Berjibaku dengan Arus Deras, Jasad Pria yang Terjepit Batu dan Pohon di Bogor Sudah Dievakuasi
18 September 2025, 18:10 WIB:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5354098/original/056536800_1758193411-1001038436.jpg)
Tim SAR gabungan telah mengevakuasi jenazah seorang pria yang tenggelam di Curug Seribu, Desa Ciasihan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Kamis (18/9/2025).
Saat proses evakuasi, Tim SAR bekerja keras untuk mengangkat jenazah yang terjepit batu dan batang pohon di dasar sungai.
Di mana, mereka melakukan penyelaman pada kedalaman 50 centimeter untuk mengangkat batu dan batang pohon yang menimpa tubuh korban.
Petugas bergulat dengan arus deras dan harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk memindahkan batu dan batang pohon di curug Bogor tersebut.
Setelah batu dan batang pohon berhasil dipindahkan dari tubuh korban, jasad korban akhirnya diangkat dari dasar sungai. Proses pengangkatan dengan menggunakan tali melalui metode Mechanical Advantage System (MAS).
"Jenazah korban akhirnya berhasil diangkat sekitar pukul 10.20 WIB," kata Koordinator Unit Siaga SAR Bogor, Muhammad Fazry.
Dengan menggunakan kantong jenazah, mayat korban dievakuasi dengan cara berantai oleh para relawan.
Advertisement
Korban Merupaan Warga Pamijahan
Diketahui, korban tenggelam bernama Aep (48) warga Kampung Ratna, Desa Ciasihan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.
Menurut keterangan pihak keluarga, Aep tak kunjung pulang ke rumah usai mencari burung di area hutan kawasan Taman Nasional Halimun Salak (TNGHS) pada Selasa 9 September 2025.
Kemudian, pada Rabu 17 September 2025 siang, seorang pedagang kopi menemukan jasad seorang pria di dasar sungai, beberapa puluh meter dari Curug Ciparay.
"Awalnya simpang siur, warga sini atau bukan. Sebab, tidak ada wisatawan yang lapor kejadian orang tenggelam maupun hilang," ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor Adam Hamdani.
Advertisement
Sempat Sulit Dievakuasi
Warga bersama pihak kepolisian dan aparatur kecamatan sempat melakukan evakuasi, namun tidak berhasil. "Sulit dievakuasi karena tubuhnya terjepit di bawah batang pohon dan batu dan berisiko," ujar
Karena berisiko, aparat kepolisian akhirnya meminta bantuan Tim SAR untuk mengevakuasi jasad korban.
"Tak lama ada warga yang mengaku sebagai anggota keluarganya," ucapnya.