Laporan Liputan6.com dari Sydney: 179 Investor Asal Australia Terdaftar Beroperasi di Indonesia

21 November 2025, 20:00 WIB
Laporan Liputan6.com dari Sydney: 179 Investor Asal Australia Terdaftar Beroperasi di Indonesia

CEO The Australian Trade and Investment Commission (Austrade), Paul Grimes, mengungkapkan bahwa saat ini terdapat 179 investor Australia yang terdaftar beroperasi di Indonesia.

Minat terbesar datang dari sektor sumber daya dan energi serta pendidikan dan pelatihan, masing-masing diisi oleh 35 perusahaan. Selain itu, sektor manufaktur menampung 32 perusahaan, diikuti layanan keuangan dan teknologi dengan 19 perusahaan, serta 18 perusahaan pada agrifood.

"Saat ini terdapat 179 investor Australia terdaftar di Indonesia, dengan minat di sektor sumber daya dan energi 35 perusahaan, pendidikan dan pelatihan 35 perusahaan, manufaktur 32 perusahaan, layanan keuangan dan teknologi 19 perusahaan, serta agrifood 18 perusahaan," kata Grimes saat ditemui di kantornya International Towers, Barangaroo, Sydney, Australia, Jumat (21/11/2025).

Grimes menekankan bahwa angka ini menunjukkan kepercayaan kuat investor Australia terhadap stabilitas ekonomi Indonesia dan peluang pertumbuhan jangka panjang.

Sejumlah perusahaan besar Australia juga telah membuka kantor dan fasilitas layanan di Indonesia. Di antaranya ICON Cancer Centre di Bali International Hospital, Gelflex, Austin Engineering, Western Sydney University, Deakin University, hingga Cochlear yang memiliki MoU dengan Kasoem Hearing Centre dan RS Mitra Keluarga. Canva turut memperluas kehadirannya melalui MoU bersama Kementerian Ekonomi Kreatif.

Sektor Prioritas: Dari Energi Hingga Layanan Adaptasi Iklim

Sektor Prioritas: Dari Energi Hingga Layanan Adaptasi Iklim

Selain sektor utama, Grimes menyoroti bahwa peluang investasi Australia di Indonesia semakin berkembang ke industri lain yang dinilai strategis untuk masa depan.

Bidang seperti infrastruktur, pariwisata, energi terbarukan, kesehatan, serta transportasi dan logistik kini menjadi fokus baru para investor Australia. Begitu pula sektor real estat dan layanan adaptasi mitigasi iklim yang semakin relevan di tengah perubahan iklim global.

"Sektor penting lainnya termasuk infrastruktur, pariwisata, energi terbarukan, penerbangan, kesehatan, transportasi dan logistik, real estat, serta layanan adaptasi dan mitigasi iklim," ujarnya.

Investor Indonesia Kian Agresif Masuk Australia

Investor Indonesia Kian Agresif Masuk Australia

Di sisi lain, minat perusahaan Indonesia untuk berinvestasi di Australia juga terus meningkat. Saat ini terdapat 50 perusahaan Indonesia yang memiliki investasi aktif di Australia, terutama di sektor sumber daya dan energi dengan 13 perusahaan.

Sektor layanan keuangan dan teknologi juga menunjukkan pertumbuhan signifikan dengan 10 perusahaan, disusul manufaktur dan agrifood masing-masing 5 perusahaan.

"Investasi lainnya mencakup energi terbarukan, penerbangan, pendidikan, kesehatan, transportasi dan logistik, real estat, serta olahraga," ujarnya.

Adapun beberapa perusahaan yang telah membuka kehadirannya di Australia, diantaranya Traveloka resmi meluncurkan kantor di Sydney, sementara Bank Negara Indonesia menambah posisi strategisnya dalam layanan finansial.

Di sektor pertambangan dan energi, BUMA International Group menjadi salah satu perusahaan Indonesia yang aktif memperluas operasionalnya di Australia.

Sumber : Liputan6.com