Trump Akan Kunjungi Arab Saudi, Qatar dan UEA

12 May 2025, 18:35 WIB
Trump Akan Kunjungi Arab Saudi, Qatar dan UEA

Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab --- tiga negara kaya energi di wilayah Teluk --- tengah berlomba mengubah kedekatan mereka dengan Presiden Donald Trump menjadi peluang emas. Dalam waktu dekat, ketiganya akan menjadi tuan rumah kunjungan kenegaraan pertama Trump di masa jabatan keduanya.

Selama ini, negara-negara Teluk itu telah membangun hubungan pribadi yang kuat dengan Trump.

Mereka menjanjikan triliunan dolar investasi di Amerika Serikat, sambil menempatkan diri sebagai pemain kunci dalam sejumlah isu panas yang menjadi perhatian Trump, seperti konflik di Gaza, ketegangan di Ukraina, hingga program nuklir Iran.

Sebagai balasannya, Trump akan memulai perjalanannya di Arab Saudi pada Selasa, kemudian melanjutkan kunjungannya ke Qatar dan Uni Emirat Arab hingga 16 Mei, dikutip dari laman CNN, Senin (12/5/2025).

Dengan pendekatan Trump yang terkenal transaksional dalam berpolitik, negara-negara Teluk ini melihat peluang besar untuk mempererat hubungan sekaligus memperjuangkan kepentingan mereka.

"Di mata Trump, negara-negara Teluk ini mencentang semua kotak," kata Hasan Alhasan, peneliti senior untuk kebijakan Timur Tengah di International Institute for Strategic Studies (IISS) di Bahrain, kepada CNN.

"Mereka berjanji menggelontorkan triliunan dolar ke ekonomi AS dan menghabiskan dana besar untuk membeli sistem persenjataan Amerika."

Di balik strategi penuh perhitungan ini, negara-negara Teluk berharap bisa memperkuat posisi mereka sebagai mitra keamanan dan ekonomi utama AS, sekaligus meraih keuntungan sebesar mungkin.

Hubungan Washington dengan negara-negara Teluk memang membaik pesat sejak Trump kembali ke Gedung Putih.

Di Masa Pemerintahan Joe Biden

Di Masa Pemerintahan Joe Biden

Pada masa pemerintahan Biden, Arab Saudi dan UEA sempat kecewa karena merasa diabaikan, sehingga mereka mulai mencari mitra baru untuk kerja sama militer, teknologi, dan ekonomi. Kini, dengan Trump kembali berkuasa, mereka melihat kesempatan yang langka untuk mempererat kembali hubungan.

"Ini adalah momen emas untuk memperdalam ikatan dengan Washington, bahkan mendapatkan hak-hak istimewa yang lebih besar dalam hubungan dengan negara paling berpengaruh di dunia," ujar Ebtesam AlKetbi, pendiri dan presiden lembaga think tank Emirates Policy Center di Abu Dhabi.

Setiap negara yang akan dikunjungi Trump membawa agenda dan kepentingannya masing-masing. Berikut ini gambaran mengenai apa yang mereka harapkan dari kunjungan bersejarah ini --- dan bagaimana mereka berencana mencapainya.

Infografis Amerika Serikat dan China Terancam Perang Dingin? (Liputan6.com/Trieyasni)
Sumber : Liputan6.com