Menag Sebut Arab Saudi Izinkan Bandara Taif untuk Layani Jemaah Haji Indonesia

04 July 2025, 19:23 WIB
Menag Sebut Arab Saudi Izinkan Bandara Taif untuk Layani Jemaah Haji Indonesia

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyebut otoritas Arab Saudi beri lampu hijau untuk penggunaan Bandara Taif bagi jemaah haji Indonesia. Sinyal positif itu akan membantu efektivitas dan mobilisasi jemaah dari atau ke Makkah.

"Kalau bandaranya nanti dipakai di Taif misalnya untuk Indonesia, bahwa itu bisa lebih longgar. Insya Allah nanti ke depan bisa diselesaikan seri konferensi," ujar Menag saat mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam kunjungan kerja ke Arab Saudi, Kamis, 3 Juli 2025, dikutip dari Antara.

Ia menyatakan dengan penggunaan Bandara Taif, masa tinggal jemaah hajiIndonesia di Arab Saudi bisa dipersingkat, dari 40 hari menjadi 30 hari. Kondisi itu juga akan berimplikasi pada biaya haji yang dapat ditekan.

Selama ini, jemaah haji dari seluruh dunia, termasuk Indonesia, menggunakan Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah dan Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) di Madinah untuk penerbangan haji.

"Karena yang membuat kita lama ini adalah bandara sedemikian padat ya bandara itu (Jeddah dan AMAA Madinah) dan ada standar internasional yang tidak bisa kita dan Saudi Arabia harus taat," kata Menag.

Jarak Bandara Taif dari Makkah

Jarak Bandara Taif dari Makkah

Ide memanfaatkan Bandara Taif di Makkah sebagai alternatif entry point tambahan untuk menerima kedatangan dan pemulangan jemaah haji pada pelaksanaan musim haji tahun-tahun mendatang lebih dulu disampaikan oleh Penasihat Khusus Presiden bidang Haji, Muhadjir Effendy. Ia mengungkapkan itu sebagai salah satu misi yang dititipkan Presiden Prabowo Subianto kepada delegasi Amirul Hajj 2025.

"Kemarin sudah saya lakukan (observasi Bandara Thaif) dengan Pak Menteri Perhubungan," kata Muhadjir ditemui di Bandara Internasional King Abdulaziz Jeddah, Selasa, 10 Juni 2025.

Pertimbangan menjadikan Bandara Taif sebagai alternatif tambahan titik masuk selain Bandara Prince Mohammed bin Abdulaziz Madinah dan Bandara Internasional King Abdulaziz Jeddah lantaran jaraknya yang tidak terlalu jauh dari Kota Makkah, hanya sekitar 70 kilometer. Terdapat dua akses jalan dari dan menuju bandara, yakni reguler untuk kendaraan kecil dan jalur khusus untuk kendaraan besar, seperti bus dan truk.

"Kemarin saya coba berapa lama, 70 km itu enggak sampai satu jam," sambung dia.

Bandara Taif Sudah Layani Penerbangan Internasional

Bandara Taif Sudah Layani Penerbangan Internasional

Muhadjir juga mengungkapkan bahwa Bandara Taif telah dilengkapi dua landasan pacu yang bisa menampung pesawat-pesawat berbadan lebar, seperti Boeing dan Airbus. Kekurangannya adalah kapasitas terminal penumpang saat ini yang masih terbatas, maksimal sekitar 500 orang saja.

"Sehingga nanti kalau sudah ada calon penumpang menunggu, harus ada tempat yang dibangun. Dari pihak pengelola bandara, asal itu ada deal, dia akan memenuhi permintaan-permintaan kita," sahut Muhadjir.

Bandara Taif saat ini juga sudah beroperasi selama 24 jam dan melayani penerbangan internasional, termasuk dari Iran, Mesir, dan Qatar. Namun, penerbangan domestik lah yang masih mendominasi.

Bila Bandara Taif benar dijadikan salah satu titik masuk jemaah haji Indonesia pada musim haji berikutnya, jumlah slot penerbangan pun bisa bertambah. Menurut Muhadjir, pihak bandara menyanggupi menyediakan 10 jadwal penerbangan setiap hari nantinya.

"Kalau sekarang ini jumlah slot kita sekitar 17--20 slot per hari, berarti kalau bisa ditambah 10 slot, bisa jadi 30 slot per hari," ia menjelaskan.

Pangeran MBS Dukung Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Pangeran MBS Dukung Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Sebelumnya, Menag juga mengungkapkan bahwa rencana pembangunan kampung haji di Arab Saudi didukung penuh Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman Al Saud (MBS). Hal ini disampaikan Menteri Agama saat mendampingi Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan Pangeran MBS dalam kunjungan kenegaraan, Kamis, 3 Juli 2025.

"Alhamdulillah, Pangeran MBS mendukung penuh kampung haji Indonesia terealisasi sesegera mungkin," kata Menag di Makkah, Kamis, 3 Juli 2025, dikutip dari siaran pers yang diterima Liputan6.com.

Selanjutnya, Nasaruddin Umar juga mendampingi Presiden Prabowo untuk mulai menjajaki pembicaraan teknis dengan beberapa pihak di Arab Saudi.

"Kemarin juga saya bersama dengan Pak Menko Zulkifli Hasan serta Pak Menteri Investasi Rosan Roeslani juga mendampingi Presiden Prabowo untuk bertemu dengan mitra di Arab Saudi guna membicarakan terkait teknis realisasi kampung haji Indonesia," kata Menag.

Pertemuan tersebut, lanjut Menag, berlangsung selama kurang lebih satu jam dan menjadi momentum strategis untuk memperkuat peran Indonesia dalam penyelenggaraan ibadah haji. Ini sekaligus sebagai bentuk pelayanan optimal bagi jemaah Indonesia. Setelah pertemuan itu, pihaknya kini menunggu arahan Presiden Prabowo untuk merealisasikan rencana kampung haji Indonesia tersebut.

Infografis delapan syarikah yang melayani jemaah haji Indonesia 2025. (dok. Liputan6.com/Abdillah)
Sumber : Liputan6.com