Laporan Liputan6.com dari Sydney: Perdagangan Australia-Indonesia Melejit Berkat IA-CEPA
21 November 2025, 18:15 WIB
Perdagangan dua arah antara Australia dan Indonesia menunjukkan peningkatan signifikan dalam empat tahun terakhir. Hal itu berkat perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA). Berdasarkan data resmi, nilai perdagangan kedua negara melonjak hampir tiga kali lipat dari AUD 12,91 miliar pada 2020 menjadi AUD 35,38 miliar pada 2024.
CEO The Australian Trade and Investment Commission (Austrade), Paul Grimes, mengatakan kenaikan drastis ini terjadi setelah Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia--Australia (IA-CEPA) mulai berlaku dan memberikan akses pasar yang lebih luas bagi kedua pihak.
"Perdagangan dua arah hampir tiga kali lipat dari AUD 12,91 miliar (2020) menjadi AUD 35,38 miliar (2024), sejak Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia--Australia (IA-CEPA) mulai berlaku," kata Grimes saat ditemui di kantornya International Towers, Barangaroo, Sydney, Australia, Jumat (21/11/2025).
Grimes, menegaskan, pertumbuhan ini mencerminkan efektivitas IA-CEPA dalam membuka peluang baru. Menurut dia, kebijakan tersebut berhasil menyederhanakan hambatan tarif dan mempercepat arus barang serta investasi antara kedua negara.
Hal ini sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu pasar paling strategis bagi Australia. Pada 2024, Indonesia menempati posisi sebagai mitra dagang dua arah terbesar ke-9 bagi Australia dengan nilai perdagangan mencapai AUD 16,13 miliar.
"Pada 2024, Indonesia menjadi mitra dagang dua arah terbesar ke-9 bagi Australia berdasarkan nilai AUD 16,13 miliar," ujarnya.
Pencapaian ini menjadi tonggak baru dalam hubungan ekonomi kedua negara, sekaligus menandai peningkatan minat pelaku usaha Australia terhadap pasar Indonesia.
Advertisement
Investasi Australia di Indonesia Naik 30 Persen
Selain perdagangan, arus investasi Australia ke Indonesia juga mencatat pertumbuhan kuat. Pada 2024, nilai Investasi Langsung Asing (FDI) Australia ke Indonesia meningkat 30 persen dibanding tahun sebelumnya.
"Dari sisi investasi, pada 2024 Investasi Langsung Asing (FDI) Australia ke Indonesia meningkat 30 persen. Australia kini menjadi sumber FDI terbesar ke-11 bagi Indonesia," ujarnya.
Australia kini menjadi sumber FDI terbesar ke-11 bagi Indonesia, dengan total investasi mencapai AUD 1,36 miliar pada 2024. Sementara itu, investasi Indonesia ke Australia juga menunjukkan peningkatan, yakni mencapai AUD 1,42 miliar tidak termasuk dana yang disalurkan melalui pusat keuangan regional. Arus dua arah ini memperlihatkan dinamika hubungan ekonomi yang semakin seimbang.
Advertisement
Menyoroti Menkeu Baru RI
Grimes mengatakan, kepastian kebijakan adalah faktor utama yang mereka cermati sebelum mendorong ekspansi bisnis. "Salah satu hal yang selalu penting bagi kami adalah memahami pengaturan kebijakan," ujarnya.
Menurut dia, dengan Menteri Keuangan Indonesia yang baru yakni Purbaya Yudhi Sadewa, yang dikenal konsisten pada fondasi stabilitas fiskal, Australia melihat peluang iklim investasi yang lebih kondusif.