Trump Desak CEO Intel Mundur, Ada Masalah Apa?

09 August 2025, 16:00 WIB
Trump Desak CEO Intel Mundur, Ada Masalah Apa?

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump diusir agar CEO Intel , Lip-Bu Tan, segera menjatuhkan diri. Desakan ini muncul setelah menyebutkan laporan dan dugaan bahwa Tan memiliki keterkaitan dengan Tiongkok .

" CEO INTEL sangat BERKONFLIK dan harus segera membongkar diri. Tidak ada solusi lain untuk masalah ini. Terima kasih atas perhatian Anda terhadap masalah ini !" tulis Trump di platform Truth Social, dikutip dari CNN , Sabtu (9/8/2025).

Seruan ini datang hanya beberapa hari setelah Senator Republik dari Arkansas, Tom Cotton, mengungkapkan kekhawatiran serupa. Dalam surat kepada Ketua Dewan Intel, Frank Yeary, Cotton menyoroti laporan yang menyebutkan investasi Tan di ratusan perusahaan Tiongkok, termasuk yang memiliki hubungan dengan militer negara tersebut.

" CEO baru @intel melaporkan memiliki hubungan yang erat dengan Komunis Tiongkok. Perusahaan-perusahaan AS yang menerima hibah pemerintah seharusnya bertanggung jawab mengelola uang pajak dan mematuhi peraturan keamanan yang ketat. Dewan direksi @Intel melakukan transaksi kepada Kongres ," tulis Cotton di X (dulu Twitter), sambil melampirkan surat tersebut.

Pada bulan April lalu dilaporkan bahwa Tan, baik secara pribadi maupun melalui sejumlah dana ventura, telah berinvestasi di ratusan perusahaan Tiongkok. Hal ini memicu terjadinya mengenai keamanan nasional AS dan integritas perusahaan teknologi teknologi tersebut.

Intel Komitmen Investasi

Intel Komitmen Investasi

Menyanggapi isu ini, Intel menyatakan tetap berkomitmen bekerja sama dengan pemerintahan Trump

."Intel, Dewan Direksi, dan Lip-Bu Tan sangat berkomitmen untuk memajukan kepentingan keamanan nasional dan ekonomi AS serta melakukan investasi signifikan yang sejalan dengan agenda Presiden, America First," tulis perusahaan dalam pernyataannya.

Lip-Bu Tan, yang menjabat CEO Intel sejak Maret, tengah berupaya membangkitkan kembali produsen cip tersebut yang kehilangan daya saing di sektor seluler dan kecerdasan buatan.

Sementara itu, pesaingnya, Nvidia, justru mencetak rekor sebagai perusahaan pertama yang mencapai valuasi USD 4 triliun bulan lalu.

Pada bulan Juli, Intel mengumumkan penghentian 15% tenaga kerja demi membentuk organisasi yang "bergerak lebih cepat, lebih datar, dan lebih gesit."

Sindiran Trump

Sebelum memimpin Intel, Tan menjabat CEO Cadence Design Systems dan menjadi salah satu pendiri Walden Catalyst Ventures.

Trump sebelumnya juga sempat melontarkan kritik terhadap Intel. Pada hari Rabu, ketika mengumumkan investasi tambahan Apple senilai USD 100 miliar di AS bersama CEO Apple Tim Cook, Trump menyindir Intel.

" Intel baru saja digulingkan ," kata Trump.

" Mereka benar-benar dibantai, sejujurnya ."

Sumber : Liputan6.com