Fitch Ganjar Investment Grade, Analis Lirik Ulang Saham ARTO
16 June 2025, 17:16 WIB:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4585820/original/007305100_1695442703-Akhir_pekan_IHSG_ditutup_menguat-ANGGA_3.jpg)
Lembaga pemeringkat internasional, Fitch Ratings memberikan peringkat nasional jangka panjang kepada PT Bank Jago Tbk (ARTO) pada level 'A-(idn)', dengan outlook stabil.
Peringkat layak investasi (investment grade) ini mencerminkan keyakinanbahwa kinerja bank akan tetap kuat dalam jangka menengah, yang akan meningkatkan persepsi positif terhadap saham ARTO.
Dalam laporan yang dirilis 11 Juni 2025, Fitch menyebutkan bahwa peringkat ini mencerminkan pertumbuhan bisnis Bank Jago yang terkelola dengan baik, struktur permodalan yang sehat, serta manajemen risiko yang memadai untuk ukuran bank digital. Outlook stabil juga menegaskan ekspektasi bahwa profil keuangan Bank Jago akan tetap terjaga ke depannya,meski industri perbankan digital dihadapkan pada dinamika kompetisi dan regulasi.
Fitch pun menggarisbawahi bahwa Bank Jago memiliki potensi pertumbuhan bisnis yang sehat seiring dengan digitalisasi ekonomi Indonesia. Kombinasi teknologi, sinergi ekosistem, dan kehati-hatian dalam ekspansi kredit dinilai menjadi kunci keberhasilan bank berticker ARTO inidalam menyeimbangkan pertumbuhan dan risiko.
Sejumlah pengamat dan analis pasar pun menyampaikan pandangan positif terhadap peringkat tersebut, yang dinilai sejalan dengan arah transformasi bisnis bank berkode saham ARTO tersebut selama beberapa tahun terakhir.
"Saya melihat ini sinyal positif dari perbankan digital di Indonesia seiring dengan iklim bank digital yang meningkat cukup positif. Ekosistem bank digital, terutama yang ikut dalam platform digital lainnya, mempunyai kondisi yang positif," kata Pengamat Perbankan Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda, dikutip Senin (16/6/2025)..
"Model bisnis yang terintegrasi dengan bisnis digital mempunyai peluang berkembang karena perkembangan inovasi yang cukup baik. Bank Jago bisa digunakan di platform lain, seperti Bibit, Stockbit, dan GoPay. Inovasi ini bisa mempermudah masyarakat memiliki akses ke perbankan dengan ekosistem digital," lanjut dia.
Advertisement
Beri Sinyal Positif
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2970772/original/032944800_1574070739-20191118-Perdagangan-Awal-Pekan-IHSG-Ditutup-di-Zona-Merah-2.jpg)
Sementara Investment Analyst Edvisor Provina Visindo Indy Naila menambahkan bahwa pengakuan dari lembaga sekelas Fitch memberi sinyal positif bagi pasar terutama bagi investor yang selama ini mencermati perkembangan bank digital di Indonesia.
Seperti diketahui, sebagai bank berbasis teknologi, Bank Jago mengandalkan kolaborasi strategis dengan berbagai mitra strategis, seperti Gojek, GoPay, Bibit, dan Stockbit.
Kolaborasi dalam ekosistem digital ini memungkinkan Bank Jago menjangkau segmen masyarakat yang belum banyaktersentuh layanan perbankan tradisional.Sehingga outlook stabil dari Fitch ini menjadi tonggak baru dalam perjalanan Bank Jago, yang tak hanya mempertegas arah bisnis yang lebih sehat, tetapi juga membuka peluang untuk akses pendanaan lebih luas dan efisien ke depannya.
Selain itu, pengakuan dari Fitch bisa menjadi salah satu turning point, apalagi jika disusul perbaikan kinerja operasional di kuartal mendatang.
"Ada kepercayaan akan prospek bisnis dari ARTO terutama juga karena berdasarkan laporan keuangan terakhir menunjukkan perbaikan dari rasio-rasio growth, lalu juga CAR bank jago masih tinggi namun tetap memantau secara kredit atau NPL jadi rating ini bisa menjadi sentiment positif untuk pasar," terangnya.
