Ekonomi Digital Indonesia Diproyeksi Tembus 340 Miliar Dolar pada 2030, Google Ungkap Faktornya

16 December 2025, 20:58 WIB
Ekonomi Digital Indonesia Diproyeksi Tembus 340 Miliar Dolar pada 2030, Google Ungkap Faktornya

Google resmi merevisi proyeksi nilai ekonomi digital Indonesia pada 2030, setelah raksasa mesin pencari itu melihat pertumbuhan signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Jika sebelumnya Indonesia diperkirakan belum menembus angka 100 miliar dolar, kini nilainya diproyeksikan berada di rentang 180 miliar hingga miliar dolar pada 2030. Revisi ini mencermitkan perubahan besar dalam perilaku digital masyarakat Indonesia.

Manajer Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik Google Indonesia, Agung Pamungkas, mengatakan pertumbuhan dua digit yang konsisten menjadi alasan utama revisi tersebut.

"Jika kita lihat negara-negara tetangga mungkin masih banyak yang belum dilakukan 100 persen, tapi Indonesia dengan optimisme yang sangat tinggi bisa melebihi 100 persen hingga 127 persen," terang Agung, di Temu Nasional Pegiat Literasi Digital 2025, Jakarta, Selasa (16/12/2025).

Menurut Google, e-commerce masih menjadi tulang punggung utama. Sepanjang tahun 2024 hingga saat ini, sektor ini tumbuh sekitar 14 persen. Pada 2030, nilai ekonomi e-commerce Indonesia diperkirakan mencapai 140 miliar dolar.

Dibandingkan negara-negara Asia lainnya, pertumbuhan ekonomi digital Indonesia tergolong pesat. Pada 2025, Indonesia mencatat pertumbuhan lebih dari 127 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Menurut Agung, ada tiga faktor mendorong lonjakan tersebut. Mulai dari keterlibatan pengguna atau user engagement, kesediaan masyarakat untuk personalisasi layanan digital, dan fitur-fitur yang berbasis kecerdasan buatan (AI) yang semakin luas di Indonesia.

Dari sisi adopsi AI, Indonesia menunjukkan tingkat adopsi tinggi. Sekitar 80 persen pengguna berinteraksi dengan AI setiap hari, 68 persen melakukan percakapan dan mengajukan pertanyaan, dan 50 persen menggunakan AI sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan.

Meski demikian, Agung menegaskan AI tidka menggantikan peran manusia dalam menentukan keputusan akhir. "Dinamika adopsi AI di Indonesia itu sebenarnya seperti apa? Motivasinya penghemat waktu sudah jelas, karena ingin efisiensi, dan juga faktor keamanan, perlindungan dari penipuan" ujarnya.

Di dunia kerja, pemanfaatan AI juga semakin luas. Lebih dari 70 persen pekerja telah menggunakan AI, dengan 50 persen berencana memperdalam AI. Sementara lebih dari 40 persen ingin berlatih menggunakan AI secara profesional maupun personal.

Google juga menyoroti perang pengembangan taltenta digital. Lewat program Gemini Academy, perusahaan telah melatih lebih dari 300 ribu pengguna di Indonesia. Program ini membantu guru, pelajar, hingga pekerja memahami AI secara praktis, termasuk menciptakan metode belajar lebih kreatif.

Komitmen Perlindungan Anak dan Keluarga

Selain mendorong pertumbuhan ekonomi digital, Google juga menegaskan komitmennya dalam melindungi anak-anak dan keluarga di ruang digital. Menurut Agung, komitmen tersebut diwujudkan melalui tiga prinsip utama, yaitu:

  1. Melindungi, secara default Google melindungi pengguna dari bahaya online, serta menjaga privasi dan keamanan data.
  2. Menghormati, Google menghormati hubungan unik setiap keluarga dengan teknologi.
  3. Memberdayakan anak dan remaja untuk menjelajah, berkembang, dan bermain online dengan aman.

"Kami melihat bahwa anak tubuh besar itu di kategori yang berbeda-beda. Kebutuhan anak 3 tahun mungkin berbeda dengan kebutuhan anak SMA umur 18 atau 17 tahun. Itu kami selalu belajar untuk bisa respect atau menghormati tubuh-tubuh anak," jelas Agung.

Ia menjelaskan berbagai produk Google telah dilengkapi sistem pengaman (guardrails) atau safety by default. Google Search memiliki filter safe search, untuk konten vulgar, Youtube membatasi konten dewasa serta menjaga rekomendasi bagi remaja. Sementara Google Play memberi rating usia pada aplikasi. Bahkan Google memiliki fitur Family Link untuk mengontrol dan mengawasi anak ketika berseluncur di dunia maya.

