India Akan Pulangkan 500 Warganya dari Thailand Imbas Penggerebekan Pusat Penipuan Online di Myanmar

30 October 2025, 07:35 WIB
India Akan Pulangkan 500 Warganya dari Thailand Imbas Penggerebekan Pusat Penipuan Online di Myanmar

India akan memulangkan 500 warganya dari Thailand setelah penindakan terhadap pusat operasi penipuan online di Myanmar menyebabkan para pekerja melarikan diri melintasi perbatasan. Hal ini disampaikan Perdana Menteri (PM) Thailand Anutin Charnvirakul pada Rabu (29/10/2025).

Kompleks-kompleks luas tempat para penipu internet menjerat korban melalui skema penipuan asmara (love scam) dan investasi atau bisnis fiktif telah berkembang di sepanjang perbatasan Myanmar yang longgar pengawasannya selama perang saudara yang dipicu kudeta tahun 2021.

Sejak pekan lalu, salah satu dari sejumlah kompleks besar pusat operasi penipuan online yang terkenal --- KK Park --- dilaporkan menjadi sasaran penggerebekan oleh aparat, dengan ratusan orang melarikan diri menyeberangi sungai perbatasan menuju Kota Mae Sot di Thailand.

Menurut pemerintah provinsi perbatasan Tak, lebih dari 1.500 orang dari 28 negara telah menyeberang ke Thailand sejak dimulainya penindakan terhadap KK Park hingga Selasa (28/10) malam.

"Hampir 500 warga India berada di Mae Sot," kata PM Charnvirakul seperti dilansir CNA. "Pemerintah India akan mengirim pesawat untuk langsung membawa mereka pulang."

Banyak orang yang bekerja di pusat-pusat operasi penipuan daring tersebut mengatakan bahwa mereka diperdagangkan secara paksa ke tempat itu, meskipun para analis menyebutkan ada juga pekerja yang datang secara sukarela karena tergiur tawaran gaji yang menarik.

Para pakar mengatakan militer Myanmar sejak lama menutup mata terhadap pusat-pusat penipuan yang menguntungkan kelompok milisi sekutunya, yang merupakan mitra penting dalam perjuangan mereka melawan para pemberontak.

Namun, junta juga menghadapi tekanan dari sekutu militernya, China, untuk menutup operasi-operasi penipuan tersebut karena Beijing terganggu oleh kenyataan bahwa warganya tidak hanya menjadi korban, tetapi juga terlibat sebagai pelaku dalam jaringan penipuan.

Penindakan yang dilakukan pada bulan Februari lalu menyebabkan sekitar 7.000 pekerja dipulangkan, sementara pemerintah Thailand juga memberlakukan blokade internet lintas perbatasan untuk memutus aktivitas pusat-pusat operasi penipuan online tersebut.

Sumber : Liputan6.com