Stok Beras Bulog Tembus 3,5 Juta Ton, Gerindra Sebut Bukti Pemerintah Ingin Wujudkan Kedaulatan Pangan
05 May 2025, 15:35 WIB:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4888478/original/042336300_1720620380-f69905ab-f12a-4868-aba4-4f0569227767.jpeg)
Stok cadangan beras pemerintah mencapai 3,5 juta ton di awal tahun 2025 ini. Pemenuhan stok CBP yang dikuasai Perum Bulog ini tanpa melalui impor.
Terkait hal itu, Ketua Fraksi Partai Gerindra DPR RI, Budisatrio Djiwandono, mengapresiasi keberhasilan Pemerintah Indonesia tersebut. Hal ini optimis untuk mewujudkan cita-cita Presiden Prabowo Subianto.
"Kami sangat mengapresiasi capaian ini. Stok CBP mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah berdirinya Bulog. Bahkan tahun ini Bulog sampai harus mendirikan 25 ribu gudang improvisasi untuk menampung hasil panen petani lokal yang terus meningkat. Berdasarkan capaian ini, kami optimis Indonesia tidak perlu impor beras sesuai dengan visi Presiden Prabowo," kata dia dalam keterangannya, Senin (5/5/2025).
Budisatrio menilai capaian tersebut sebagai bukti nyata keseriusan pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dalam membangun fondasi kedaulatan pangan sebagai bagian dari kepentingan strategis nasional.
Keberhasilan ini, lanjutnya, tidak hanya menjamin ketersediaan stok dan kestabilan harga pangan di tingkat konsumen, tetapi juga berperan penting dalam mengakselerasi peningkatan kesejahteraan petani.
"Kami di Fraksi Gerindra melihat capaian ini sebagai refleksi nyata dari visi pemerintah yang menempatkan pangan sebagai sumber daya strategis bangsa. Pangan memiliki dampak multidimensi, mulai dari stabilitas perekonomian hingga peningkatan kesejahteraan petani," kata Budisatrio.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra ini menilai pencapaian ini merupakan momentum untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu poros lumbung pangan dunia. Menurutnya, hal tersebut akan secara signifikan meningkatkan daya tawar dan pengaruh Indonesia di tingkat global.
"Dengan meningkatnya produksi beras nasional, Indonesia tidak hanya akan memastikankecukupan pangan dalam negeri, tetapi juga memperkuat posisi dan pengaruhnya di kancah global sebagai lumbung pangan dunia. Komoditas pangan, seperti beras, merupakan salah satu komoditas ekspor strategis yang tidak hanya membawa dampak ekonomi, tetapi juga dapat meningkatkan posisi tawar Indonesia dalam pentas global, terutama di tengah ancaman krisispangan yang melanda dunia," ungkapnya.
Advertisement
Mengendalikan Inflasi Nasional
Selain itu, Budisatrio menekankan bahwa peningkatan hasil panen yang signifikan ini akan berdampak positif pada stabilitas perekonomian nasional. Ia menyebut stok pangan yang cukup sebagai kunci dalam menjaga kestabilan harga dan mengendalikan inflasi nasional.
"Dari waktu ke waktu, harga komoditas pangan selalu menjadi salah satu kontributor utama inflasi, sehingga menjaga kestabilan harga pangan melalui jaminan ketersedian stok merupakan kunci untuk menjaga stabilitas dan resiliensi perekonomian dalam negeri, terutamadi tengah tantangan dan ketidakpastian ekonomi global yang sedang kita hadapi hari ini," ungkap dia.
Dirinya juga memandang, peningkatan produksi ini juga akan mempercepat peningkatan kesejahteraan petani.
"Ini bukan sekadar panen besar, melainkan sebuah momentum agar petani-petani kita dapat merasakan kehidupan yang sejahtera, serta memastikan agar visi pemerintah terkait pemerataan ekonomi dapat tercapai, dimulai dari setiap petani-petani kita yang berada di desa-desa seluruh Indonesia," pungkasnya.
Advertisement
Stok Beras Bulog Tembus 3,5 Juta Ton, Pertama Kali dalam 57 Tahun
Stok cadangan beras pemerintah mencapai 3,5 juta ton di awal tahun 2025 ini. Pemenuhan stok CBP yang dikuasai Perum Bulog ini tanpa melalui impor.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mencatat, stok beras Bulog mencapai 3.502.895 ton per 4 Mei 2025. Jumlah ini jadi yang tertinggi dalam 57 tahun terakhir.
"Ini pertama kalinya dalam 57 tahun terakhir, stok cadangan beras pemerintah menembus lebih dari 3,5 juta ton dalam periode Januari hingga Mei," ujar Mentan Amran dalam keterangannya, dikutip Senin (5/5/2025).
Selain mencetak rekor stok cadangan beras pemerintah tertinggi selama periode Januari--Mei, data historis menunjukkan lonjakan stok pada tahun 2025 juga tercatat sebagai yang tercepat sepanjang sejarah. Dari hanya 1,7 juta ton pada Januari 2025, stok cadangan beras melonjak drastis menjadi 3,5 juta ton per 4 Mei 2025, atau meningkat 1,8 juta ton tanpa impor hanya dalam waktu empat bulan.
Berdasarkan rekaman data stok cadangan beras pemerintah yang dimiliki Bulog sejak 1969, kondisi ini merupakan yang tertinggi selama 57 tahun, atau sejak Bulog dibentuk oleh Presiden Soeharto.
"Angka ini melampaui rekor sebelumnya pada Juni 1997 yang mencapai 3.029.049 ton, menjadikannya yang tertinggi sepanjang sejarah dalam periode yang sama," papar Mentan Amran.
Sementara itu, serapan beras Bulog juga menunjukkan tren positif, dengan realisasi 1,06 juta ton hanya dalam satu bulan terakhir (April 2025), sehingga total 1,8 juta ton beras terserap dari Januari hingga awal Mei 2025.