"Ini adalah salah satu fitur terbaru dari family link yang kami keluarkan. Yaitu pembaharuan desain dan juga kontak yang dipelolah oleh orang tua. Jadi sebagai orang tua kita bisa mengecek kontak-kontak mana saja yang bisa melakukan kontak dengan anak-anak kita. Dan itu semua bisa diawasi oleh orang tua," ungkapnya.

Selain itu, Google menyediakan permainan edukatif Interland untuk anak. Di mana aplikasi ini mengajarkan anak-anak cara berinternet dengan aman dan nyaman.

"Kami punya panduan remisi emaja yang didalamnya terdapat panduan komunitas, sehingga orang-orang yang ingin mendownload atau menggunakan aplikasi bisa mengetahui polisi atau kebijakan dari platform kami," tutup Agung.

Google Year in Search 2025: Budaya Timur, Padel, hingga AI Jadi Tren Pencarian Teratas di Indonesia

Google Year in Search 2025: Budaya Timur, Padel, hingga AI Jadi Tren Pencarian Teratas di Indonesia

Sebelumnya, Google Year in Search 2025 memberi gambaran jelas tentang apa yang orang Indonesia car sepanjang tahun ini. Laporan Google ini menunjukkan bagaimana ketertarikan masyarakat pada budaya Timur, olahraga baru seperti padel, kebutuhan belajar finansial, dan rasa ingin tahu besar soal AI.

Mulai dari tren kuliner seperti ide "resep matcha", istilah gaul anak muda "apa itu yapping", hingga pertanyaan seputar olahraga "bagaimana cara mulai main padel?". Berbagai pencarian populer tersebut menjadi cermin minat publik sepanjang 2025.

Mengutip laporan Google Indonesia, Jumat (5/12/2025), fenomena pencarian ini mengingatkan kita bagaimana orang Indonesia mengekspresikan rasa ingin tahun melalui mesin pencrian. Tahun 2025 secara spesifik ditandai oleh semangat penemuan diri, apresiasi lokal yang kuat, dan haus akan penguasaan teknologi serta finansial di Tanah Air.

Budaya Timur Naik Kelas

Salah satu sorotan utama dalam Google Year in Search 2025 adalah membangkitkan minat terhadap budaya Indonesia Timur. Lagu seperti "Pica-pica" dan "Tabola Bale" menunjukkan rasa keingintahuan dan apresiasi terhadap lagu serta warisan budaya timur. Selain itu, pencarian seperti istilah "apa itu stecu" turut menjadi kata kunci paling banyak dicari.

Tren ini membuktikan semangat masyarakat terhadap kedaerahan berhasil menjadi penggerak utama tren nasional. Tahun ini Indonesia jatuh cinta dengan kekayaan budayanya, dan menjadi sinyal bahwa musik dan tradisi daerah sudah menjadi bagian dari identitas populernya Indonesia

Padel Populer Google Year in Search untuk Kategori Olahraga

Selain musik, olahraga juga menjadi magnet pencarian publik. Olahraga Padel berhasil membuat masyarakat Indonesia penasaran dengan gaya hidup baru yang aspiratif. Olahraga raket modern ini ramai diperbincangkan tahun ini, hal ini menunjukkan publik siap untuk merangkul tantangan baru.

Pencarian "apa itu Padel?" hingga "Bagaimana cara mulai main Padel?" menandai antusias masyarakat terhadap gaya hidup baru, mencoba aktivitas trending, dan komitmen untuk mencari jalan baru hidup sehat.

Masyarakat Kian Melek Finansial dan Digital

Tahun 2025 juga mencatat meningkatnya perhatian masyarakat pada pengelolaan keuangan. Secara aktif, mereka mencari pengetahuan dan kontrol atas keuangan pribadi serta utilitas sehari-hari. Pencarian seperti "Gimana cara baca QRIS?", lalu "Coretax", dan "Bagaimana cara isi token listrik" menunjukkan dorongan kuat masyarakat untuk memahami teknologi yang kian mempengaruhi hidup.

Nama tokoh terkait seperti "siapa Purbaya?" dan "Purbaya Yudhi Sadewa" pun masuk dalam radar pencarian. Hasil ini menunjukkan komitmen nasional untuk menjadi warga yang melek teknologi dan finansial. Masyarakat ingin bisa menguasai alat-alat digital, terutama yang berperan dalam kebijakan keuangan Indonesia.

Infografis Google Hindari Pajak (Liputan6.com/Abdillah)
Sumber : Liputan6.com