Warkop Transit dan Layanan Konseling Trauma BPOM Pulihkan Semangat Warga Terdampak Banjir Aceh
07 December 2025, 14:00 WIB
Banjir Aceh meninggalkan duka dan kelelahan bagi warga. Untuk membantu masyarakat dan relawan, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM RI) mendirikan posko dengan konsep humanis, menyediakan warkop transit serta layanan konseling trauma.
Setibanya di Aceh, Kepala BPOM, Taruna Ikrar, didampingi Staf Khusus Kepala BPOM, dr. Wachyudi Muchsin, dan Kepala Balai Besar POM Aceh, Riyanto, langsung menyalurkan logistik sekaligus meresmikan Posko BPOM Peduli Banjir Aceh. Posko ini dirancang sebagai ruang pemulihan bagi warga terdampak dan relawan yang bekerja di lapangan.
"Saya datang ke Aceh bukan hanya sebagai Kepala BPOM, tapi sebagai sahabat dan saudara yang ingin melihat langsung kondisi saudara-saudara kita. Di masa sulit seperti ini, kita harus saling menguatkan," ujar Taruna Ikrar dalam keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.compada Minggu, 7 Desember 2025.
Posko menghadirkan layanan konseling trauma untuk anak-anak, lansia, dan warga yang mengalami tekanan emosional pascabanjir. Selain itu, tersedia warkop transit, ruang hangat yang menyajikan kopi Aceh, makanan ringan, dan tempat relawan melepas lelah, bermain gaplek, menunaikan salat, atau sekadar berbincang untuk menguatkan mental sebelum kembali ke lapangan.
Posko untuk Korban dan Relawan
Lebih lanjut, Taruna Ikrar, mengatakan,"Kita belajar dari Aceh bahwa kemanusiaan selalu lebih kuat daripada bencana."
Posko ini bukan sekadar bangunan. Taruna, menjelaskan, posko yang dibangun BPOM RI merupakan tempat seluruh pihak saling menguatkan. "Mulai dari warga, relawan, tenaga kesehatan, dan pemerintah," tambah Taruna.
Layanan konseling dilakukan oleh keluarga besar BPOM bersama tenaga pendamping profesional, khususnya untuk anak-anak dan lansia yang mengalami trauma.
Kepala BPOM RI Menanam Pohon
Selain itu, Taruna Ikrar menanam pohon di sekitar posko, sebagai simbol kepedulian yang tak hanya bersifat bantuan fisik, tetapi juga upaya pemulihan lingkungan dan mental masyarakat secara berkelanjutan.
BPOM juga mengapresiasi peran pemerintah daerah, organisasi kemanusiaan, tenaga kesehatan, relawan, dan pelaku usaha yang bergerak cepat membantu Aceh.
Salah satu warga yang mendapat perhatian langsung adalah Ibu Akbar dari Kabupaten Bireuen, yang sempat terputus komunikasi dengan keluarganya hampir sepekan. Kehadiran BPOM dan layanan konseling membantu menenangkan serta memberi rasa aman bagi warga.