Pedagang Siomay Jadi Tersangka Pembunuhan Sadis Pegawai Koperasi di Lampung, Ini Motifnya

01 August 2025, 16:27 WIB
Pedagang Siomay Jadi Tersangka Pembunuhan Sadis Pegawai Koperasi di Lampung, Ini Motifnya

Kepolisian Daerah (Polda) Lampung mengungkap motif di balik pembunuhan Pandra Apriliadi (21), pegawai koperasi simpan pinjam asal Lampung Utara yang ditemukan tewas di kawasan Branti Raya, Kecamatan Natar, Lampung Selatan, Lampung.

Pelakunya adalah Salam, seorang pedagang siomay warga Desa Branti Raya, kecamatan setempat. Kini Salam telah ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka.

Saat dihadirkan dalam konferensi pers, Salman tertunduk. Pria berkumis tersebut pasrah saat dikawal dua personel Polri.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Lampung, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Indra Hermawan mengatakan, pelaku nekat menghabisi nyawa korban karena sakit hati ditagih utang.

Jumlahnya tak seberapa, Rp125 ribu, cicilan mingguan dari pinjaman koperasi sebesar Rp500 ribu.

"Motifnya sakit hati karena merasa ditekan saat ditagih utang. Dari keterangan pelaku, korban menagih dengan kata-kata yang dinilai tidak sopan," kata Indra dalam jumpa pers di Mapolda Lampung, Jumat (1/8).

Cekcok antara keduanya sempat terjadi sebelum pembunuhan. Berdasarkan hasil pemeriksaan, korban disebut terus mendesak Salam untuk membayar cicilan hari itu juga, sementara tersangka tengah kehabisan uang.

Tersangka bahkan sempat mencoba meminjam uang ke tetangga dan kerabat, tapi tak satu pun berhasil.

"Terdesak dan emosi, Salam lalu merancang pembunuhan. Ia menyiapkan sebilah senjata tajam dan senar sebagai alat eksekusi," ungkap dia.

Peristiwa pembunuhan berencana itu terjadi pada Minggu (27/7), ketika korban datang kembali menagih utang ke rumah tersangka.

Korban, Pandra Apriliadi bekerja sebagai penagih pinjaman di koperasi simpan pinjam tempat tersangka meminjam uang untuk modal usaha.

"Korban memang ditugaskan untuk menagih angsuran. Kami masih selidiki lebih lanjut apakah sistem koperasi ini menetapkan satu penagih per wilayah atau bergilir," tutup Indra.

Sumber : Liputan6.com