H-2 Lebaran Idul Fitri, Jalur Nagrek Dipadati Pemudik Selepas Sahur
29 March 2025, 10:30 WIB:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1632602/original/058476800_1498205733-Nagreg_1.jpg)
Jalur Nagreg yang menghubungkan Bandung dengan Garut dan Tasikmalaya, kembali mengalami kepadatan pemudik selepas waktu sahur pada Sabtu dini hari atau H-2 Lebaran 2025.
Dilansir dari Antara, Sabtu (29/3/2025), mencatat saat menyusuri kembali jalur tersebut sejak pukul 04.00 WIB, kepadatan terlihat di beberapa lokasi mulai dari simpang susun Cileunyi yang merupakan titik pertemuan arus kendaraan dari Bandung-Sumedang dengan arus kendaraan keluar gerbang tol Cileunyi, yang mengular sampai Parakan Muncang.
Titik kepadatan berikutnya terjadi di sekitaran Cicalengka di antara SPBU 34-40319 Babakan Peteuy, sampai Warung Lahang, dikarenakan ada truk peti kemas yang mogok.
Titik kepadatan berikutnya, adalah di sekitaran Nagreg, di antara Kantor Desa Nagreg sampai jalan Cagak Nagreg (Cikaledong) akibat diberlakukannya sistem buka tutup arus searah pada kendaraan ke Tasikmalaya atau Garut, yang diberlakukan beberapa kali sejak Jumat (28/3) malam.
Di wilayah dengan jalan turunan yang curam ini, arus kendaraan mengular sepanjang lima kilometer dalam keadaan padat merayap.
Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung mengungkapkan selama arus mudik dari H-7 sampai H-3 Lebaran 2025, Jumat, 1.332.534 orang telah melalui Jalur Nagreg dari arah Bandung ke Garut dan Tasikmalaya, Jawa Barat.
Koordinator Humas Pos Pengamanan Lebaran Dinas Perhubungan Kabupaten Badung Eric Alam Prabowo di lokasi, Jumat malam, mengungkapkan orang sebanyak itu diangkut oleh 367.142 kendaraan baik roda dua, empat, atau kendaraan besar.
Lonjakan terbesar, kata Eric, terjadi pada Hari Jumat ini, di mana sampai pukul 24.00 WIB ada sebanyak 136.370 kendaraan mengarah ke Garut dan Tasik dengan mengangkut 437.288 orang.
Advertisement
Berlakukan One Way
Kepolisian Resor Garut terus memberlakukan sistem satu arah atau 'one way' beberapa kali untuk mengatasi kepadatan arus kendaraan di daerah rawan macet yang menjadi jalur mudik wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Garut Iptu Aang Andi Suhandi mengatakan, pada pengamanan tiga hari sebelum Lebaran, Jumat pagi sampai sore sudah 10 kali memberlakukan sistem satu arah dari arah barat menuju timur.
"Betul sudah 10 kali (diberlakukan satu arah) di Jalur Limbangan-Malangbong," kata Aang dikutip dari Antara, Sabtu (29/3/2025).
Ia menyampaikan sistem satu arah diberlakukan di beberapa titik yang menjadi rawan kemacetan seperti di wilayah Limbangan, kemudian Bandrek, Lewo, dan Malangbong.
Daerah itu, kata dia, terdapat aktivitas pasar maupun persimpangan jalan yang dapat menghambat laju arus lalu lintas kendaraan pemudik dari arah Bandung menuju Tasikmalaya.
"Ini bertujuan untuk mengatur arus lalu lintas guna menghindari kemacetan serta memastikan kelancaran perjalanan di beberapa titik yang mengalami kepadatan," katanya.
Ia mengatakan, arus kendaraan di jalur mudik dari arah perbatasan Garut-Bandung sampai perbatasan dengan Kabupaten Tasikmalaya telah terjadi peningkatan sejak, Kamis (28/3) yang seringkali terjadi kepadatan di jalur tersebut.
Upaya memberlakukan sistem satu arah, kata dia, merupakan cara bertindak dengan mengutamakan arus kendaraan yang ramai untuk melaju dalam satu arah sampai dipastikan jalur kembali lancar.
"Sistem ini diterapkan untuk mengatur arus lalu lintas agar lebih teratur, aman, dan efisien, serta untuk mengurangi kemacetan," katanya.
Advertisement
Infografis
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5175348/original/010744800_1742984993-HL2__5_.jpg)