Detik-detik Kelahiran Bayi Panda Pertama di Taman Safari Indonesia, Dinantikan Sejak 2017

11 December 2025, 06:00 WIB
Detik-detik Kelahiran Bayi Panda Pertama di Taman Safari Indonesia, Dinantikan Sejak 2017

Untuk pertama kalinya, upaya melahirkan bayi panda dari induk Hu Chun dan pejantan Cai Tao yang didatangkan dari Tiongkok pada 28 September 2017 membuahkan hasil. Bayi panda yang dinamai Satrio Wiratama oleh Presiden Prabowo Subianto itu lahir di Taman Safari Bogor pada 27 November 2025.

"Kami sangat gembira mengumumkan kedatangan kehidupan baru yang berharga ini. Peristiwa bersejarah ini merupakan simbol kuat dari dedikasi TSI terhadap konservasi kelas dunia," tulis Taman Safari Indonesia melalui akun Instagram resmi pada Minggu, 7 Desember 2025.

Proses persalinan Hu Chun, sang induk, dipantau ketat tim dokter lewat rekamanan kamera pengawas. Dalam sebuah video yang diunggah pada Selasa, 9 Desember 2025, disampaikan bahwa tingkah laku Hu Chun terlihat tak biasa pada hari persalinannya karena ia terlihat gelisah.

Dokter dan penjaga sudah bersiaga 24 jam, memonitor kondisinya baik dari jarak dekat maupun layar monitor karena sudah memprediksi hari lahir bayi panda itu pada tanggal tersebut. Semakin mendekati detik kelahirannya, semakin tak tenang Hu Chun.

Sesekali berjalan-jalan, tapi sering juga ia hanya berguling-guling sambil menjilati puting dan kemaluannya. Ia juga sering menggaruk-garuk, tanda bahwa persalinannya semakin dekat. Hingga pada pukul 17.31 WIB, bayi panda yang lahir lewat proses inseminasi buatan itu akhirnya lahir.

"Ketika kami pertama kali mendengarkan tangisan bayi panda Hu Chun, kami sangat terharu dan gembira," kata pihak TSI.

Tim medis kini menerapkan protokol Science-First Care dengan pemantauan 24 jam non-stop. Bayi panda yang baru lahir berada dalam kondisi yang sangat rentan, sehingga pengawasan ketat mutlak diperlukan.

"Dari pemantauan hormonal dan penilaian perilaku hingga pengawasan kesejahteraan sepanjang waktu, perkembangan awal Rio didukung melalui kemitraan konservasi Indonesia-China yang terkoordinasi," tambah tim veteriner yang bertugas merawat Rio.

Kondisi Bayi Panda Hu Chun

Kondisi Bayi Panda Hu Chun

Kini, bayi panda Hu Chun sudah berusia 14 hari. Menurut TSI, 'panda kecil kami menunjukkan tanda-tanda awal kesehatan yang baik: tangisan yang kuat, menyusu dengan baik, dan peningkatan berat badan yang stabil'.

Perilakunya seperti makna namanya. "Nama ini berarti pejuang kecil yang berani, mulia, dan memiliki hati yang baik," kata Prabowo Subianto mengutip keterangan resmi yang dirilis TSI di akun Instagram @tamansafari.id, Minggu 7 Desember 2025.

Hal itu juga dijelaskan Prabowo saat menerima Ketua MPR China Wang Huning di Istana Merdeka Jakarta, Kamis, 4 Desember 2025. Kepala Negara memperlihatkan sebuah lukisan bergambar panda yang ternyata berasal dari pemerintah China 10 tahun lalu.

Upaya konservasi bayi panda raksasa yang bernama latin Ailuropoda melanoleuca itu melibatkan kolaborasi teknis yang intensif antara tim Life Sciences Taman Safari Indonesia dengan pakar dari berbagai negara, meliputi IZW - Berlin Group: Prof. Thomas Hildebrandt, Dr. Frank Goeritz, dan Dr. Susanne Holtze, CCRCGP - China : Zhou Qiang (Mr), serta IPB University: Dr. drh. (Vet.) Muhammad Agil, MSc.Agr., Dipl.ACCM dan Dr drh. Dedi Setiadi.

Menguak Misteri Sulitnya Kehamilan Panda

Menguak Misteri Sulitnya Kehamilan Panda

Di balik euforia kelahiran Rio, terdapat fakta biologis soal alasan sulitnya seekor panda untuk hamil. Para ahli biologi di seluruh dunia sepakat bahwa panda raksasa adalah salah satu mamalia yang paling sulit dikembangbiakkan, baik di alam liar maupun di penangkaran.

Tantangan terbesar terletak pada jendela kesuburan betina yang sangat sempit. Berbeda dengan mamalia lain, panda betina hanya mengalami ovulasi (masa subur) sekali dalam setahun.

"Panda betina hanya subur selama 24 hingga 72 jam dalam setahun. Jika pejantan melewatkan kesempatan emas ini, mereka harus menunggu satu tahun lagi untuk mencoba," ujar Pierre Comizzoli, seorang ahli biologi riset dari Smithsonian Conservation Biology Institute, melansir dari laporan ilmiah National Zoo.

Selain waktu yang sempit, masalah perilaku juga sering menjadi hambatan. Di penangkaran, panda jantan seringkali kehilangan libido atau tidak memiliki naluri alami untuk kawin. Mereka terkadang lebih memilih makan bambu daripada mendekati betina yang sedang birahi. Masalah semakin rumit dengan adanya fenomena pseudopregnancy atau kehamilan semu.

Keajaiban Biologis dan Harapan Masa Depan

Keajaiban Biologis dan Harapan Masa Depan

Proses kehamilan panda memiliki keunikan biologis yang disebut penundaan implantasi. Setelah pembuahan terjadi, sel telur yang telah dibuahi tidak langsung menempel pada dinding rahim untuk tumbuh. Embrio tersebut akan mengambang dalam keadaan dorman selama beberapa bulan.

Hal ini menyebabkan durasi kehamilan panda sangat bervariasi, berkisar antara 95 hingga 160 hari, sehingga hari kelahiran sangat sulit diprediksi secara akurat. Saat lahir, kondisi fisik bayi panda seperti Rio sangat kontras dengan induknya.

Bayi panda lahir dalam keadaan buta, hampir tidak berbulu, berwarna merah muda, dan berukuran sangat kecil, hanya sekitar 1/900 dari berat induknya. Ini adalah rasio ukuran bayi-ke-induk terkecil di antara mamalia berplasenta.

"Kelahiran bayi panda adalah keajaiban evolusi. Karena mereka lahir sangat prematur secara fisik, mereka sepenuhnya bergantung pada kehangatan dan susu induknya selama bulan-bulan pertama," jelas ahli zoologi dari San Diego Zoo Wildlife Alliance dalam literatur perilaku hewan.

Sumber : Liputan6.com