Wisata Sejarah di Kota Terlarang, Rumah 1,8 Juta Artefak Kekaisaran China
01 May 2025, 05:25 WIB:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5204958/original/090899000_1746031847-IMG_3071.jpeg)
Kota Terlarang atau The Forbidden City terletak di jantung Beijing, China. Kawasan ini merupakan kompleks istana kekaisaran yang saat ini dikenal sebagai Museum Istana (The Palace Museum) yang menjadi simbol penting sejarah dan budaya China.
Liputan6.com berkesempatan mengunjungi Kota Terlarang pada Selasa, 29 April 2025 dalam program China International Press Communication Center (CIPCC). Tidak heran jika kawasan ini disebut kompleks istana karena wilayahnya mencakup area seluas 720.000 meter persegi atau sekitar 180 hektare.
Luas bangunannya pun mencapai 150.000 meter persegi yang terdiri dari 980 bangunan yang masih berdiri, termasuk lebih dari 70 aula dan istana. Waktu dua jam pun seolah tak cukup untuk menyusuri tiap sudut Kota Terlarang.
"Kompleks ini dibangun pada masa Dinasti Ming pada awal abad ke-15 dan selama lebih dari 500 tahun menjadi istana kekaisaran bagi 24 kaisar dari Dinasti Ming dan Qing," kata Susan Su, pemandu dari Pusat Bahasa dan Budaya Beijing untuk Misi Diplomatik.
Susan menyebut, pembangunan Kota Terlarang merupakan proyek besar yang memakan waktu 14 tahun dari 1406 hingga 1420. Ini menjadikan Kota Terlarang sebagai kompleks istana dengan struktur kayu terbesar di dunia dan ditetapkan sebagai warisan UNESCO sejak 1987.
Tercatat, koleksi museum Kota Terlarang menjadi rumah bagi lebih dari 1,8 juta artefak seperti lukisan, keramik, kaligrafi, giok, dan pakaian kekaisaran. Selain itu, juga ada koleksi buku kuno, manuskrip langka, hingga dokumen sejarah.
Advertisement
Menikmati Keindahan Hall of Supreme Harmony
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5204959/original/073122100_1746031848-IMG_3076.jpeg)
Meski begitu, Kota Terlarang juga mengalami jatuh bangun karena berbagai bencana dan ancaman lainnya. Sehingga, segala upaya pelestarian ditempuh pemerintah untuk menjaganya agar tak lekang waktu.
Kota Terlarang dikelilingi tembok tinggi berwarna merah dan punya empat gerbang utama yang tidak semuanya dibuka untuk publik. Bagi turis, pintu masuk utama adalah Gerbang Selatan (Meridian Gate/Wumen).
Menurut Susan, area wisata dalam Kota Terlarang dibagi menjadi dua bagian utama, yakni Outer Court (kawasan luar) dan Inner Court (kawasan dalam). Di area ini, pengunjung dapat menikmati keindahan Hall of Supreme Harmony, Istana Kemurnian Surgawi, hingga Taman Kekaisaran.
"Sebagai simbol kekuasaan kekaisaran, Hall of Supreme Harmony merupakan bangunan terbesar dan paling penting dalam kompleks ini," ucapnya.
Advertisement
Kental pada Budaya Kuno China
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3117653/original/000663200_1588403920-20200502-Kota-Terlarang-8.jpg)
Kemudian, desain Kota Terlarang disebut juga sangat berakar pada budaya kuno China, seperti prinsip Yin & Yang, dan Feng Shui. Misalnya, angka sembilan, naga, burung phoenix, dan makhluk mitologi lain yang dijumpai menghiasi dinding dan atap istana di Kota Terlarang.
"Ukiran yang rumit, warna-warna cerah, dan motif simbolis yang tersebar di seluruh Kota Terlarang mencerminkan pentingnya simbolisme dalam budaya kuno China," jelasnya.
Hal ini, nampaknya membuat Kota Terlarang menjadi daya tarik wisata sejarah yang populer di Beijing. Pasalnya, wisatawan domestik hingga mancanegara cukup ramai berkunjung ke Kota Terlarang dengan rata-rata kunjungan harian mencapai 40.000 orang.
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5185300/original/000796600_1744375284-Trump_vs_China_1.jpg)