Dramatisnya Evakuasi Mahasiswa UGM Jatuh ke Sumur Sedalam 12 Meter

01 August 2025, 20:11 WIB
Dramatisnya Evakuasi Mahasiswa UGM Jatuh ke Sumur Sedalam 12 Meter

Yahya Awaludin Abdul (22), mahasiswa tingkat akhir UGM, terjatuh ke sumur sedalam 12 meter di Padukuhan Logandeng, Kalurahan Logandeng, Kapanewon Playen, Gunungkidul. Proses evakuasi Yahya berlangsung dramatis dan menegangkan.

Kejadian ini bermula pada Jumat (1/8/2025) siang. Ketika warga sekitar dikejutkan dengan teriakan beberapa anak kecil yang berlarian di sekitar sumur belakang rumah Mbah Yanti nenek korban.

Yanto, salah satu warga yang sedang bekerja tak jauh dari lokasi, segera menuju ke tempat kejadian setelah mendengar kegaduhan tersebut.

"Saya lihat ibu korban sudah syok. Ada sepasang sandal di pinggir sumur, padahal biasanya sumur itu tertutup rapat," ujar Yanto kepada wartawan.

Air di dalam sumur tampak tenang, tak ada tanda-tanda kejanggalan. Bahkan, tidak terlihat adanya kaos atau benda mencurigakan lain di permukaan. Namun, setelah dilakukan pencarian di dalam rumah dan korban tak kunjung ditemukan, kecurigaan menguat bahwa Yahya jatuh ke dalam sumur.

Proses Evakuasi

Tim SAR gabungan bersama petugas Damkar, relawan, dan warga setempat segera melakukan evakuasi. Peralatan lengkap diturunkan untuk menaklukkan sumur sedalam 12 meter dengan kedalaman air mencapai 8 meter. Evakuasi sempat mengalami kendala karena korban tidak terlihat dari atas permukaan.

"Kami menurunkan jangkar sebagai salah satu upaya pencarian. Ternyata tersangkut di kaos korban dan terangkat sedikit ke permukaan, baru bisa dipastikan keberadaannya," kata Deni, petugas Damkar yang memimpin proses evakuasi.

Setelah posisi korban diketahui, tim menurunkan tali. Salah seorang personel menjangkau dasar sumur. Butuh waktu sekitar 1,5 jam hingga akhirnya tubuh Yahya berhasil diangkat dan dievakuasi.

Saat diperiksa, korban masih memiliki denyut nadi meski sangat lemah. Dia segera dilarikan ke rumah sakit. Namun takdir berkata lain, nyawanya tak tertolong.

Yahya dikenal sebagai sosok pemuda yang cerdas dan religius. Dia lulusan pesantren dan Madrasah Aliyah Negeri sebelum akhirnya diterima di Universitas Gadjah Mada melalui jalur bidik misi. Kehidupan ekonominya yang sederhana tak menghalangi semangatnya menempuh pendidikan tinggi.

"Innalillahi wa inna ilaihi raji'un. Yahya anak yang baik, pendiam, dan sangat sopan. Kami semua merasa kehilangan," ungkap salah satu tetangga dengan mata berkaca-kaca.

Peristiwa tragis ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat sekitar. Yahya yang selama ini menjadi kebanggaan keluarganya, pulang ke pangkuan Ilahi dalam cara yang tak terduga.

Sumber : Liputan6.com