Saham Apple Melonjak Usai Pertemuan Amerika Serikat-China
13 May 2025, 11:19 WIB:strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,540,20,0)/kly-media-production/medias/4961724/original/068666100_1728273821-Apple_Store_01.jpg)
Saham Apple menguat pada perdagangan Senin,12 Mei 2025 usai alami sedikit pergerakan selama sepekan. Harga saham Apple menguat usai negosiasi perdagangan Amerika Serikat dan China.
Mengutip data Google Finance, Selasa (13/5/2025), saham Apple naik 6,31% menjadi USD 210,79. Saham Apple berada di level tertinggi USD 211,27 dan level terendah USD 206,75.Seiring kenaikan saham Apple, kapitalisasi pasar tercatat USD 3,15 triliun.
Saham Apple melemah sepanjang Maret 2025. Ketegangan perdagangan yang sedang berlangsung antara Amerika Serikat (AS) dan China telah menciptakan kondisi pasar yang sulit bagi banyak saham teknologi. Hal ini lantaran menyebabkan masa depan yang tidak pasti bagi sebagian besar industri, demikian seperti dikutip dari Yahoo Finance.
Sebagian besar perusahaan teknologi termasuk Apple memiliki eksposur tinggi ke China. Namun, spekulasi tarif akan menyebabkan harga lebih tinggi untuk iPhone, produk andalannya telah mendorong sejumlah analis kembali menilai prospek pertumbuhan Apple.
Namun, perkembangan negosiasi dagang antara AS dan China yang mengejutkan mengangkat saham teknologi termasuk Apple. Saham Apple telah naik 6%.
Pekan ini merupakan awal yang baik bagi banyak saham teknologi termasuk Apple, berkat hasil perkembangan perang dagang.
Hal ini terjadi setelah berbulan-bulan ketegangan tinggi dan negosiasi saling balas antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan pemerintah China. Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping telah sepakat menghentikan sementara tarif.
Pernyataan bersama yang dirilis pagi waktu setempat mengungkapkan kedua negara telah sepakat untuk menangguhkan tarif yang telah mereka kenakan satu sama lain selama 90 hari sementara negosiasi untuk meredakan perang dagang terus berlanjut. Ini berarti AS akan menurunkan tarifnya atas impor Tiongkok dari 145% menjadi 30%, dan Tiongkok akan mengurangi pajak impor AS dari 125% menjadi 10%.
Advertisement
Sekilas Apple
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1198872/original/003050700_1460350476-macbook-01.jpg)
Siapa yang tak kenal Apple? Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat ini telah mengubah lanskap digital global sejak didirikan oleh Steve Jobs, Steve Wozniak, dan Ronald Wayne pada 1 April 1976 sebagai Apple Computer Company.
Berawal dari garasi sederhana di Cupertino, California, Apple kini menjelma menjadi perusahaan dengan valuasi pasar yang melampaui USD 3 triliun (Juni 2023), sebuah pencapaian monumental dalam sejarah bisnis teknologi. Perjalanan panjang Apple ini diwarnai dengan inovasi, persaingan ketat, dan kebangkitan yang luar biasa. Demikian mengutip dari berbagai sumber, Senin (13/5/2025).
Apple I, komputer pertamanya, menandai awal perjalanan. Namun, kesuksesan besar diraih dengan Apple II, komputer mikro pertama yang diproduksi massal. Inovasi Apple dalam penggunaan antarmuka pengguna grafis (GUI) dan mouse pada komputer Macintosh menjadi tonggak sejarah dalam industri komputer. Kehadiran Apple turut mendorong perkembangan teknologi komputer personal dan mengubah cara orang berinteraksi dengan mesin.
Namun, perjalanan Apple tak selalu mulus. Persaingan ketat dan masalah internal, termasuk kepergian Steve Jobs, sempat membawa perusahaan ini ke masa sulit pada 1980-an. Namun, kembalinya Jobs pada 1997 menjadi titik balik. Ia berhasil membangkitkan Apple dan membawa perusahaan ini ke era kejayaannya.
Advertisement
Dari iPod hingga iPhone: Revolusi Digital Apple
:strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-square-new.png,540,20,0)/kly-media-production/medias/5033763/original/038132900_1733222180-Apple_Music_01.jpg)
Era modern Apple ditandai dengan peluncuran produk-produk ikonik yang merevolusi berbagai industri. iPod mengubah cara seseorang menikmati musik digital, iPhone merevolusi industri telepon seluler, dan iPad mengubah cara kita mengakses informasi dan hiburan. Apple Watch, AirPods, dan HomePod melengkapi ekosistem produk Apple yang terintegrasi dengan baik.
Kesuksesan Apple tak hanya bergantung pada perangkat keras (hardware) berkualitas tinggi. Apple juga mengembangkan ekosistem perangkat lunak (software) yang kuat, termasuk iOS, iPadOS, macOS, watchOS, dan tvOS. App Store, Apple Music, iCloud, dan iMessage merupakan beberapa layanan yang memperkuat daya tarik ekosistem Apple.
Integrasi yang mulus antara perangkat keras dan perangkat lunak menjadi kunci kesuksesan Apple. Pengalaman pengguna yang seamless dan desain yang elegan menjadi ciri khas produk-produk Apple. Hal ini membuat produk-produk Apple menjadi sangat diminati oleh konsumen di seluruh dunia.