Anggota DPR Minta Polisi Usut Tuntas Kebakaran Terra Drone: Kalau Terbukti Ada Kelalaian, Beri Hukuman Berat

10 December 2025, 17:21 WIB
Anggota DPR Minta Polisi Usut Tuntas Kebakaran Terra Drone: Kalau Terbukti Ada Kelalaian, Beri Hukuman Berat

Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PKB, Hasbiallah Ilyas, meminta aparat kepolisian mengusut tuntas kebakaran kantor Terra Drone di Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa (9/12/2025). Insiden itu menewaskan 22 orang.

Dia menekankan pentingnya memastikan apakah ada unsur kelalaian yang berkontribusi pada tingginya jumlah korban jiwa. Jika terbukti, dia meminta pelaku diberi sanksi tegas.

"Kami berduka atas meninggalnya 22 korban jiwa akibat kebakaran kantor Terra Drone. Kami meminta aparat kepolisian mengusut tuntas penyebab kebakaran, termasuk mendalami apakah ada unsur kelalaian. Jika terbukti, polisi harus bertindak tegas dan memberikan hukuman berat," ujar Hasbi dalam keterangannya, Rabu (10/12/2025).

Hasbi juga meminta kepolisian memeriksa kepatuhan gedung terhadap persyaratan proteksi kebakaran sesuai Peraturan Menteri Pekerjaan Umum tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan. Sistem tersebut mencakup peralatan, sarana, dan pengelolaan proteksi aktif maupun pasif, mulai dari akses dan pasokan air, kelengkapan pemadaman, sarana penyelamatan, hingga pengawasan dan pengendalian.

"Ini harus menjadi evaluasi menyeluruh. Pemerintah dan aparat terkait perlu memastikan apakah gedung-gedung perkantoran memenuhi standar proteksi kebakaran atau tidak," katanya.

Hasbi menambahkan, pada awal 2025 Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencatat terdapat 694 gedung bertingkat yang belum memenuhi syarat proteksi kebakaran. Dia meminta pendataan ulang dilakukan untuk memastikan pemenuhan standar keselamatan.

"Gedung mana yang sudah memenuhi standar, mana yang belum. Jangan sampai tragedi seperti ini terulang," ujarnya.

Gedung Terra Drone Hanya Punya Satu Pintu Keluar

Polisi mengungkap temuan mengejutkan dari kebakaran maut di Gedung Terra Drone, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Ternyata, gedung enam lantai itu hanya memiliki satu pintu keluar-masuk yang terletak di lantai dasar.

Hal ini diungkapkan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Roby Heri Saputra, setelah timnya bersama forensik menyisir seluruh lantai untuk memastikan tidak ada korban yang tertinggal. Mereka juga memeriksa satu-satunya lift yang ada di gedung tersebut.

"Bersih. Juga kita temukan bahwa memang masuk dan keluarnya itu hanya melalui pintu bawah di depan itu saja. Jadi satu lift, tadi juga ada satu lift kita periksa juga untungnya tidak ada korban di dalamnya," kata Roby kepada wartawan, Selasa (9/12/2025).

Roby mengungkapkan, pihaknya sudah memeriksa enam saksi terkait kebakaran gedung Terra Drone. Mereka yang diperiksa terdiri dari empat karyawan sekaligus saksi dan dua HRD.

Polisi juga akan melayangkan panggilan terhadap pemilik gedung maupun penanggung jawab perusahaan.

"Saat ini kita masih melakukan pemeriksaan. Ada 4 karyawan (saksi), 2 HRD. Itu juga nanti kita upayakan komunikasi dan memeriksa pemilik gedung atau penanggung jawab perusahaan," ujar Roby.

Dia mengatakan, penyelidikan dilakukan untuk mencari unsur pidana di dalam insiden kebakaran. Karena itu, operator, manajemen perusahaan, maupun pihak pengelola gedung turut akan dimintai keterangan.

"Untuk sampai dengan saat ini kita belum menemukan unsur pidananya. Kita masih menyelidiki apakah ada unsur pidana dalam kejadian kebakaran yang terjadi itu. Termasuk dengan kelalaian, apakah dari pihak operator, manajemen, atau pemilik gedung, juga kita masih melakukan penyelidikan dulu," ujar dia.

Pramono Sentil Lemahnya Keamanan Gedung Terra Drone

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menyoroti lemahnya manajemen keselamatan gedung Terra Drone usai kebakaran yang memakan korban jiwa di Johar Baru, Jakarta Pusat. Menurut dia, fasilitas keselamatan di gedung enam lantai itu tidak disiapkan dengan baik.

"Kalau ada gedung lantai enam, sebenarnya apa, pemadam kebakarannya ada. Tetapi untuk case yang seperti ini mereka tidak persiapkan sama sekali. Sehingga kemudian apa yang terjadi sekarang itu adalah cerminan dari hal itu," kata Pramono Anung usai meninjau lokasi kebakaran, Selasa (9/12/2025).

Lebih lanjut, Pramono mengatakan, bangunan setinggi itu seharusnya dibekali sistem pemadam dan jalur evakuasi yang memadai. Namun kondisi di lapangan memperlihatkan sebaliknya.

"Kami mengharapkan bagi siapa pun yang mempunyai usaha yang seperti ini, hal yang berkaitan dengan keselamatan menjadi hal yang penting. Ini menunjukkan lantai enam tetapi tidak dipersiapkan untuk evakuasi dan sebagainya," ujar dia.

Namun, Pramono enggan bicara lebih jauh. Dia menegaskan, seluruh temuan teknis terkait kebakaran, termasuk detail penyebab dan dugaan pelanggaran menjadi ranah kepolisian.

"Untuk lebih lanjut kami minta pada Pak Kapolres untuk menyampaikan. Ya nanti detailnya Pak Kapolres, karena itu substansinya beliau yang bertanggung jawab ya," tandas dia.

Sumber : Liputan6.com