Imam Katolik Indonesia: Kewarganegaraan Paus Leo XIV Tak Bisa Dikaitkan dengan Kepentingan Politik AS

11 May 2025, 20:40 WIB
Imam Katolik Indonesia: Kewarganegaraan Paus Leo XIV Tak Bisa Dikaitkan dengan Kepentingan Politik AS

Pemilihan Paus Leo XIV yang berasal dari Amerika Serikat memicu berbagai tanggapan di tengah dinamika geopolitik global.

Namun, dua imam Katolik Indonesia menekankan bahwa asal usul geografis sang paus tidak bisa serta-merta dikaitkan dengan kepentingan politik Amerika Serikat.

"Proses konklaf adalah proses rohani yang digerakkan oleh tuntunan Roh Kudus, bukan keputusan yang didasarkan pada kepentingan politik," ujar Wakil Sekretaris Keuskupan Agung Jakarta Romo Thomas Ulun Ismoyo, yang akrab disapa Romo Ulun.

Ia menegaskan bahwa meski Paus Leo XIV lahir di AS, sebagian besar hidup dan pelayanannya dijalani di luar negeri.

Romo Ulun menyoroti pengalaman sang paus sebagai misionaris di Peru, Amerika Selatan, serta peran pentingnya sebagai pimpinan tertinggi Ordo Agustinian (OSA) di Roma.

"Pengalaman internasionalnya, keberpihakannya pada kaum miskin, dan interaksinya dengan berbagai budaya memperlihatkan bahwa dia bukan hanya milik Amerika, tapi juga milik dunia," kata Romo Ulun.

Jadi Kekuatan Sendiri

Jadi Kekuatan Sendiri

Senada dengan itu, Assisten Jenderal Misionaris OMI Romo Henricus Asodo Istoyo menambahkan bahwa latar belakang Paus Leo XIV justru menjadi kekuatan tersendiri dalam memimpin Gereja Katolik di era global.

"Beliau memang lahir di AS, tapi menghabiskan 30 tahun sebagai misionaris di Peru. Itu sangat memengaruhi pandangan dan spiritualitasnya," jelas Romo Asodo.

Romo yang sudah berada di Roma selama tiga tahun terakhir itu juga menjabarkan bahwa Paus Leo XIV pernah menjabat sebagai jenderal Ordo Agustinian selama 12 tahun di Roma, lalu menjadi uskup di Peru, dan terakhir menjabat sebagai prefek di Vatikan untuk dikasteri urusan para uskup.

"Pengalamannya luar biasa. Beliau fasih berbahasa Inggris dan Spanyol, paham dinamika pastoral Amerika Utara dan Amerika Latin, serta punya jaringan yang kuat dengan para uskup di seluruh dunia," tambahnya.

Keduanya sepakat bahwa latar belakang Paus Leo XIV mencerminkan sosok pemimpin yang matang secara spiritual, global dalam pengalaman, dan kuat dalam semangat evangelisasi. Pilihan nama "Leo" pun dinilai mencerminkan komitmennya pada ajaran sosial Gereja dan misi perdamaian dunia.

"Kalimat pertama yang disampaikan Paus Leo XIV adalah 'Damai untuk kita semua.' Itu sudah mencerminkan arah kepemimpinannya yang membawa harapan, perdamaian, dan inklusivitas," ujar Romo Ulun.

<p>Infografis Era Baru Paus Leo XIV Asal AS. (Liputan6.com/Abdillah)</p>
Sumber : Liputan6.com