Rencana Pemkot Bandung Hidupkan Kembali Teras Cihampelas yang Mati Suri

11 April 2025, 07:30 WIB
Rencana Pemkot Bandung Hidupkan Kembali Teras Cihampelas yang Mati Suri

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat, mulai menata ulang Teras Cihampelas dalam upaya menghidupkan kembali tujuan wisata tersebut. Wali Kota Bandung Muhammad Farhan. menyebut, langkah awal yang dilakukan adalah memastikan infrastruktur berjalan baik, selain menciptakan rasa aman bagi pengunjung selama 24 jam.

"Ada ide untuk mengganti lift jadi eskalator. Kayaknya itu ide bagus, karena liftnya sekarang sudah tidak berfungsi," kata Farhan, lapor Antara,Rabu, 9 April 2025. Ia menambahkan, fasilitas umum, seperti lampu dan toilet, juga harus selalu dalam kondisi baik agar pengunjung merasa nyaman.

Ia menggarisbawahi bahwa daya tarik kawasan wisata ini sangat bergantung pada kebersihan dan kenyamanan lingkungan. Farhan optimistis, kreativitas warga Bandung akan tumbuh jika tempat wisata dikelola dengan baik. "Soal konten, masyarakat Bandung sangat kreatif. Kami percaya, kalau tempatnya bagus, kreativitas akan muncul sendirinya," sebut dia.

Pemkot Bandung mengaku akan tetap memberi ruang pada pedagang kaki lima (PKL), namun dengan pengaturan yang ketat. Farhan menyebut bahwa PKL di kawasan itu dikelola melalui koperasi. "Silakan masing-masing mengatur diri sendiri, karena sudah ada koperasi pengelola," ujar dia.

Ia menyambung, "Selama tidak melanggar peraturan, tidak mengganggu ketenteraman dan ketertiban, kami akan dukung." Selain itu, Farhan mengungkap adanya minat dari sejumlah pelaku usaha menyediakan akses parkir menuju Teras Cihampelas.

Ia berharap, dalam waktu kurang dari satu tahun, kawasan tersebut dapat kembali jadi destinasi wisata unggulan di Kota Kembang. "Sebenarnya tinggal dibersihkan, dirapikan, dan dijaga, pasti orang akan mau naik lagi ke sana," menurut dia.

Tujuan Wisata Premier

Tujuan Wisata Premier

Farhan juga mengatakan bahwa penjagaan kawasan akan melibatkan personel Satpol PP, aparat kewilayahan, serta kerja sama dengan aparat penegak hukum (APH). "PKL itu sebenarnya bisa bermanfaat, jadi lapangan pekerjaan meski sementara. Selama mereka tidak melanggar aturan tentang ketenteraman, ketertiban, dan kebersihan, silakan saja," katanya.

Bulan lalu, melansir laman Pemkot Bandung, Farhan mengatakan bahwa Teras Cihampelas adalah fasilitas yang harus diperbaiki dan dioptimalkan. Menurut dia, area tersebut memiliki potensi besar sebagai pusat bisnis, serta kreativitas bagi anak muda Bandung.

Ia juga mengajak para pelaku usaha muda, khususnya koperasi anak muda yang mengelola Teras Cihampelas, memanfaatkan peluang bisnis seluas-luasnya. "Silakan cari dan buat peluang sebesar-besarnya. Diskusikan dengan kami. Nanti pemerintah kota, aparat negara, dan aparat hukum akan menjaga keamanan, serta titik-titik rawan," ungkapnya pada Sabtu, 29 Maret 2025.

Wali Kota Bandung ingin manfaat Teras Cihampelas dirasakan seluruh warga Bandung dan wisatawan yang berkunjung. "Teras Cihampelas akan jadi salah satu tujuan wisata premier di kawasan Bandung," tandasnya.

Tidak Terawat

Tidak Terawat

Akhir tahun lalu, kanal News Liputan6.com melaporkan, Teras Cihampelas disebut tidak terawat. Pembangunannya merupakan mega proyek yang digulirkan pada 2017 oleh Ridwan Kamil saat menjabat sebagai Wali Kota Bandung.

Proyek tersebut dibangun dengan konsep skywalk sepanjang 700 meter, membentang di atas Jalan Cihampelas dan memindahkan pedagang kaki lima ke atas pedestrian skywalk tersebut. Tidak hanya jadi solusi kemacetan, Teras Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada masa itu sebagai menyebutnya sebagai model penataan PKL yang baik.

Sayangnya, pembangunan Teras Cihampelas tidak sesuai ekspektasi dan jadi salah satu proyek pembangunan Kota Bandung yang mangkrak hingga 2024. Pakar sekaligus Pemerhati Tata Kota, Frans Ari Prasetyo, menilai, Teras Cihampelas akan ramai dengan sendirinya jika memang ada fungsinya.

"Sepinya pengunjung mengindikasikan Teras Cihampelas tidak berfungsi sebagaimana skywalk pada umumnya. Menurut saya, secara konsep ada sesat logika," ujar Frans melalui keterangan tertulis, 11 November 2024. Menurut dia, PKL seharusnya direvitalisasi, bukan direlokasi.

"Yang harus dipahami, pembangunan Teras Cihampelas tidak termaktub pada rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung 2011 2031," ucap Frans.

Mati Surinya Teras Cihampelas

Mati Surinya Teras Cihampelas

Frans menilai, Kota Bandung seharusnya punya planning galery, yakni tempat semua proyek pembangunan di wilayah itu disajikan, ditampilkan, kemudian diuji publik sebelum dieksekusi. "Namun, pada pembangunan skywalk ini tidak pernah terjadi," sebut dia.

Frans memaparkan, pada peresmian tahap dua, Teras Cihampelas dibagi jadi beberapa zona, seperti Zona Kuliner, Zona Suvenir, Zona Fashion Show, Zona Sirkuit Remote Control, Zona Galeri Sejah, dan Zona Outdoor Class, lengkap dengan fasilitas, seperti toilet, musala, serta lift.

"Kini, kios-kios kosong yang ada malah jadi sasaran vandalisme, toilet tidak ada yang berfungsi, lantai yang keropos, sampah yang berserakan, sampai bau pesing yang tidak dapat dihindarkan. Tempat ini seolah hidup segan, mati tak mau," ucap dia.

Frans menyebut, salah satu faktor penyebab mati surinya Teras Cihampelas tentu saja pandemi COVID-19. Pandemi membuat banyak kios tutup hingga akhirnya pandemi berlalu, berkali-kali reaktivasi dan renovasi belum berhasil membuat Teras Cihampelas ramai.

<p>Pemerintah telah menetapkan 5 Destinasi Super Prioritas, antara lain Borobudur, Likupang, Danau Toba, Mandalika, dan Labuan Bajo. (Dok: Tim Grafis/Abdillah)</p>
Sumber : Liputan6.com