KPK Sita Uang Lebih dari Rp 1 M dari OTT Terkait Gubernur Riau
04 November 2025, 19:35 WIB
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita uang lebih dari Rp 1 Miliar dari operasi tangkap tangan (OTT) terkait Gubernur Riau Abdul Wahid.
"Jika dirupiahkan, maka lebih dari Rp 1 Miliar," ujar Juru Bicara KPK Budi Prasetyo, melansir Antara, Selasa (4/11/2025).
Lebih lanjut, Budi menjelaskan, uang yang disita tersebut terdiri atas mata uang Rupiah, Dolar Amerika Serikat (AS), hingga Poundsterling.
Sebelumnya, Gubernur Riau Abdul Wahid terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin, 3 November 2025. Dia ditangkap bersama sembilan orang lainnya.
Setelah ditangkap, Abdul Wahid digelandang ke Gedung Merah Putih KPK hari ini sekitar pukul 09.35 WIB. Dia datang mengenakan baju kaos putih, celana training hitam, masker, dan sendal jepit.
Tampak tas berwarna hijau tosca dijinjing Abdul Wahid. Namun belum diketahui apa isi dari tas tersebut.
Abdul Wahid enggan menjawab pertanyaan awak media. Dia memilih diam dan langsung masuk ke ruang penyidik KPK untuk pemeriksaan lanjutan.
Saat OTT Abdul Wahid, KPK mengamankan sejumlah uang. Namun belum terungkap berapa jumlah uang yang disita KPK saat OTT tersebut.
"Tentunya ada sejumlah uang juga," kata Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin 3 November 2025.
Abdul Wahid bukan satu-satunya Gubernur Riau yang ditangkap KPK. Sebelumnya, sudah ada tiga Gubernur Riau yang dicokok KPK karena terlibat kasus korupsi. Mereka adalah Saleh Jasit, Rusli Zainal, dan Annas Maamun. Dengan begitu, Abdul Wahid merupakan Gubernur Riau keempat yang ditangkap KPK.
Advertisement
Pakai Masker dan Bawa Tas Jinjing, Begini Penampakan Gubernur Riau Saat Tiba di KPK
Tiga orang yang terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Riau, tiba di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sekitar pukul 09.35 WIB. Salah satu di antaranya adalah Gubernur Riau Abdul Wahid.
Pantauan di lokasi, Selasa (4/11/2025), Abdul Wahid enggan menjawab pertanyaan awak media. Dia memilih diam dan langsung masuk ke ruang penyidik untuk pemeriksaan lanjutan.
Abdul Wahid terlihat mengenakan baju kaos putih, celana training hitam, masker, dan sendal jepit saat memasuki gedung. Tampak tas berwarna hijau tosca dijinjing Abdul Wahid. Namun belum diketahui apa isi dari tas tersebut.
Ketiganya belum ada yang berompi oranye atau tangan yang diborgol. Sebab status hukumnya baru akan ditetapkan selama 1 x 24 jam usai terjaring OTT kemarin sore.
Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo mengatakan, ada sembilan orang yang digelandang ke KPK hari ini. Mereka akan datang secara terpisah.
"Hari ini kepada pihak-pihak yang diamankan tersebut akan dibawa ke Gedung Merah Putih KPK. Ada sejumlah 9 orang, dari 10 orang yang ditangkap yang kemudian akan dibawa ke Gedung Merah Putih KPK," ujar Budi kepada awak media, Selasa (4/11/2025).
Budi menyebut, sebagian digelandang ke KPK di pagi hari dan sisanya siang menuju sore.
Advertisement
Tangkap 10 Orang
KPK mengamankan barang bukti sejumlah uang dalam operasi tangkap tangan (OTT) terkait Gubernur Riau Abdul Wahid.
"Tentunya ada sejumlah uang juga," kata Juru Bicara KPK Budi Prasetyo di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (3/11/2025).
Dalam kegiatan tersebut, KPK menangkap 10 orang. KPK menegaskan sejumlah pihak yang diamankan dalam OTT di Riau adalah penyelenggara negara.
"Saat ini ada sekitar 10 orang yang diamankan dalam kegiatan tangkap tangan," ujar Budi Prasetyo.
Penangkapan ini mengejutkan publik, mengingat Abdul Wahid baru menjabat sebagai Gubernur Riau periode 2025-2030 sejak dilantik pada 20 Februari 2025.
Abdul Wahid, lahir di Belaras, Indragiri Hilir, Riau, pada 21 November 1980, dikenal sebagai politikus muda dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Dia meniti karier politiknya dari tingkat daerah hingga nasional sebelum akhirnya memimpin Provinsi Riau.
Pendidikan Abdul Wahid berakar kuat di dunia keislaman, menempuh pendidikan tinggi di bidang Pendidikan Agama Islam di IAIN Suska Riau (kini UIN Suska Riau). Karier politiknya dimulai sebagai Wakil Sekretaris Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKB Riau selama dua periode (2002--2009), kemudian terpilih sebagai Anggota DPRD Provinsi Riau selama dua periode (2009--2019) dan pernah menjabat sebagai Ketua Fraksi PKB.
Pada Pemilu 2019, Abdul Wahid berhasil melangkah ke panggung nasional sebagai Anggota DPR RI periode 2019--2024, mewakili daerah pemilihan Riau II dan duduk di Komisi VII.
Puncak karier politiknya terjadi pada Pilkada 2024, di mana ia berpasangan dengan S.F. Hariyanto dan memenangkan kontestasi, menjadikannya Gubernur dan Wakil Gubernur Riau terpilih periode 2025--2030. Pelantikan keduanya dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka pada 20 Februari 2025.