Putin Telepon Kim Jong Un Jelang Pertemuannya dengan Donald Trump
14 August 2025, 08:01 WIB:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4867369/original/020316100_1718760058-IMG_0044.jpeg)
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan pembicaraan lewat telepon pada Selasa (12/8/2025)
Kremlin menjelaskan bahwa kedua pihak menegaskan kembali komitmen mereka untuk terus mengembangkan hubungan persahabatan, bertetangga baik, dan kerja sama di semua bidang sesuai dengan Perjanjian Kemitraan Strategis Komprehensif Rusia-Korea Utara, yang ditandatangani di Pyongyang pada 19 Juni 2024.
"Presiden Putin sangat menghargai dukungan yang diberikan oleh Korea Utara selama pembebasan Wilayah Kursk dari pasukan penyerang rezim Kiev," sebut Kremlin.
Selain itu, ungkap Kremlin, Putin juga memberikan penghormatan kepada pemimpin Korea Utara peringatan 80 tahun Pembebasan Korea dari penjajahan Jepang, yang akan diperingati pada 15 Agustus.
Pembicaraan via telepon ini terjadi jelang pertemuan Putin dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Alaska, yang juga akan berlangsung padaa 15 Agustus.
Advertisement
Korea Utara-Rusia Semakin Erat
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4867470/original/040695800_1718768155-Putin_resmi_kunjungi_Korea_Utara__pertama_dalam_24_tahun-AP_1__1_.jpg)
Pada gilirannya, Kim Jong Un menurut kantor berita KCNA mengatakan bahwa Korea Utara akan sepenuhnya mendukung semua langkah yang akan diambil Rusia di masa depan
Sejak invasi Rusia ke Ukraina, Kim Jong Un telah menjadikan Rusia sebagai prioritas kebijakan luar negerinya dalam upaya keluar dari isolasi diplomatik dan memperluas hubungan dengan negara-negara yang berhadapan dengan AS. Pemerintahnya menolak keinginan yang disampaikan Washington dan Seoul untuk memulai kembali diplomasi yang bertujuan meredakan program nuklir Korea Utara, yang terhenti pada 2019 setelah pertemuan puncak dengan Trump di masa jabatan pertamanya gagal mencapai kesepakatan.
Menurut penilaian Korea Selatan, Korea Utara telah mengirim sekitar 15.000 tentara ke Rusia sejak musim gugur tahun lalu dan juga memasok sejumlah besar perlengkapan militer, termasuk artileri dan rudal balistik, untuk mendukung perang Putin melawan Ukraina. Kim Jong Un juga telah setuju mengirim ribuan pekerja konstruksi militer dan petugas penjinak ranjau ke wilayah Kursk di Rusia, suatu penugasan yang diyakini intelijen Korea Selatan akan segera dilakukan.
Advertisement