Google Uji Fitur Anotasi di Gemini, Pengguna Bisa Edit Gambar AI Jadi Lebih Presisi
16 December 2025, 18:00 WIB
Google tengah menyiapkan upgrade besar-besaran untuk Gemini, khususnya pengguna yang mengandalkan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk membuat gambar. Perusahaan kabarnya sedang mengembankan fitur anotasi langsung pada gambar hasil buatan Gemini.
fitur baru yang memungkinkan pengguna menandai atau menambahkan catatan langsung pada gambar yang dihasilkan lewat Gemini. Pembaruan ini disebut-sebut akan menjadi salah satu peningkatan signifikan bagi kreator visual yang mengandalkan platform tersebut.
Dilansir Digital Trends, Selasa (16/12/2025), Google sedang menguji tools anotasi bawaan di antarmuka Gemini. Nantinya, fitur ini memungkinkan pengguna menggambar, menyorot area tertentu, atau menambahkan teks langsung pada gambar tanpa perlu keluar dari aplikasi.
Melalui alat ini, pengguna dapat menggunakan anotasi sebagai instruksi, gambar detail dan beri tahu Gemini apa yang harus diubah, sehingga pengguna dapat mengontrol pengeditan dengan lebih ketat. Pengguna cukup menggambar di atas detail tertentu lalu memberi perintah untuk mengubahnya sehingga proses penyuntingan menjadi lebih cepat dan terkendali.
Selama ini, alur kerja Gemini masih terasa terbatas. Setiap kali ingin memberi catatan atau koreksi detail, pengguna harus mengekspor gambar ke aplikasi lain. Proses ini memakan waktu dan kerap menghambat kreator yang bekerja dengan deadline.
Dengan alat anotasi baru, Gemini dapat menjadi ruang kreatif yang lengkap. Baik itu menyorot area untuk koreksi, menambahkan label atau memandu AI untuk pengeditan yang presisi, hal ini dapat menjadi terobosan baru bagi para kreator yang mengandalkan Gemini untuk visual cepat.
Sauangnya, Google belum memberikan konfirmasi resmi soal jadwal rilis fitur ini. Namun, jejak pengembangan yang ditemukan menunjukkan Gemini akan semakin diarahkan sebagai alat kreatif serius, bukan sekadar chatbot.
Pembaruan fitur ini muncul di tengah Google meluncurkan Gemini 3 sebagai lompatan besar dalam pengembangan kecerdasan buatan. Namun ada kemungkinan, pengguna Gemini 3 Pro akan segara melihat akses gratis berakhir.
Apa yang akan hadir?
Meski Google belum memberikan jadwal resmi peluncurannya, fitur anotasi ini diperkirakan akan membawa sejumlah kemampuan baru, seperti:
- Pengguna akan mendapatkan antarmuka markup bawaan tempat pengguna dapat menggambar di atas gambar atau menyorot area.
- Pengguna juga mendapatkan kontrol lebih baik atas pengeditan seperti melingkari elemen latar belakang dan minta Gemini untuk menghapus atau menggantinya.
Google juga dikabarkan tengah menguji kemampuan Gemini untuk menjelaskan apa pun yang tampil di layar tanpa perlu diberi tanda khusus, membuka peluang untuk interaksi yang lebih cepat dan intuitif.
Google Batasi Kuota Akses Gratis Gemini 3 Pro, Ini Alasannya
Di sisi lain, Google kembali mengetatkan akses gratis ke model kecerdasan buatannya, Gemini 3 Pro, menyusul tingginya permintaan sejak peluncuran resmi layanan tersebut bersama Nano Banana Pro, belum lama ini.
Mengutip9to5google, Senin (1/12/2025), saat Gemini 3 Pro diluncurkan, pengguna gratis (mereka yang tanpa paket Google AI) mendapatkan "Hingga 5 perintah/hari". Ini sesuai dengan batas akses Gemini 2.5 Pro sebelum peluncuran model terbaru.
Selain itu, mereka bisa menggunakan Nano Banana Pro (Gemini 3 Pro Image) untuk pembuatan dan pengeditan dengan "Hingga 3 gambar per hari".
Namun dalam beberapa hari terakhir, Google mengubah kebijakan tersebut. Pengguna gratis kini hanya dijanjikan mendapat akses dasar dengan catatan bahwa "batas harian dapat berubah sewaktu-waktu", terutama saat menggunakan kemampuan Thinking with 3 Pro.
Perubahan itu diduga menandai pengurangan kuota, sejalan dengan tren meningkatnya permintaan layanan AI di industri.
Dilansir laman Support Google, aplikasi Gemini memiliki batasan penggunaan yang dirancang untuk memastikan pengalaman optimal bagi semua orang. Ini berarti terkadang Google perlu membatasi jumlah permintaan dan percakapan yang dapat pengguna lakukan atau seberapa sering pengguna bisa menggunakan beberapa fitur dalam jangka waktu tertentu.
"Kami sangat senang dengan respons terkait infografis dan slide deck karena permintaan yang tinggi. Namun, kami mengalami beberapa kendala kapasitas dan sementara mengurangi akses ke fitur-fitur untuk pengguna gratis dan menerapkan batasan untuk pengguna Pro," tulis Google dalam pengumuman resmi.
Google Dituduh Gunakan Data Gmail Pengguna untuk Latih Gemini AI
Google kembali menghadapi sorotan publik setelah unggahan viral di media sosial menuding perusahaan tersebut diam-diam memanfaatkan pesan Gmail untuk melatih model kecerdasan buatan (AI).
Dilansir Gizmochina, Sabtu (29/11/2025), setelah sebuah blog Malwarebytes menuduh Google mengubah kebijakannya, memicu kekhawatiran bahwa email dan lampiran pengguna diam-diam digunakan untuk melatih sistem Gemini AI.
Namun, klaim tersebut segera dibantah Google. Menurut perusahaan, unggahan viral itu menyesatkan dan salah memahami cara kerja fitur Gmail. Beberapa pengguna melaporkan fitur-fitur ini diaktifkan kembali setelah dinonaktifkan, yang semakin memperburuk keadaan.
Kebingungan ini bermula dan cara kerja fitur-fitur pintar Gmail, seperti Smart Compose, pelacakan penerbangan, dan penyortiran otomatis mengandalkan analisis data lokal untuk mempersonalisasi pengalaman pengguna, bukan untuk melatih sistem AI global.
Mengaktifkan fitur ini berarti Google menggunakan konten Gmail dan Workspace pengguna untuk menyesuaikan pengalaman pengguna di seluruh aplikasinya, tetapi menurut perusahaan, hal itu sepenuhnya terpisah dari alur pelatihan Gemini.
Google menekankan personalisasi layanan dan pelatihan AI adalah dua proses yang berbeda.
Google Bantah Gugatan
Namun, kepercayaan publik belum sepenuhnya pulih. Awal bulan ini, sebuah gugatan class action menuduh perusahaan tersebut melewati batas dengan memberi Gemini akses ke konten Gmail, Chat, dan Meet. Tetapi tuduhan langsung dibantah keras oleh Google.
Kontroversi ini muncul di saat Google sedang mempromosikan Gemini 3. Seiring dengan terintegrasinya perangkat-perangkat dalam layanan sehari-hari, membuat pengguna lebih sering memeriksa ulang pengaturan privasi mereka.
Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)