CEO Tim Cook Bertemu Donald Trump, Saham Apple Catat Kinerja Mingguan Terbaik

09 August 2025, 18:05 WIB
CEO Tim Cook Bertemu Donald Trump, Saham Apple Catat Kinerja Mingguan Terbaik

Saham Apple naik 13% pekan ini dan catat kenaikan mingguan terbesarnya dalam lebih dari lima tahun. Kenaikan saham Apple terjadi setelah CEO Tim Cook muncul bersama Presiden Donald Trump di Gedung Putih pada Rabu, 6 Agustus 2025.

Mengutip CNBC, Sabtu (9/8/2025), saham produsen iPhone ini naik 4% dan ditutup pada harga USD 229,35 per saham pada Jumat, kenaikan mingguan terbesar perusahaan sejak Juli 2020.

Pergerakan saham Apple minggu ini menambahkan lebih dari USD 400 miliar atau Rp 6.501 triliun (asumsi kurs dolar AS ke rupiah di kisaran 16.254) ke kapitalisasi pasar Apple, yang sekarang mencapai USD 3,4 triliun atau Rp 55.265 triliun.

Apple adalah perusahaan paling berharga ketiga, setelah Nvidiadan Microsoft dan di depan Alphabet serta Amazon.

Di Gedung Putih pada Rabu, Cook muncul bersama Trump untuk mengumumkan rencana Apple untuk menghabiskan USD 100 miliar atau Rp 1.625 triliun untuk perusahaan-perusahaan Amerika Serikat dan suku cadang Amerika Serikat selama empat tahun ke depan.

Rencana Apple untuk membeli lebih banyak cip Amerika Serikat menyenangkan Trump, yang mengatakan dalam rapat umum karena perusahaan tersebut membangun di AS. Perusahaan tersebut akan dibebaskan dari tarif di masa mendatang yang dapat menggandakan harga cip impor.

Para investor khawatir beberapa tarif Trump dapat secara substansial merugikan profitabilitas Apple. Apple memperingatkan pada Juli biaya tarif lebih dari USD 1 miliar atau Rp 16,25 triliun pada kuartal ini, dengan asumsi tidak ada perubahan.

"Apple dan Tim Cook memberikan pelajaran berharga dalam mengelola ketidakpastian setelah berbulan-bulan ketidakpastian terkait potensi tantangan yang mungkin dihadapi perusahaan akibat tarif," tulis analis JP Morgan, Samik Chatterjee, pada Rabu.

Ia memberikan peringkat overweight pada saham Apple. Kesuksesan pertemuan Cook di Gedung Putih juga terjadi dua minggu setelah Apple melaporkan pendapatan kuartal Juni di mana pendapatan keseluruhan melonjak 10% dan penjualan iPhone tumbuh sebesar 13%.

Alasan Apple Tambah Investasi Rp 1.629 Triliun di Amerika Serikat

Alasan Apple Tambah Investasi Rp 1.629 Triliun di Amerika Serikat

Sebelumnya, Apple kembali menunjukkan komitmennya terhadap industri dalam negeri Amerika Serikat. Dalam pernyataan bersama CEO Apple, Tim Cook, dan Presiden AS, Donald Trump, pada Rabu lalu, perusahaan teknologi raksasa tersebut mengumumkan rencana ekspansi investasi sebesar USD 100 miliar atau Rp 1.629 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.294) untuk perusahaan dan pemasok asal AS dalam empat tahun ke depan.

Investasi ini bertujuan untuk mendorong lebih banyak produksi komponen dalam negeri dan menarik perhatian perusahaan asing agar ikut menggunakan komponen buatan AS. Ini merupakan tambahan dari komitmen Apple sebelumnya senilai USD 500 miliar yang diumumkan pada Februari.

"Ini adalah investasi terbesar yang pernah dilakukan Apple di Amerika dan di mana pun. Seperti yang Anda ketahui, Apple telah menjadi investor di beberapa negara lain dan mereka akan kembali," ujar Trump, dikutip dari CNBC International, Kamis (7/8/2025).

Trump juga mengungkapkan harapannya berbagai pabrik baru akan mulai dibangun di bawah kebijakannya. Ia menyebutkan saat ini sudah ada banyak pabrik yang sedang atau akan segera dibangun, meski belum bisa memastikan kapan akan beroperasi penuh.

Proyek Apple: Kaca iPhone hingga Chip Buatan AS

Proyek Apple: Kaca iPhone hingga Chip Buatan AS

Sebagai bagian dari rencana investasinya, Apple mengumumkan pembentukan Program Manufaktur Amerika, yang melibatkan sejumlah perusahaan seperti Corning, Coherent, GlobalWafers, Applied Materials, Texas Instruments, Samsung, GlobalFoundries, Amkor, dan Broadcom.

Salah satu langkah signifikan adalah pengeluaran sebesar USD 2,5 miliar untuk memperluas kemitraan dengan Corning, perusahaan yang memproduksi kaca untuk iPhone di Kentucky. Apple menyatakan, seluruh kaca untuk iPhone dan Apple Watch kini akan diproduksi di AS melalui fasilitas Corning. Bahkan, Tim Cook memberikan suvenir kaca buatan Corning kepada Trump saat berada di Gedung Putih.

Tak hanya itu, Apple juga meneken kesepakatan jangka panjang dengan Coherent, yang akan memproduksi laser untuk sistem pengenalan wajah iPhone (Face ID).

Apple menargetkan produksi lebih dari 19 miliar chip di AS untuk berbagai produknya sepanjang tahun ini. Jumlah tersebut termasuk chip yang diproduksi oleh TSMC di Arizona, wafer dari GlobalWafers, serta chip dari Texas Instruments. Perusahaan ini juga akan bekerja sama dengan Texas Instruments untuk memasang peralatan tambahan di fasilitas mereka di Utah dan Texas.

Di sisi lain, GlobalFoundries, produsen chip lama yang kerap bekerja untuk pemerintah AS, akan memproduksi teknologi pengisian daya nirkabel untuk Apple dari fasilitasnya di New York.

Apple menyatakan, ambisi jangka panjangnya adalah memiliki rantai pasok "end-to-end" di dalam negeri, yang berarti seluruh proses pembuatan chip, mulai dari bahan baku hingga produk akhir, dilakukan di Amerika.

Infografis Keuntungan iPhone terhadap Apple (Liputan6.com/Abdillah)
Sumber : Liputan6.com