Produsen Kendaraan Listrik di Indonesia Diminta Pakai Baterai Berbasis Nikel
05 August 2025, 15:40 WIB:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4338097/original/047501400_1677395696-d98b5dbc-0894-49c8-ad56-3b7eb82a95bd.jpeg)
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (Kementerian BUMN) mendorong regulasi supaya produsen kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia supaya memakai baterai berbasis nikel. Hal ini seiring baterai yang dipakai berbasis lithium,
Hal itu disampaikan Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo saat acara International Battery Summit 2025, seperti dikutip dari Antara, Selasa (5/8/2025).
"Pelan-pelan kita juga mendorong regulasi untuk yang pabrik-pabrik EV Indonesia sekarang yang produsen mobilnya supaya shifting juga dari lithium base ke nickel base," ujar Kartika, seperti dikutip dari Antara.
Ia menuturkan, saat ini BUMN telah masuk dalam proyek baterai kendaraan listrik, seperti proyek bersama dengan CATL dan Huayou, dan turut mendorong untuk menambah porsi investasi di industri antara (midstream).
"Karena sekarang banyak pabrik yang beroperasi di Indonesia masih lithium base. Kita ingin support dari kementerian-kementerian lain agar ada insentif buat shifting ke nickel base baterai juga di Indonesia," ujar dia.
Pada acara itu, ia juga mengatakan secara global permintaan baterai hingga 2040 mencapai 8.800 gigawatt hour (GWh) sehingga rantai pasok memiliki peranan penting dalam memenuhi kebutuhan itu.
Indonesia dapat mengambil peranan itu dengan cara mengamankan suplai bahan baku, mendongkrak efisiensi rantai pasok serta melakukan kerja sama dan kolaborasi strategis.
Sebelumnya, Presiden Prabowo pada 29 Juni 2025 telah meresmikan proyek ekosistem industri baterai kendaraan listrik terintegrasi konsorsium ANTAM-IBC-CBL di Kawasan Artha Industrial Hills (AIH), di Karawang.
Advertisement
Proyek Industri Baterai
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5267995/original/079950200_1751189756-IMG_0224.jpeg)
Proyek industri baterai ini adalah kerja sama antara PT Aneka Tambang Tbk (Antam), Indonesia Battery Corporation (IBC), dan Konsorsium CATL, Brunp, serta Lygend (CBL).Proyek baterai kendaraan listrik ini dikembangkan dari hulu ke hilir dengan total enam subproyek, lima di antaranya berlokasi di Halmahera Timur dan satu di Karawang.
Sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN), nilai investasi proyek mencapai 5,9 miliar dolar AS dan mencakup area seluas 3.023 hektare, dengan potensi penyerapan tenaga kerja hingga 8.000 orang, serta pengembangan 18 proyek infrastruktur, termasuk dermaga multifungsi.
Proyek ini juga dirancang ramah lingkungan dengan pemanfaatan kombinasi energi seperti PLTU 2x150 MW, PLTG 80 MW, pembangkit dari limbah panas 30 MW, dan tenaga surya sebesar 172 MWp---termasuk 24 MWp di pabrik Karawang.
Advertisement
Digarap BUMN, Ekosistem Baterai Kendaraan Listrik Bakal jadi Kunci Ekonomi RI
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5268096/original/019802700_1751202267-IMG-20250629-WA0034.jpg)
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade berharap proyek ekosistem baterai kendaraan listrik bisa mendongkrak ekonomi nasional. Hal ini sejalan dengan mandat Presiden Prabowo Subianto dalam hilirisasi.
Andre menyampaikan, pembangunan industri baterai yang terintegrasi dari tambang nikel hingga produksi sel baterai akan menjadi titik balik bagi ketergantungan Indonesia terhadap energi fosil.
"Program hilirisasi ini sesuai dengan agenda pemerintahan pak Prabowo. Kita berharap Hilirisasi nikel menjadi baterai dapat menjadi game changer ekonomi kita," kata Andre dalam keterangannya, Senin (30/6/2025).
"Bukan sekadar ekspor bahan mentah, tapi ekspor teknologi dan nilai tambah. Ini harus terus dikawal karena menjadi pintu masuk penguatan industri mobil listrik nasional," tegas Andre.
Adapun, proyek ini digarap oleh konsorsium BUMN dan mitra global di Halmahera Timur, Maluku Utara dan Karawang, Jawa Barat. Proyek yang digagas oleh PT Aneka Tambang Tbk hingga Indonesia Battery Corporation, serta melibatkan perusahaan asal China, CATL melalui CBL.
"Proyek industri baterai ini adalah bukti nyata keberhasilan hilirisasi minerba. Ini bukan hanya tentang membangun pabrik, tapi membangun masa depan industri kendaraan listrik Indonesia. Kami di DPR RI mendukung penuh, karena ini membawa nilai tambah, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat posisi Indonesia di rantai pasok global," ujar Andre.
Nilai Tambah Ekosistem Baterai Kendaraan Listrik
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5268097/original/058350600_1751202291-IMG-20250629-WA0041.jpg)
Presiden Prabowo Subianto telah meresmikan proyek ekosistem baterai mobil listrik senilai USD 5,9 miliar atau setara Rp 96,04 triliun. Investasi jumbo ini disebut bisa semakin memberikan nilai tambah yang lebih besar lagi ke ekonomi nasional.
Dia mengatakan peningkatan nilai tambah itu bisa meningkat sekitar 8 kali lipat. Angkanya dihitung mencapai USD 48 miliar atau setara Rp 781,3 triliun (asumsi kurs Rp 16.278).
"Jadi memang tadi saya katakan proyek ini proyek terobosan dan sebagaimana tadi dilaporkan dengan investasi 5,9-6 miliar dolar (AS) akan menghasilkan nilai, diperkirakan 48 miliar dolar, jadi 8 kali nilai tambahnya," kata Prabowo dalam Peresmian Groundbreaking Ekosistem Industri Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi Konsorsium Antam, IBC dan CBL, di Artha Industrial Hill, Karawang, Jawa Barat, Minggu (29/6/2025).
Bisa Dinikmati Semua Provinsi
Dia menjelaskan, angka tersebut bisa dinikmati tak hanya salah satu provinsi tempat proyek ini berjalan. Namun, wilayah lainnya juga disebut akan ikut menerima manfaatnya.
"Dengan nilai tambah yang sekian, tidak hanya Maluku Utara yang akan kita percepat pembangunannya, tapi provinsi-provinsi lain akan menikmatinya, seluruh bangsa akan menikmatinya," kata dia.
"Kita bertekad, saya katakan swasembada energi, dengan swasembada energi kita akan menghemat kurang lebih 58 miliar dolar (AS) per tahun. Menghemat dari subsidi bahan bakar dan listrik dan juga dari impor bahan bakar dari luar. Jadi saya sangat optimis 4-5 tahun lagi pembangunan akan malah lebih kita percepat lagi," Kepala Negara menambahkan.
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4995048/original/088256300_1730975735-Infografis_SQ_Efek_Donald_Trump_Menang_Pilpres_AS_ke_Perekonomian_Global.jpg)