Advertisement
Laba Bank Jago Naik 178% pada Kuartal I 2025, Ini Sebabnya
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3520932/original/054634300_1627274266-FOTO_000.jpg)
PT Bank Jago Tbk (ARTO) berhasil menjaga momentum kinerja yang positif pada kuartal pertama 2025. Sebagai bank berbasis teknologi yang tertanam dalam ekosistem digital, Bank Jago berhasil mencatatkan pertumbuhan pada jumlah nasabah, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), serta penyaluran kredit.
Hingga kuartal I 2025, Bank Jago telah melayani 16,3 juta nasabah, termasuk 13 juta nasabah funding melalui aplikasi Jago. Jumlah pengguna Aplikasi Jago bertambah 4 juta nasabah dibandingkan posisi akhir kuartal I-2024 yang sebanyak 9 juta nasabah.
Kenaikan jumlah nasabah funding sejalan dengan pertumbuhan DPK yang mencapai 62 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy). Per Maret 2025, total DPK Bank Jago mencapai Rp 21,4 triliun, naik dari Rp 13,2 triliun per Maret 2024. Dari jumlah tersebut, komposisi current account and savings account (CASA) mencapai 54 persen atau Rp 11,5 triliun, sedangkan komposisi term deposit (TD) mencapai 46 persen atau Rp 9,9 triliun.
"Dengan situasi perekonomian global yang mengalami ketidakpastian, kami berusaha menjaga kinerja bank tetap positif dan tumbuh secara sehat dengan tetap mengamati potensi risiko dari gejolak yang ada," ungkap Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung dalam keterangan resmi, Jumat (25/4/2025).
Dari sisi penyaluran kredit, Bank Jago mencatatkan pertumbuhan sebesar 42 persen yoy. Penyaluran kredit pada akhir kuartal I 2025 mencapai Rp 20,3 triliun, meningkat dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu yang sebesar Rp 14,3 triliun. Pertumbuhan penyaluran kredit tercapai berkat strategi kolaborasi dengan berbagai mitra (partner), seperti ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya.
Bank Jago menyalurkan kredit secara berkualitas dengan mengutamakan prinsip kehati-hatian. Ini terlihat dari rendahnya rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross yang sebesar 0,3 persen atau di bawah rata-rata NPL perbankan nasional.
Laba Kuartal I 2025 Naik 178 Persen
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4007264/original/084042300_1650967496-FIMELA68OPFD.jpg)
Pertumbuhan kredit mendorong naik aset Bank Jago menjadi Rp 32,5 triliun atau tumbuh 44 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 22,5 triliun. Sementara Bank Jago juga membukukan laba bersih setelah pajak (net profit after tax) sebesar Rp 60 miliar per akhir Maret 2025 atau tumbuh 178 persen dari akhir Maret 2024 sebesar Rp 22 miliar.
Rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) mencapai 36,4 persen, menunjukkan kuatnya tingkat permodalan untuk mendukung ekspansi bisnis ke depan. Di sisi lain rasio kredit terhadap simpanan atau loan to deposit ratio berada pada 94 persen, mencerminkan tingkat likuiditas yang sehat.
"Pencapaian ini merupakan bukti Bank Jago tetap fokus untuk bertumbuh sebagai bank berbasis teknologi yang mengedepankan inovasi dan kolaborasi serta fundamental dan manajemen risiko yang baik. Dengan situasi yang menantang, kami selalu mengedepankan prinsip kehati-hatian sambil melihat peluang untuk tumbuh secara berkelanjutan," pungkas Arief.
Pada perdagangan hari ini, Jumat 25 April 2025, saham ARTO naik 5,90 persen ke posisi 1.885 pada penutupan sesi I. Dalam sepekan, saham ARTO naik 17,81 persen meski masih mencatatkan penurunan 22,43 persen sejak awal tahun atau secara year to date (YTD).