Candaan Tepi Jurang Presiden Korea Selatan soal Ponsel Xiaomi Hadiah Xi Jinping
03 November 2025, 12:11 WIB
Pada malam jamuan kenegaraan yang digelar di Hotel Gyeongju Sono Calm pada Sabtu (1/11/2025), suasana hangat tercipta antara Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung dan Presiden China Xi Jinping.
Melansir The Chosun Daily, dalam pertemuan pasca KTT APEC itu, Lee memberikan hadiah istimewa kepada Xi --- sebuah papan Go yang terbuat dari kayu torreya nucifera, bahan mewah yang dikenal langka dan bernilai tinggi, serta sebuah nampan bundar pernis mother-of-pearl yang indah. Hadiah ini dipilih dengan penuh pertimbangan, mengingat Xi dikenal memiliki kegemaran terhadap permainan Go.
Sentuhan pribadi itu mengingatkan pada momen serupa di tahun 2014, ketika Presiden Park Geun-hye juga memberikan hadiah Go kepada Xi --- kali ini berupa batu Go dari batu akik yang disimpan dalam kotak pernis mother-of-pearl. Saat menyentuh papan Go pemberian Lee, Xi tampak terkesan dan berkata sambil tersenyum, "Ini buatan yang sangat halus. Sangat bagus. Terima kasih."
Tidak ketinggalan, Lee turut menyiapkan hadiah istimewa untuk istri Xi, Peng Liyuan, berupa satu set cangkir perak dan produk kosmetik.
Sebagai balasan, Xi memberikan Lee satu set cangkir teh, satu set alat tulis dari giok, serta sebuah ponsel pintar buatan Xiaomi. Pihak Tiongkok menambahkan dengan bangga bahwa "layar ponsel ini adalah produk asal Korea."
Saat memeriksa ponsel tersebut, Lee pun melontarkan lelucon, "Apakah keamanan komunikasinya terjaga dengan baik?"
Kalimat itu memancing gelak tawa. Setelah diterjemahkan, Xi ikut tersenyum dan menjawab dengan nada bercanda, "Anda sebaiknya memeriksa apakah ada backdoor."
Istilah backdoor sendiri merujuk pada alat peretasan yang secara diam-diam dipasang dalam perangkat elektronik untuk melewati sistem keamanan dan mengakses informasi. Amerika Serikat sebelumnya telah memperingatkan bahwa peralatan komunikasi asal Tiongkok berpotensi memiliki backdoor semacam itu. Karena itu, candaan Lee tentang "keamanan informasi" terkait ponsel pemberian Xi dinilai terasa tajam, meski tetap berbalut humor.
Setelah mendengar tanggapan Xi, Lee pun tersenyum sambil bertepuk tangan.
Advertisement
4 Usulan Xi untuk Hubungan China-Korea Selatan
Dalam pidato di jamuan tersebut, Xi mengenang berbagai kisah persahabatan antara Tiongkok dan Korea di masa lalu. Ia menyebut legenda Xu Fu, yang konon berlayar hingga Pulau Jeju pada masa Dinasti Qin untuk mencari ramuan keabadian, serta tokoh Choe Chi-won dari masa Silla yang pernah belajar di Tiongkok pada era Dinasti Tang.
Xi kemudian mengutip bait puisi karya Choe Chi-won berjudul Beomhae (Berlayar di Laut) yang berbunyi, "Layar tergantung di atas laut biru, angin panjang berhembus sejauh sepuluh ribu li" --- ungkapan klasik yang melambangkan perjalanan jauh dan persahabatan lintas samudra.
Menariknya, pada kunjungan kenegaraan Xi ke Korea Selatan tahun 2014 silam, ia juga menyinggung dua tokoh yang sama --- Xu Fu dan Choe Chi-won --- dalam pidatonya di Universitas Nasional Seoul, menegaskan kembali pesan yang sama tentang persahabatan abadi antara kedua bangsa.
Mengutip kantor berita Xinhua, Xi mengajukan empat butir usulan untuk membuka prospek baru dalam hubungan Tiongkok--Korea Selatan.
