Indonesia-Selandia Baru Kian Erat Melalui Perluasan Kerja Sama Industri Halal hingga Pendidikan
16 June 2025, 10:03 WIB:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5253150/original/092980500_1750011851-WhatsApp_Image_2025-06-16_at_01.21.54.jpeg)
Indonesia merupakan prioritas utama bagi pemerintah Selandia Baru. Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Selandia Baru Winston Peters.
"Itulah sebabnya kami mengunjungi negara ini sebanyak empat kali sejak saya menjabat sebagai menteri luar negeri Selandia Baru pada akhir tahun 2023," ungkap Menlu Peters dalam pertemuan ke-12 Joint Ministerial Commission (JMC) Indonesia--Selandia Baru yang digelar di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri RI, Jumat (13/6/2025).
"Indonesia adalah salah satu sahabat tertua Selandia Baru di kawasan Asia Tenggara dan hubungan kita benar-benar tulus, hangat, dalam, serta luas cakupannya. Ada banyak hal yang kami kagumi dari negara Anda dan kami memiliki ambisi besar untuk melakukan banyak hal bersama di masa depan."
Selandia Baru, sebut Menlu Peters, adalah mitra jangka panjang bagi Indonesia.
"Kami memiliki tekad kuat untuk mempererat hubungan ini menjelang 70 tahun hubungan diplomatik kita pada tahun 2028. Kami senang bahwa selama kunjungan kali ini kami dapat membuat kemajuan nyata dan konkret dalam isu-isu yang penting bagi rakyat kita," tutur Menlu Peters.
"Di bidang ekonomi, kami menyambut baik tercapainya kesepakatan kerja sama di bidang produk halal. Ini akan mempermudah, menjamin keamanan dan kenyamanan perdagangan makanan halal antara kedua negara kita. Seperti yang Anda ketahui, bukan untuk menyombongkan diri, tetapi memang benar bahwa Selandia Baru memimpin dunia dalam produktivitas pertanian dan industri susu. Produk makanan kami yang berkualitas tinggi, aman, dan halal merupakan salah satu ekspor utama ke Indonesia. Kami senang dapat membahas bagaimana ekspor produk susu Selandia Baru dapat mendukung program andalan presiden RI dalam bidang makan bergizi, serta menegaskan kembali komitmen Selandia Baru untuk bekerja sama erat dengan Indonesia dalam kerja sama pertanian seiring berkembangnya sektor susu dalam negeri Indonesia. Dunia akan membutuhkan 25 hingga 35 persen lebih banyak makanan, lebih cepat dari yang kita kira---mungkin dalam 25 atau 30 tahun ke depan---dan karena itu, kita harus mulai sekarang untuk menjalin kerja sama demi mempersiapkan kebutuhan tersebut."
Di bidang pendidikan, ungkap Menlu Peters, pemerintah kedua negara menandatangani perjanjian kerja sama yang telah disempurnakan untuk memperkuat pertukaran pelajar dan penelitian antara Selandia Baru dan Indonesia.
"Selandia Baru juga dengan gembira mengumumkan hari ini peningkatan signifikan jumlah beasiswa tahunan untuk pelajar Indonesia yang menempuh studi tinggi di Selandia Baru, dari sebelumnya 45 menjadi 70 beasiswa. Kami menantikan kedatangan lebih banyak pelajar Indonesia di Selandia Baru untuk merasakan sistem pendidikan kelas dunia kami dan memperdalam pemahaman mereka terhadap budaya dan negara kami," ujar Menlu Peters.
Advertisement
Kemajuan Nyata Hubungan Indonesia-Selandia Baru
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5253152/original/011514000_1750012320-WhatsApp_Image_2025-06-16_at_01.31.04.jpeg)
Di bidang energi, Menlu Peters menuturkan, "Kami bangga dengan kemitraan jangka panjang kami dalam sektor energi terbarukan di Indonesia. Dalam lima tahun ke depan, Selandia Baru akan menginvestasikan tambahan sebesar 15 juta dolar (Selandia Baru) untuk mendukung pengembangan energi terbarukan di Indonesia."
