Giliran PM Kamboja Hun Manet Dukung Trump Terima Nobel Perdamaian
09 August 2025, 15:03 WIB:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5272602/original/081614300_1751589860-Untitled.jpg)
Perdana Menteri Kamboja Hun Manet pada Kamis (7/8/2025) mengatakan, dia telah mencalonkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk meraih Nobel Perdamaian. Dia menyinggung kepemimpinan luar biasa Trump dalam menghentikan eskalasi militer terkait sengketa wilayah perbatasan antara Kamboja dan Thailand.
Hun Manet membuat pengumuman tersebut via Facebook pada Kamis malam, disertai dengan surat yang dia katakan telah dikirimkan kepada Komite Nobel Norwegia.
Dalam suratnya, Hun Manet memuji intervensi Trump sebagai contoh dari prestasi luar biasa dalam meredakan ketegangan di beberapa kawasan paling bergejolak di dunia.
"Intervensi yang tepat waktu ini, yang mencegah terjadinya konflik yang berpotensi menghancurkan, sangat penting untuk mencegah hilangnya banyak nyawa dan membuka jalan bagi pemulihan perdamaian," tulis pemimpin Kamboja itu dalam suratnya, seperti dilansir CNN.
Menurut laporan Reuters, panggilan telepon Trump pada 26 Juli kepada para pemimpin Thailand dan Kamboja telah memecahkan kebuntuan upaya mengakhiri salah satu bentrokan militer paling sengit antara kedua negara dalam sejarah terbaru.
Hal itu menghasilkan gencatan senjata yang dinegosiasikan di Malaysia pada 28 Juli.
Secara keseluruhan, 43 orang tewas dan lebih dari 300.000 orang mengungsi akibat konflik bersenjata lima hari, yang dimulai pada 24 Juli. Bentrokan dimulai dengan tembakan senjata ringan, lalu dengan cepat meningkat menjadi serangan artileri berat dan roket. Beberapa jam kemudian, Thailand mengerahkan jet tempur F-16 untuk melakukan serangan udara.
Pencalonan ini sebenarnya sudah diperkirakan sejak pekan lalu, ketika wakil perdana menteri Kamboja mengumumkan rencana tersebut. Saat itu, ia juga menyampaikan terima kasih kepada Trump atas penerapan tarif 19 persen pada impor Kamboja --- jauh lebih rendah dari tarif 49 persen yang sempat diancam akan dikenakan dan yang dinilainya akan menghancurkan sektor manufaktur garmen yang vital bagi negara itu.
Pakistan pada bulan Juni juga merekomendasikan Trump untuk menerima Nobel Perdamaian atas perannya dalam membantu menyelesaikan konflik dengan India. Bulan lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa dia telah mencalonkan Trump untuk penghargaan yang sama.
Advertisement