Warga Indonesia Aktif Transaksi Pakai Mobile Banking dan QRIS pada 2025

18 December 2025, 08:00 WIB
Warga Indonesia Aktif Transaksi Pakai Mobile Banking dan QRIS pada 2025

Bank Indonesia (BI) mencatat hingga November 2025, total transaksi pembayaran digital mencapai 4,6 miliar transaksi atau tumbuh 40 persen secara tahunan. Capaian ini mencerminkan semakin masifnya penggunaan layanan keuangan digital dalam aktivitas ekonomi masyarakat. Layanan yang sering dipakai mobile banking hingga QRIS.

"Jadi, kalau as of November 2025, transaksi pembayaran digital itu yang mencakup mobile banking, QRIS, internet banking itu tumbuh 40 persen secara year on year dengan total transaksi sebesar 4,6 miliar transaksi," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Filianingsih Hendarta, dalam RDG Desember, ditulis Kamis (18/12/2025).

Dari keseluruhan transaksi tersebut, mobile banking menjadi kontributor terbesar dengan volume mencapai 2,79 miliar transaksi. Selain mobile banking, QRIS tampil sebagai pendorong utama pertumbuhan transaksi digital dengan capaian 1,68 miliar transaksi sepanjang 2025.

"Nah, dari jumlah tersebut, mobile banking ini mendominasi dengan 2,79 miliar transaksi dan juga QRIS mencapai 1,68 miliar transaksi. Jadi, ini sekali lagi mencerminkan bahwa semakin luasnya adopsi daripada pembayaran digital di masyarakat dan UMKM," ujarnya.

Filianingsih mengatakan, kinerja ini menunjukkan bahwa digitalisasi sistem pembayaran tersebut sudah menjadi fondasi utama aktivitas ekonomi terutama untuk konsumsi, transportasi, dan juga layanan publik.

"Jadi, ke depan prospeknya tetap positif Bank Indonesia memproyeksikan transaksi pembayaran digital di 2026 ini bisa tumbuh sampai mencapai 29,7 persen secara year on year dan ini didukung dengan perluasan use case QRIS, inovasi teknologi dan juga penguatan aspek keamanan dan tentunya juga kepercayaan publik," ujarnya.

Volume Transaksi Ritel

Volume Transaksi Ritel

Dari sisi infrastruktur, volume transaksi ritel yang diproses melalui BI-FAST mencapai 439 juta transaksi atau tumbuh 29,77% (yoy) dengan nilai transaksi mencapai Rp 1.092 triliun pada November 2025.

Sementara itu, volume transaksi nilai besar yang diproses melalui BI-RTGS tercatat sebanyak 0,87 juta transaksi, dengan nilai sebesar Rp 20.463 triliun pada November 2025.

"Dari sisi pengelolaan uang Rupiah, Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) tumbuh 13,09% (yoy) menjadi Rp1.250,60 triliun pada November 2025," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.

Stabilitas Sistem Pembayaran Tetap Terjaga

Stabilitas Sistem Pembayaran Tetap Terjaga

Bank Indonesia menilai infrastruktur sistem pembayaran di tanah air yang stabil tecermin pada penyelenggaraan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (SPBI) dan sistem pembayaran industri yang lancar dan andal serta kecukupan pasokan uang dalam jumlah dan kualitas yang memadai pada November 2025.

Struktur industri yang sehat tergambar pada interkoneksi antarpelaku dalam sistem pembayaran yang terus menguat dan diikuti oleh ekosistem Ekonomi Keuangan Digital (EKD) yang meluasPerluasan adopsi Standar Nasional Open API Pembayaran (SNAP) mendukung penguatan interkoneksi, tecermin dari transaksi pembayaran berbasis SNAP yang terus meningkat.

"Ke depan, Bank Indonesia akan terus memastikan keamanan dan keandalan infrastruktur SPBI, baik ritel maupun wholesale, serta infrastruktur sistem pembayaran industri," pungkas Perry.

Sumber : Liputan6.com