Danantara Rayu Perusahaan EBT Arab Saudi Tanam Modal ke Indonesia

04 July 2025, 11:45 WIB
Danantara Rayu Perusahaan EBT Arab Saudi Tanam Modal ke Indonesia

Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) mengajak perusahaan di bidang energi bersih Arab Saudi untuk ikut melakukan investasi ke Indonesia. Menyusul banyaknya potensi energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia.

Chief Executive Officer (CEO) Danantara, Rosan Perkasa Roeslani menyampaikan pihaknya telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan ACWA Power, perusahaan desalinasi air swasta terbesar di dunia, pelopor transisi energi, dan pionir dalam pengembangan hidrogen hijau.

"Kolaborasi kami dengan ACWA Power merupakan langkah penting dalam memposisikan Indonesia sebagai pemain utama dalam transisi energi global. Kemitraan ini membawa modal dan keahlian untuk mempercepat proyek-proyek berdampak tinggi di sektor surya, hidrogen, dan solusi terintegrasi air-energi," kata Rosan dalam keterangannya, dikutip Jumat (4/7/2025).

Perlu diketahui, MoU ini bertujuan untuk menjajaki investasi ACWA Power di Indonesia. Fokus investasi tersebut mencakup proyek pembangkit energi terbarukan, turbin gas siklus gabungan, hidrogen hijau, serta fasilitas desalinasi air.

Rosan menyampaikan, kerja sama ini mencerminkan komitmen Danantara untuk membangun kemitraan jangka panjang yang kredibel. Kemudian, mendukung prioritas nasional, dan menciptakan nilai komersial.

"Dengan mengarahkan sumber daya BUMN kepada mitra global berpengalaman, kami berupaya mendorong pertumbuhan berkelanjutan, memperkuat ketahanan energi, dan menarik investasi asing langsung. Inilah cara kami melangkah menuju masa depan yang lebih hijau dan sejahtera secara bersama-sama," tuturnya.

ACWA dan Pertamina

ACWA dan Pertamina

Kesepakatan kedua terjalin antara PT Pertamina dan ACWA Power. Kali ini menitikberatkan pada pengembangan bersama proyek-proyek energi bersih di Indonesia.

Ini mencakup pengembangan teknologi untuk proyek energi terbarukan dan gas-to-power dengan total kapasitas kumulatif 500 MW, tender listrik baru, proyek hidrogen hijau, serta lini bisnis operasi dan pemeliharaan (O&M). Nilai pendanaan proyek mencapai USD 10 miliar.

"ACWA Power bangga dapat memperkuat kehadiran kami di sektor listrik dan air Indonesia melalui perjanjian ini. Kemitraan ini menunjukkan komitmen kami dalam mendukung Indonesia mencapai target jangka panjang di bidang energi dan ketahanan air, serta berkontribusi terhadap pembangunan masa depan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan," ucap Wakil Ketua dan Direktur Utama ACWA Power, Raad Al-Saady.

Kerja Sama ACWA dan Pertamina

Diberitakan sebelumnya, PT Pertamina (Persero) resmi menandatangani Nota Kesepakatan kerja sama dengan ACWA Power untuk mengembangkan teknologi energi bersih. Penandatanganan ini dilakukan bertepatan dengan kunjungan resmi Presiden Prabowo Subianto ke Arab Saudi pada Rabu, 2 Juli 2025.

Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri mengatakan kerja sama ini sejalan dengan target Pemerintah untuk mewujudkan swasembada energi nasional dengan mengoptimalkan sumber energi bersih.

"Pertamina berkomitmen penuh terhadap strategi pertumbuhan ganda, yaitu memastikan keamanan energi nasional sekaligus mempercepat transisi energi. Kolaborasi kami dengan ACWA Power merupakan langkah strategis untuk mewujudkan visi ini," ujar Simon.

Pemimpin Transisi Energi di Asia Tenggara

Simon menambahkan, ACWA Power merupakan salah satu perusahaan global terkemuka dalam solusi energi terbarukan dan gas-ke-listrik (Gas to Power).

Pertamina dan ACWA Power bisa melakukan kolaborasi strategis untuk mendukung Indonesia menjadi pemimpin dalam transisi energi di Kawasan Asia Tenggara.

"Dengan menggabungkan kekuatan pada energi terbarukan, hidrogen hijau, dan infrastruktur berkelanjutan, kami bertujuan untuk menciptakan nilai nyata bagi kedua negara dan memimpin transformasi kawasan menuju ekonomi rendah karbon," ungkapnya.

<p>Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)</p>
Sumber : Liputan6.com