Nyawa Jadi Taruhan! Begini 5 Cara Aman Pasien Cuci Darah Mudik Lebaran 2025
29 March 2025, 17:00 WIB:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5176310/original/026173900_1743078509-20250327-Terminal_Kalideres-ANG_9.jpg)
Mudik Lebaran 2025 menjadi momen yang dinanti banyak orang, termasuk pasien yang menjalani cuci darah (dialisis). Namun, perjalanan panjang dan perubahan jadwal bisa menjadi tantangan serius bagi mereka. Jika tidak dilakukan dengan persiapan yang matang, nyawa bisa menjadi taruhannya. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan berbagai aspek agar pasien cuci darah aman saat mudik Lebaran 2025.
1. Kendalikan Asupan Cairan dan Makanan
Pasien cuci darah harus sangat berhati-hati dalam mengonsumsi cairan dan makanan agar pasien cuci darah aman saat mudik. "Hindari minum terlalu banyak dan batasi asupan garam karena bisa memicu rasa haus yang berlebihan," ujar dr. Donnie Lumban Gaol, Sp.PD-KGH dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan kepada Health Liputan6.comdalam sebuah kesempatan.
Selain itu, asupan karbohidrat dan protein juga harus dikendalikan agar tubuh tetap stabil selama perjalanan mudik ke kampung halaman.
Advertisement
2. Pastikan Lokasi Fasilitas Cuci Darah Terdekat
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4008688/original/091812000_1651054647-20220427-Mudik-Stasiun-Gambir-6.jpg)
Sebelum mudik Lebaran 2025, pasien perlu mengetahui lokasi rumah sakit atau klinik yang menyediakan layanan cuci darah di daerah tujuan agar pasien cuci darah aman saat mudik. Hal ini penting untuk mengantisipasi keadaan darurat.
"Jika ada kondisi emergensi, pasien harus tahu ke mana harus pergi untuk mendapatkan perawatan secepatnya," tambahnya.
Advertisement
3. Jangan Lewatkan Jadwal Dialisis
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4796171/original/073037200_1712377094-20240406-Anak-anak_Pemudik-ANG_3.jpg)
Cuci darah adalah prosedur yang tidak boleh dilewatkan, bahkan saat mudik agar pasien cuci darah aman saat mudik.
"Pasien harus tetap menjalani dialisis sesuai jadwalnya. Jika ingin melakukan cuci darah di tempat lain, pastikan mendapatkan izin dan surat rujukan dari dokter," jelas dr. Donnie.
Dia juga menegaskan bahwa absen satu atau dua kali pun dapat membahayakan nyawa pasien. "Tidak boleh berhenti karena nyawanya akan menjadi bahaya," katanya.
Donnie mengatakan bahwa dokter tidak pernah menyarankan pasien untuk absen cuci darah. "Tetap kita sarankan, tapi keputusan ada di pasien. Kita usahakan semuanya harus terjadwal, harus terkomunikasinya," tambahnya.
4. Pantau Tekanan dan Gula Darah
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5176304/original/035796200_1743078507-20250327-Terminal_Kalideres-ANG_2.jpg)
Bagi pasien yang berada dalam tahap predialisis atau mendekati jadwal cuci darah, pemantauan tekanan darah dan kadar gula darah menjadi hal yang krusial agar pasien cuci darah aman saat mudik. Jika memungkinkan, bawalah alat pengukur tekanan darah dan gula darah selama perjalanan untuk memastikan kondisi tetap terkendali.
5. Pasien Cuci Darah Boleh Berpuasa
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4401700/original/070664900_1681910836-20230419-Ekspresi-Anak-Mudik-Lebaran-Idul-Fitri-Angga-5.jpg)
Menurut dr. Donnie, pasien cuci darah boleh berpuasa, tetapi harus memperhatikan kondisi tubuhnya agar pasien cuci darah aman saat mudik.
"Pasien dengan penyakit ginjal stadium akhir (di bawah 15) tidak disarankan berpuasa karena dapat memperburuk kondisi ginjal. Namun, bagi mereka yang berada di stadium 3-4, puasa masih diperbolehkan dengan pemantauan ketat," ujarnya.