Israel Keluarkan Peringatan Evakuasi untuk 3 Pelabuhan di Yaman Usai Kesepakatan Gencatan Senjata AS-Houthi
12 May 2025, 19:10 WIB
Militer Israel mengeluarkan peringatan evakuasi terhadap tiga pelabuhan utama di Yaman pada Minggu malam, menyusul pernyataan bahwa Israel akan membela diri tanpa dukungan pihak lain setelah kesepakatan gencatan senjata antara Amerika Serikat dan kelompok Houthi yang tidak melibatkan Tel Aviv.
Mengutip CNN, Minggu (12/5/2025), peringatan tersebut disampaikan melalui media sosial oleh juru bicara militer Israel untuk media Arab, Avichay Adraee. Dalam unggahannya, ia meminta warga sipil untuk segera mengosongkan pelabuhan Ras Isa, Hodeidah, dan Salif.
Langkah ini menandai eskalasi baru, hanya dua hari setelah Israel mencegat rudal yang diluncurkan dari wilayah Yaman, menurut laporan Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Serangan tersebut merupakan yang pertama sejak Presiden Donald Trump mengumumkan kesepakatan gencatan senjata antara AS dan kelompok pemberontak yang didukung Iran tersebut pada pekan lalu.
Meski kesepakatan telah disepakati dengan AS, kelompok Houthi menyatakan tetap akan melanjutkan serangan terhadap Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina di Gaza.
Israel, yang tidak dilibatkan dalam perundingan gencatan senjata itu, menegaskan akan mengambil tindakan sepihak bila diperlukan. Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menegaskan tekad negaranya untuk bertindak sendiri dalam menghadapi ancaman.
"Israel harus mampu membela dirinya sendiri terhadap segala ancaman dan musuh," kata Katz dalam pernyataan resmi pekan lalu.
"Hal ini telah berlaku dalam menghadapi berbagai tantangan di masa lalu, dan akan tetap berlaku di masa depan."
Peringatan Kedua dalam Sepekan
Peringatan evakuasi ini merupakan yang kedua dalam satu minggu terakhir.
Pada Selasa sebelumnya, militer Israel juga telah mengeluarkan peringatan untuk Bandara Internasional di ibu kota Yaman, Sana'a, sebelum meluncurkan serangan udara yang diklaim berhasil melumpuhkan fasilitas tersebut secara total.
Ketegangan di kawasan Timur Tengah terus meningkat seiring berlanjutnya konflik antara Israel dan kelompok-kelompok bersenjata yang menyatakan dukungan terhadap Palestina.