Pertama, Xi menyerukan agar kedua pihak meningkatkan komunikasi strategis dan memperkokoh landasan saling percaya.
Dengan menekankan bahwa kedua negara harus memandang hubungan bilateral dari perspektif jangka panjang, Xi mengajak Tiongkok dan Korea Selatan untuk mengejar pembangunan bersama melalui saling menghormati, serta mencapai kerja sama yang saling menguntungkan dengan mencari kesamaan sambil menunda perbedaan.
Kedua negara, kata Xi, harus saling menghormati sistem sosial dan jalur pembangunan masing-masing, mempertimbangkan kepentingan inti dan perhatian utama satu sama lain, serta mengelola perbedaan dan ketidaksepahaman melalui konsultasi yang bersahabat. Ia mengusulkan agar kedua negara memanfaatkan sepenuhnya saluran dialog dan mekanisme pertukaran yang telah ada untuk menghimpun kekuatan demi pengembangan hubungan bilateral.
Kedua, Xi mendorong kedua pihak untuk memperdalam kerja sama yang saling menguntungkan dan mempererat ikatan kepentingan bersama.
Dengan menyebut bahwa membantu tetangga berarti membantu diri sendiri, Xi mengatakan bahwa Tiongkok bersedia bekerja sama dengan Korea Selatan berdasarkan prinsip saling menguntungkan dan hasil yang membawa manfaat bagi kedua belah pihak, mempercepat tahap kedua perundingan perjanjian perdagangan bebas Tiongkok--Korea Selatan, serta menggali potensi kerja sama di bidang-bidang baru seperti kecerdasan buatan, biofarmasi, industri ramah lingkungan, dan ekonomi lansia, guna meningkatkan kualitas kerja sama ekonomi dan perdagangan kedua negara.
Kedua pihak menaruh perhatian besar pada upaya memberantas perjudian daring dan penipuan berbasis telekomunikasi, ujar presiden Tiongkok itu, seraya menambahkan bahwa Tiongkok dan Korea Selatan dapat bekerja sama di tingkat bilateral maupun regional untuk lebih melindungi keselamatan rakyat kedua negara serta harta benda mereka.
Ketiga, Xi mengajak kedua negara untuk memperkuat persahabatan antarmasyarakat dan mendekatkan hati rakyat kedua bangsa.
Tiongkok dan Korea Selatan, sebut Xi, perlu meningkatkan komunikasi dengan media serta publik, menyampaikan pesan-pesan positif, dan mengendalikan kecenderungan yang dapat merugikan hubungan kedua negara. Ia menambahkan bahwa kedua pihak harus mengadakan pertukaran budaya dan antarwarga yang sehat serta bermanfaat guna memperdalam saling pengertian dan memperkuat landasan dukungan publik bagi hubungan bilateral.
Kedua negara juga perlu mempermudah perjalanan lintas batas, serta mendorong lebih banyak pertukaran di kalangan generasi muda, media, lembaga pemikir, dan pemerintah daerah, untuk menumbuhkan rasa saling kedekatan di antara rakyat mereka dan menciptakan suasana yang kondusif bagi perkembangan hubungan bilateral yang sehat dan stabil.
Keempat, Xi menyerukan agar kedua negara memperkuat kerja sama multilateral dan bersama-sama memajukan perdamaian serta pembangunan.
Advertisement
Isu Korea Utara
Laporan media pemerintah Tiongkok mengenai pertemuan antara Xi dan Lee tidak langsung memuat komentar Xi terkait isu Korea Utara.
Namun, laporan Associated Press menyebutkan bahwa Direktur Keamanan Nasional Korea Selatan Wi Sung-lac mengatakan dalam pertemuan tersebut, Lee memaparkan strateginya untuk mencapai denuklirisasi di Semenanjung Korea dan meminta peran konstruktif dari Tiongkok guna membantu mewujudkan dimulainya kembali pembicaraan dengan Korea Utara.
"Xi menjawab bahwa ia akan terus berupaya membantu menyelesaikan isu-isu yang berkaitan dengan Semenanjung Korea serta memajukan perdamaian dan stabilitas di kawasan ini," ungkap Wi.