Wisatawan Diminta Waspadai Megaquake Usai Gempa Berujung Peringatan Tsunami di Jepang

12 December 2025, 09:00 WIB
Wisatawan Diminta Waspadai Megaquake Usai Gempa Berujung Peringatan Tsunami di Jepang

Jepang tengah siaga terhadap kemungkinan megaquake, menyusul gempa Magnitudo 7,5 yang melanda lepas pantai timur Aomori, prefektur paling utara di pulau utama Honshu, tepat di selatan pulau Hokkaido. Gempa mengguncang jelang tengah malam pada Senin, 8 Desember 2025.

Mendapati itu, otoritas Negeri Sakura meminta wisawatan, residen, dan warga untuk siaga. Melansir Travel Weekly Asia, Kamis, 11 Desember 2025, Prefektur Hokkaido, Aomori, dan Iwate melaporkan dampak yang relatif ringan, dengan setidaknya 33 orang terluka, serta kerusakan pada jalan, bangunan, dan infrastruktur.

Pihak berwenang awalnya mengeluarkan peringatan tsunami untuk ketiga prefektur tersebut, tapi peringatan tersebut dicabut pada Selasa, 9 Desember 2025. Pihak berwenang mengatakan, ada kemungkinan gempa Magnitudo 8 atau lebih besar dalam seminggu ke depan, meski probabilitasnya tetap rendah, sekitar satu persen.

Para pejabat menekankan bahwa peringatan tersebut tidak memprediksi gempa dahsyat pada waktu atau lokasi tertentu. Perdana Menteri (PM) Jepang, Sanae Takaichi, telah menyerukan pada masyarakat untuk "mengambil tindakan pencegahan bencana yang tepat" dan memprioritaskan keselamatan pribadi.

Perjalanan ke Jepang tetap aman dan berjalan normal, klaim pihak berwenang. Belum ada negara yang mengeluarkan peringatan perjalanan terhadap Jepang.

Maskapai penerbangan juga terus beroperasi seperti biasa. Namun, wisatawan yang berencana mengunjungi daerah pesisir, seperti Aomori, Iwate, Miyagi, dan Hokkaido selatan disarankan untuk memantau informasi terbaru dari Badan Meteorologi Jepang (JMA).

Turis Diminta Mengunduh Aplikasi Peringatan Gempa dan Tsunami

Turis Diminta Mengunduh Aplikasi Peringatan Gempa dan Tsunami

Pengunjung harus memastikan mereka memiliki asuransi perjalanan yang komprehensif dan memahami pedoman kesiapan menghadapi gempa. Mengunduh aplikasi peringatan yang andal sangat disarankan untuk para pelancong.

Aplikasi peringatan bencana dari Badan Pariwisata Jepang mengirimkan pemberitahuan selama gempa dengan intensitas 4 atau lebih pada skala seismik Jepang. Peringatan tsunami juga akan muncul dalam pemberitahuan serupa.

Konten media sosial mencatat lonjakan konten yang menyesatkan, termasuk video yang dihasilkan AI. Ada pula rekaman tsunami lawas yang dibagikan kembali sebagai peristiwa terkini dan prediksi palsu.

"Pemerintah tidak mengumumkan prediksi gempa, termasuk tanggal terjadinya gempa besar," tegas Badan Meteorologi Jepang. Pihaknya mendesak masyarakat untuk hanya mengandalkan informasi resmi.

Korban Luka karena Gempa Jepang

Korban Luka karena Gempa Jepang

Pada Selasa, 9 Desember 2025, Jepang menilai kerusakan gempa magnitudo 7,5 pada Senin malam, menyebabkan sejumlah orang terluka. "Sedikitnya 33 orang terluka, satu di antaranya luka serius," kata Badan Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana seperti dilansir kenal Global Liputan6.com dari AP.

NHK melaporkan, sebagian besar dari mereka tertimpa benda jatuh. Takaichi mengatakan bahwa sebuah satuan tugas darurat telah dibentuk untuk segera menilai kerusakan. "Kami mengutamakan keselamatan warga dan melakukan segala yang kami bisa," kata dia.

Badan Meteorologi Jepang (JMA) menyatakan bahwa tsunami setinggi hingga 70 sentimeter tercatat di Pelabuhan Kuji di Prefektur Iwate, gelombang setinggi hingga 50 di Kota Urakawa, Prefektur Hokkaido, dan 40 sentimeter di Pelabuhan Mutsuogawara, Prefektur Aomori. NHK menyebutkan bahwa gelombang tersebut merusak sejumlah rakit budidaya tiram.

Dampak Gempa Jepang

Dampak Gempa Jepang

Kepala Sekretaris Kabinet Minoru Kihara mengatakan bahwa sekitar 800 rumah mengalami pemadaman listrik. Sementara itu, operasi kereta Shinkansen beserta beberapa jalur lokal dihentikan sementara di sejumlah bagian wilayah tersebut pada Selasa dini hari.

Namun, East Japan Railway menyatakan bahwa mereka berupaya memulihkan layanan kereta peluru di wilayah itu pada hari yang sama. Menurut Perusahaan Listrik Tohoku, pasokan listrik sebagian besar telah pulih pada Selasa pagi.

Menteri Pertahanan Jepang, Shinjiro Koizumi, menambahkan bahwa sekitar 480 warga berlindung di Pangkalan Udara Hachinohe dan 18 helikopter pertahanan dikerahkan untuk melakukan penilaian kerusakan.

NHK melaporkan bahwa sekitar 200 penumpang terdampar semalaman di Bandara New Chitose di Hokkaido. Menurut operator bandara, sebagian area terminal domestik tidak dapat digunakan pada Selasa karena bagian langit-langitnya retak dan runtuh ke lantai.

Infografis Rentetan Gempa di Cincin Api Pasifik. (Liputan6.com/Triyasni)
Sumber : Liputan6.com