Disebutkan Surplus, Ketersediaan Pangan di Jabar Selama Ramadan dan Idul Fitri Aman
31 March 2025, 22:00 WIB:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4261148/original/054438400_1671016883-20221214-Harga-Bahan-Pokok-Iqbal-6.jpg)
Pemerintah Jawa Barat (Jabar) menyebutkan ketersediaan pangan pokok masyarakat selama Ramadan dan Idul Fitri 2025 tercukupi, bahkan surplus.
Menurut Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jabar, Adi Komar, hal itu terlihat dalam Neraca Pangan Provinsi Jabar, dari 12 komoditas pangan strategis hampir seluruhnya surplus.
"Dari 12 komoditas strategis tersebut, hanya tiga komoditas yang sempat mengalami defisit, yaitu daging sapi atau kerbau, bawang putih, dan minyak goreng. Namun karena defisitnya relatif rendah bisa dipenuhi dari sumber lain hingga akhirnya surplus," terang Adi dalam siaran medianya ditulis, Bandung, Minggu (30/3/2025).
Adi mengatakan daging sapi defisit sebanyak 3 ton, bawang putih defisit 9 ton, dan minyak goreng defisit 44 ton. Namun, kekurangan tersebut bisa dipenuhi dengan mendatangkan komoditas bersumber dari impor dan dari luar Provinsi Jabar.
Neraca pangan adalah gambaran kondisi pemenuhan kebutuhan dan ketersediaan pangan yang ada di Jawa Barat. Data neraca pangan didapat dari kabupaten dan kota setiap tanggal 15 bulan berikutnya.
"Ke-12 komoditas pangan strategis itu adalah bawang merah, bawang putih, beras, cabai besar, cabai rawit, dan daging ayam ras. Selain itu, daging sapi atau kerbau, gula pasir, jagung, kedelai, minyak goreng, dan telur ayam ras," ungkap Adi.
Dari data Neraca Pangan Jawa Barat bulan Februari 2025, ke-12 komoditas pangan strategis tersebut surplus antara 1 hingga 87 ton, kecuali beras dan jagung yang surplus sebanyak 500.000 ton.
Untuk perkembangan harga pangan strategis relatif stabil bahkan ada beberapa yang turun. Akan tetapi ada beberapa komditas yang mengalami kenaikan relatif tinggi bila dibandingkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP).
"Komoditas yang mengalami kenaikan itu cabai merah keriting lebih dari 58 persen, dan cabai rawit merah lebih dari 100 persen kenaikannya. Dalam neraca, kondisi perkembangan harga tersebut terpantau hingga Jumat (28/3/2025)," terang Adi.
Advertisement
Harga Rerata Bahan Pokok di Pasar Tradisional
Berdasarkan data dari Asosiasi Pedagang Pasar Tradisional dan koperasi (APPETRA) Jawa Barat, per Minggu, 30 Maret 2025 sebagai berikut:
1. Beras medium. 13.000/kg
2. Beras premium 16.000/kg
3. Beras ketan hitam 26.000/kg
4. Beras ketan putih 20.000/kg
5. Daging sapi. 130.000 - 150.000 /kg
6. Usus/babat. 70.000/kg7. Ati 70.000/kg
8. Paru. 90.000/kg9. Limpa 90.000/kg
10. Daging Domba 140.000 -160.000 /kg
11. Daging ayam 42.000 - 45.000/kg
12. Ayam kampung 100.000/kg
13. Ayam pejantan 60.000/ekor
14. Ikan mas. 40.000 /kg
15. Ikan lele. 35.000/kg
16. Ikan nila. 45.000/kg
17. Ikan Nila Merah 50.000/kg
18. Telur ayam 30.000/kg
19. Telur ayam kampung 3500/butir
20. Telur bebek 3500/butir
21. Telur puyuh 38.000/kg
22. Tepung Tapioka 10.000/kg
23. Terigu 8.500/kg
24. Minyak goreng curah 21.000/kg
25. Minyak kita 17.500/ltr
26. Gula pasir 17.500/kg
27. Gula merah 20.000/kg
28. Gula aren 24.000/kg
29. Santan Curah Rp. 50.000
30. Ubi 10.000/kg
31. Labu kuning 10.000/kg
32. Kolang kaling. 15.000/kg
33. Timun suri 10.000/kg
34. Pisang 10.000/kg
35. Bawang merah 60.000/kg
36. Bawang sumenep 60.000/kg
37. Bawang putih 50.000/kg38. Bawang Bombay 38.000 kg
39. Cabe merah 80.000/kg40. Cabe hijau 70.000/kg
41. Cabe rawit merah 110.000/kg42. Cabe kriting merah 70.000/kg
43. Cabe gendot 60.000/kg
44. Cabe rawit hijau 70.000/kg
45. Cabe kriting hijau 40.000/kg
46. Kentang 18.000/kg
47. Tomat 7.000/kg48. Kol. 9.000/kg
49. Jagung 12.000/kg50. Wortel 10.000/ kg
51. Mentimun 6000/kg
52. Buncis 18.000/kg
53. Kacang panjang 12.000/kg
54. Bawang daun 15.000/kg55. Seledri 25.000/kg
56. Jahe. 30.000/kg57. Lengkuas 18.000/kg
58. Kencur 40.000/kg
59. Kunyit 12.000/kg
Advertisement
Puan Maharani Soroti Kenaikan Harg
Dilansir kanal News, Liputan6, sejumlah harga kebutuhan pokok terus melonjak menjelang Lebaran 2025. Lonjakan harga beras, minyak goreng, gula, dan telur terjadi di berbagai daerah seperti Lebak, Banten dan Makassar.
Melihat kondisi tersebut, Ketua DPR RI Puan Maharani meminta pemerintah bergerak cepat mengendalikan harga bahan pokok. Stabilitas harga dan ketersediaan pangan, menurut Puan, sangat penting agar masyarakat terutama kelas menengah ke bawah tidak semakin terbebani.
Berdasarkan penilaian Puan, kenaikan harga bukan hanya akibat meningkatnya permintaan, tetapi juga kurangnya pengawasan distribusi, tingginya biaya logistik, dan cuaca buruk. Oleh karena itu, pemerintah memastikan pasokan tetap lancar, mencegah penimbunan, dan menggencarkan operasi pasar murah agar harga tetap terjangkau, terutama di daerah-daerah yang mengalami lonjakan harga signifikan.
"Pastikan rakyat bisa membeli kebutuhan pokok dengan harga wajar. Operasi pasar harus benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat kecil, bukan sekadar formalitas," tegasnya.
Ia mendorong agar bantuan sosial seperti Bansos Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) segera disalurkan tanpa hambatan birokrasi demi membantu masyarakat menghadapi Lebaran.
"Jangan biarkan rakyat menanggung semua beban ini sendirian. Pemerintah harus hadir dengan solusi nyata," kata Puan.
Puan juga menyoroti melemahnya daya beli masyarakat, berkurangnya jumlah pemudik hingga menurunnya perputaran uang selama Idul Fitri.
Data Kemenhub memprediksi jumlah pemudik 2025 ini turun 24 persen dibanding tahun lalu. Sementara Kadin memperkirakan perputaran uang Lebaran tahun ini hanya Rp137,97 triliun, lebih rendah dari tahun sebelumnya Rp157,3 triliun.
"Keadaan ini harus direspons pemerintah agar tidak semakin banyak masyarakat yang turun kasta ekonomi," ujarnya.
Lebih lanjut, Puan mengatakan DPR akan terus mengawal dan memastikan kebijakan pro rakyat benar-benar dijalankan demi kesejahteraan rakyat.