Nvidia Ikut Beri Suntikan Dana Rp 14,2 Triliun, Startup Teknologi India Kebanjiran Modal

05 November 2025, 20:00 WIB
Nvidia Ikut Beri Suntikan Dana Rp 14,2 Triliun, Startup Teknologi India Kebanjiran Modal

Perusahaan teknologi besar asal Amerika Serikat (AS), Nvidia, resmi bergabung dalam India Deep Tech Alliance bersama sejumlah investor besar lain asal India dan AS. Langkah ini memperkuat dukungan terhadap startup deep-tech di India, sekaligus menambah komitmen pendanaan baru senilai lebih dari USD 850 juta atau setara dengan Rp 14,2 triliun.

Pendanaan ini akan digunakan untuk menutup kesenjangan pembiayaan yang terjadi pada sektor tersebut.

Dikutip dari Yahoo Finance, Rabu (5/11/2025), beberapa investor baru yang turut bergabung untuk mendukung pendanaan antara lain Qualcomm Ventures, Activate AI, InfoEdge Ventures, Chirate Ventures, dan Kalaari Capital.

Aliansi ini pertama kali diluncurkan pada September lalu dengan komitmen awal sebesar USD 1 miliar untuk mendukung perusahaan rintisan di sektor teknologi tinggi seperti ruang angkasa, semikonduktor, kecerdasan buatan (AI), dan robotika.

Sebagai anggota pendiri sekaligus penasihat strategis, Nvidia akan memberikan dukungan teknis, pelatihan, dan masukan kebijakan agar startup deep-tech di India dapat mengoptimalkan pemanfaatan teknologi AI dan komputasi miliknya.

Langkah ini menjadi upaya terbaru dalam mengatasi masalah pendanaan yang kerap dihadapi startup berbasis riset di India. Selama ini, jenis startup tersebut dinilai sulit menarik modal ventura karena waktu pengembangan yang panjang dan ketidakpastian jalur menuju profitabilitas.

Dukungan Pemerintah

Dukungan Pemerintah

Upaya Nvidia dan para investor datang hanya beberapa hari setelah pemerintah India meluncurkan program senilai USD 12 miliar untuk memperkuat riset dan pengembangan. Program ini diharapkan dapat membantu India memperluas kemampuan sektor manufaktur, yang selama ini tertinggal dibanding kemampuan di sektor jasa.

Menurut data asosiasi industri Nasscom, pendanaan untuk startup deep-tech di India meningkat 78% menjadi USD 1,6 miliar tahun lalu. Namun, angka tersebut baru mewakili sekitar seperlima dari total USD 7,4 miliarpendanaan startup di negara itu.

Pada April lalu, seorang menteri India sempat menuai kritik setelah meminta startup lokal meniru Tiongkok dengan fokus pada teknologi canggih ketimbang layanan seperti pengantaran bahan makanan. Para pelaku industri menilai pemerintah justru perlu memperkuat dukungan terhadap inovasi dan riset.

Para ahli menilai, investasi di sektor deep-tech sangat penting bagi India untuk mengembangkan teknologi inti seperti chip dan kecerdasan buatan yang dapat menunjang kemandirian ekonomi dan strategis.

Rencana Pendampingan dan Perluasan Jaringan

Rencana Pendampingan dan Perluasan Jaringan

Pendiri dan Managing Partner Celesta Capital, Sriram Viswanathan, mengatakan meningkatnya dukungan pemerintah menjadi momentum besar bagi India untuk mempercepat kemajuan deep-tech. Celesta, yang sebelumnya berinvestasi di perusahaan seperti Agnikul Cosmos (teknologi antariksa) dan IdeaForge (produsen drone), termasuk dalam kelompok awal peluncur aliansi ini bersama Accel, Blume Ventures, Gaja Capital, dan Premji Invest.

Para anggota aliansi berkomitmen untuk menyalurkan dana ke startup deep-tech India dalam jangka waktu 5 hingga 10 tahun mendatang. Selain itu, deep-tech India akan memperoleh pendampingan dan perluasan jaringan bisnis.

Viswanathan menjelaskan bahwa model aliansi ini menyerupai Nasscom, sebuah asosiasi industri di India yang berfokus pada kolaborasi, bukan pengumpulan dana bersama. "Tidak ada penggabungan modal. Semua bersifat sukarela," ujar Viswanathan.

Sumber : Liputan6.com