Sebuah ledakan di Provinsi Shanxi, China, mengakibatkan 17 orang terluka. Empat di antaranya dalam kondisi kritis.

Menurut laporan kantor berita Xinhua pada Rabu (30/4/2025), insiden tersebut terjadi di kompleks Perumahan Fengjing Jiayuan yang terletak di Distrik Xiaodian, Kota Taiyuan.

Petugas pemadam kebakaran segera menuju lokasi setelah menerima panggilan darurat sekitar pukul 13.00 waktu setempat. Sekitar pukul 15.00 waktu setempat, api yang dipicu oleh ledakan itu telah padam.

Terkait para korban, tiga orang telah diperbolehkan pulang setelah menjalani perawatan.

Menurut laporan media China lainnya, CCTV, sebanyak 210 petugas pemadam kebakaran dan 43 unit mobil pemadam dikerahkan ke lokasi kejadian. Kementerian Manajemen Darurat China juga mengirimkan tim kerja untuk memimpin operasi penyelamatan, serta memerintahkan pencarian dari lantai ke lantai guna memastikan jumlah orang yang masih terjebak di dalam gedung.

Ledakan ini terjadi hanya sehari setelah kebakaran restoran di Provinsi Liaoning yang menewaskan 22 orang. Presiden Xi Jinping menyebut insiden tersebut sebagai pelajaran yang sangat menyentakkan dan mendesak para pejabat daerah untuk melakukan segala upaya guna mencegah kecelakaan besar lainnya.

Pihak berwenang di Liaoning menyampaikan pada Rabu bahwa penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan, namun menurut CCTV, mereka telah menyingkirkan kemungkinan ledakan gas atau tindakan pembakaran sengaja (pembakaran).

Analisis awal menunjukkan bahwa para korban yang terjebak di dalam restoran kemungkinan besar meninggal karena sesak napas setelah menghirup gas beracun dalam jumlah besar, saat api dengan cepat menyebar melalui perabot dan material dekoratif yang sangat mudah terbakar.

Serangkaian kejadian ini menambah daftar panjang insiden serupa yang terjadi di China dalam beberapa tahun terakhir. Pada awal April, 20 orang tewas dalam kebakaran yang terjadi di sebuah apartemen lansia di panti jompo di Provinsi Hebei.