Pulau Bersejarah di Wales Lengkap dengan Benteng Abad ke-19 Dijual, Segini Harganya

12 August 2025, 21:00 WIB
Pulau Bersejarah di Wales Lengkap dengan Benteng Abad ke-19 Dijual, Segini Harganya

Jika Anda ingin benar-benar menjauh dari hiruk-pikuk dunia, sangat sedikit tempat yang bisa menandingi keterpencilan Pulau Thorne. Terletak sekitar 3 mil laut dari pesisir Pembrokeshire di Wales Barat, Inggris, pulau pribadi ini menjadi rumah bagi sebuah benteng abad ke-19.

Pulau seluas kurang lebih 2,49 acre atau sekitar 1 hektar lebih sedikit ini baru saja resmi dijual, dengan pemiliknya meminta penawaran di atas 3 juta (sekitar Rp 56,9 miliar), menurut situs Strutt & Parker. Benteng ini dilengkapi helipad, bar atap tertutup dengan ruang permainan, dan kantor menghadap laut.

Awalnya benteng ini dirancang untuk menampung 100 orang, bangunan yang kini telah direstorasi ini mampu menampung hingga 20 tamu di lima kamar tidur mewahnya.

Ruang lainnya mencakup ruang makan besar dan teras yang terlindungi oleh dinding bergaya barak. Benteng ini dibangun di antara tahun 1852 dan 1854 sebagai bagian dari rencana pertahanan nasional untuk mengantisipasi kemungkinan invasi Napoleon.

Seiring waktu, peran militer pulau ini memudar. Sejak pertama kali dijual pada 1932, benteng tersebut sempat difungsikan sebagai hotel dan rumah keluarga.

Pemilik saat ini, pengusaha teknologi asal Inggris Mike Conner, membeli pulau ini pada 2017 seharga 500.000 (Rp 9,48 miliar) setelah melihat video tentangnya di YouTube, seperti yang ia ceritakan kepada CNN.

Saat itu, benteng ini dilindungi hukum karena status "Grade II", tidak memiliki jendela maupun utilitas, dan bahkan tergenang air. Namun, Conner mengaku terpesona dan memanfaatkan kesempatan untuk melakukan restorasi langka seumur hidup.

Conner mengakui bahwa ia "meremehkan banyak hal," termasuk tantangan ketika memasang toilet flush.

"Ada banyak hal yang harus dilakukan agar hal itu terwujud," ujarnya, termasuk menggali parit di batu dan memasang sistem air mengalir.

Timnya membutuhkan 350 perjalanan helikopter dalam dua hari untuk mengangkut material, mulai dari tanah untuk lapisan atas, bahan bangunan, hingga pompa panas untuk pemanas sentral dan air panas ke pulau tersebut.

Transformasi Benteng Terpencil Jadi Tempat Retret Mewah

Transformasi Benteng Terpencil Jadi Tempat Retret Mewah

Sementara itu, para pekerja tinggal di barak asli selama empat tahun selama proses renovasi berlangsung.

Lama proses pengerjaan dipengaruhi karena kondisi benteng sangat buruk ketika diambil alih. Proses sandblasting pada dinding untuk memperlihatkan batu asli saja memakan waktu enam bulan, sementara beberapa bagian dinding granit yang lembap dalam waktu lama menyebabkan banjir. Renovasi ini, menurut rilis pers ke CNN, menelan biaya lebih dari 2 juta (Rp 37,92 miliar).

Investasi tersebut mencakup 300.000 (Rp 5,69 miliar) untuk energi terbarukan, termasuk panel surya, penyimpanan baterai, dan sistem biodigester untuk limbah, yang membuat benteng off-grid ini sepenuhnya mandiri.

Conner, yang berusia 52 tahun, memiliki gelar desain industri, menyebut proyek ini sebagai tantangan pribadi.

"Bagi standar teman-teman saya, ini adalah krisis paruh baya yang cukup sehat," ujarnya sambil bercanda, dilansir dari berita CNN, pada Senin, (11/8/2025).

Diakses Lewat Laut

Diakses Lewat Laut

Benteng yang hanya bisa diakses lewat laut atau udara itu direnovasi agar tahan terhadap udara asin dan angin badai. Conner, yang telah menghabiskan waktu bersama keluarganya di benteng tersebut, percaya tempat ini cocok untuk retret mewah, perayaan, atau bagi siapa saja yang benar-benar ingin menyendiri.

Sementara itu, ia sendiri sedang mencari tantangan baru.

"Saya menikmati prosesnya dan saya rasa saya ingin menemukan proyek 'rusak parah' lainnya," ujarnya.

Sumber : Liputan6.com