita jangan terlalu direpotkan," ungkap Luhut.
Secara umum, Luhut menilai Indonesia telah sukses melunakkan hati Trump cs, sehingga bisa mendapat tarif resiprokal lebih rendah dibanding negara tetangga. "Kita kan 19 persen, selisih 1 persen (lebih kecil) dari Vietnam (20 persen). Di ASEAN kan kita paling rendah," ucapnya.
Advertisement
Terus Rayu Trump
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5292909/original/030498400_1753269084-IMG_3773.jpg)
Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan, Pemerintah RI masih terus coba bernegosiasi agar tarif Trump untuk beberapa komoditas bisa 0 persen.
"Jadi kita kan ini masih proses negosiasi. Kita kan pingin ada komoditas yang tidak diproduksi oleh Amerika itu untuk mendapatkan 0 (persen tarif Trump)," ujar dia saat ditemui di kantornya beberapa waktu lalu.
Mendag menargetkan, kesepakatan tarif untuk beberapa komoditas tersebut bisa diselesaikan sebelum 1 September 2025. Meskipun Trump bakal memberlakukan tarif impor 19 persen mulai 7 Agustus, namun ia meyakini masih ada ruang negosiasi lebih lanjut dengan Washington DC.
Advertisement
Belajar dari Pengalaman Sebelumnya
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5259785/original/096547100_1750485764-21_juni_2025-2.jpg)
Ia lantas mengacu pada pemberlakuan tarif awal kepada Indonesia sebesar 32 persen per 2 April 2025. Namun, Trump kemudian mengumumkan penundaan tarif selama 90 hari sejak diumumkan, yang berarti mulai berlaku pada 9 Juli lalu.
Setelah melewati proses negosiasi panjang, akhirnya Indonesia resmi mendapat pengurangan tarif menjadi 19 persen. Dengan permintaan lain, sejumlah barang impor dari AS ke Indonesia akan dipatok tarif 0 persen. Kendati begitu, Indonesia diklaim masih terus melobi Negeri Paman Sam.
"Mudah-mudahan sebelum 1 September (2025) sudah selesai, kan masih banyak yang akan kita usahakan untuk lebih bagus," kata Mendag.