"Kami juga senang telah menegaskan kembali target bersama kita untuk meningkatkan nilai perdagangan dua arah hingga 6 miliar dolar Selandia Baru pada 2029, mengingat perdagangan dua arah dengan Indonesia telah meningkat lebih dari 43 persen hanya dalam lima tahun terakhir. Perdagangan kita saling menguntungkan. Untuk mencapai target ambisius ini, kita harus terus bekerja sama untuk membuka peluang-peluang perdagangan baru."
Indonesia, sebut Menlu Peters, merupakan mitra penting bagi Selandia Baru dalam menghadapi kompleksitas geopolitik yang meningkat di kawasan.
"Kami telah membahas kerja sama di bidang pertahanan dan isu-isu keamanan regional, termasuk pemberantasan kejahatan transnasional terorganisir, peredaran narkotika, dan perdagangan manusia. Selandia Baru juga mengumumkan kontribusi baru kepada Jakarta Centre for Law Enforcement Cooperation (Pusat Kerja Sama Penegakan Hukum Jakarta), yang mencerminkan kemitraan jangka panjang Selandia Baru dengan fasilitas kelas dunia ini," terang Menlu Peters.
"Kami juga dengan senang hati mengumumkan kunjungan kapal perang HMNZS Te Kaha bulan ini ke Jakarta. Selandia Baru juga akan turut serta dalam latihan militer Super Garuda Shield---latihan besar yang diselenggarakan oleh Amerika Serikat dan Indonesia---yang bertujuan memperkuat hubungan keamanan di seluruh kawasan Indo-Pasifik."
Menutup pernyataannya, Menlu Peters menyatakan, "Ini telah menjadi kunjungan yang sangat produktif. Selandia Baru dan Indonesia sedang membuat kemajuan nyata bersama dalam berbagai bidang. Hal ini sejalan dengan ambisi tinggi yang dimiliki kedua negara terhadap hubungan ini."
Advertisement
Kerja Sama Industri Halal
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5253153/original/001330200_1750012633-WhatsApp_Image_2025-06-16_at_01.36.19.jpeg)
Dalam acara terpisah pada hari yang sama seperti dilansir kantor berita Antara, pemerintah Indonesia dan Selandia Baru melakukan kerja sama Jaminan Produk Halal (JPH) melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) tentang pengakuan timbal balik sistem halal antara kedua negara.
Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Ahmad Haikal Hasan mengatakan kesepakatan ini menandai babak baru dalam penguatan kerja sama Indonesia dan Selandia Baru, khususnya dalam perdagangan produk halal berupa makanan, minuman, dan produk hewani.
Melalui sinergi ini, lanjut Haikal, kedua negara telah mencapai kesepakatan mengenai jaminan produk halal untuk makanan, minuman, dan produk hewani yang diperdagangkan di antara keduanya.
"Penandatanganan ini adalah pengakuan nyata dunia terhadap kredibilitas sistem halal Indonesia. Ini memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam industri halal global," kata Haikal.
Kerja sama ini, lanjut dia, dipastikan akan mempermudah aktivitas perdagangan produk halal Indonesia dan Selandia Baru.
Haikal berharap hal itu dapat berimplikasi pada peningkatan produktivitas perdagangan yang saling menguntungkan kedua negara.
Selain itu, Haikal mengatakan tercapainya kerja sama tersebut juga memperluas jejaring kerja sama pemerintah Indonesia dalam ekosistem halal internasional, serta langkah penting dalam mewujudkan visi Indonesia sebagai pusat industri halal dunia.
"Kami menyambut baik kolaborasi ini. Ini akan membuka akses perdagangan yang lebih cepat dan terpercaya untuk produk halal kedua negara," ujar Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia Phillip Taula.
Taula melanjutkan, dengan adanya kerja sama ini, pelaku industri dari kedua negara akan mendapatkan kepastian hukum, efisiensi logistik, serta kemudahan akses pasar produk halal.
Selain mempercepat perdagangan, kata dia, kerja sama ini juga membuka peluang investasi halal lintas negara serta pengembangan riset dan inovasi di bidang halal.