Update: 38 Orang di Darat Tewas Akibat Pesawat Air India Jatuh ke Kantin Mahasiswa Kedokteran Ahmedabad

14 June 2025, 15:33 WIB
Update: 38 Orang di Darat Tewas Akibat Pesawat Air India Jatuh ke Kantin Mahasiswa Kedokteran Ahmedabad

Korban tewas akibat pesawat Air India jatuh dilaporkan 279 orang. Mereka yang meninggal di permukiman Ahmedabad itu beragam, Selain penumpang tujuan London, ada seorang politisi papan atas dan penjual teh remaja.

Seorang pria di dalam pesawat, yang membawa 242 penumpang dan awak, secara ajaib selamat dari kecelakaan pesawat tragis pada Kamis (12/6) sore.

Seorang warga negara Inggris itu adalah satu-satunya kisah tentang keselamatan dari pesawat Air India tersebut.

"Saya melihat anak saya untuk pertama kalinya dalam dua tahun, itu adalah saat yang luar biasa," kata Anil Patel, yang putra dan menantunya mengejutkannya dengan kunjungan dari Inggris.

"Dan sekarang, tidak ada apa-apa," katanya sambil menangis. "Apa pun yang diinginkan para dewa telah terjadi."

Air India mengatakan ada 169 penumpang India, 53 warga Inggris, tujuh warga Portugis, dan seorang warga Kanada di dalam pesawat yang menuju bandara Gatwick London, serta 12 awak pesawat.

Sementara itu, seperti dikutip dari AFP,Sabtu (14/6/2025), setidaknya 38 orang tewas di darat setelah pesawat Air India jatuh.

Hidung dan roda depan pesawat Boeing 787-8 Dreamliner Air India mendarat di gedung kantin tempat mahasiswa kedokteran sedang makan siang.

Mohit Chavda, 25 tahun, seorang dokter muda di Ahmedabad, menceritakan bagaimana ia lolos dari asap hitam yang menyesakkan setelah pesawat menabrak ruang makan.

"Hampir tidak ada jarak pandang," kata Chavda. "Kami bahkan tidak dapat melihat siapa yang duduk di samping kami -- jadi kami lari dari sana."

Bekas hangus menggores gedung-gedung, tempat potongan-potongan pesawat tertanam di dindingnya.

Mantan Kepala Menteri India Tewas

Mantan Kepala Menteri India Tewas

Di antara yang tewas adalah Vijay Rupani, 68, anggota senior partai berkuasa Perdana Menteri Narendra Modi dan mantan kepala menteri negara bagian Gujarat.

Namun, mereka juga termasuk remaja Akash Patni, yang menurut laporan media India sedang tertidur di bawah pohon di tengah terik matahari di dekat kedai teh keluarganya di Ahmedabad.

"Dia terbakar di depan mataku," kata ibunya Kalpesh Patni, sambil menangis saat berbicara dengan surat kabar Indian Express. "Aku tidak akan bisa hidup tanpanya."

Pengusaha Suresh Mistry, 53, mengatakan putrinya Kinal adalah seorang penari terlatih, juru masak yang hebat, dan penggemar yoga.

Seorang koki di London, dia sedang mengunjungi keluarganya di India dan menunda penerbangannya untuk tinggal beberapa hari lagi.

Mistry menceritakan terakhir kali dia berbicara dengannya, ketika dia menelepon untuk mengatakan pesawat akan segera lepas landas dan dia bisa pulang tanpa khawatir. Dia mengatakan tidak bisa berhenti berpikir tentang bagaimana, jika dia tetap berpegang pada rencana awalnya, "dia akan tetap hidup".

Kisah Mahasiswa Telat 10 Menit, Tapi Terhindar Maut Pesawat Air India Jatuh

Kisah Mahasiswa Telat 10 Menit, Tapi Terhindar Maut Pesawat Air India Jatuh

Berkat terlambat pada penerbangan nahas Air India Kamis 12 Juni 2025, Bhoomi Chauhan justru terhindar dari maut yang merenggut 241 nyawa di dalam pesawat tersebut.

Bhoomi Chauhan ingat betul ia begitu marah dan frustrasi saat kemacetan lalu lintas menunda perjalanan mobilnya ke bandara Ahmedabad - sehingga ia terlambat 10 menit untuk terbang pada penerbangan Air India ke London Gatwick, Inggris.

Laporan BBCyang dikuti Sabtu (14/6/2025) menyebut Chauhan, seorang mahasiswa administrasi bisnis yang tinggal di Bristol bersama suaminya, tengah mengunjungi India bagian barat untuk berlibur. Wanita 28 tahun itu dijadwalkan terbang pulang dengan AI171 pada hari Kamis (12/6), yang jatuh tak lama setelah lepas landas, menewaskan 241 orang di dalamnya dan lebih banyak lagi di darat.

Namun setelah tiba di bandara kurang dari satu jam sebelum keberangkatan, staf maskapai menolaknya.

"Kami menjadi sangat marah dengan pengemudi kami dan meninggalkan bandara dengan frustrasi," kenangnya. "Saya sangat kecewa.

"Kami meninggalkan bandara dan berdiri di sebuah tempat untuk minum teh. Setelah beberapa saat, sebelum berangkat... kami berbicara dengan agen perjalanan tentang cara mendapatkan pengembalian uang untuk tiket. Di sana, saya mendapat telepon bahwa pesawat telah jatuh."

Berbicara kepada BBCberbahasa Gujarati, ia menambahkan: "Ini benar-benar keajaiban bagi saya."

Tata Group Beri Kompensasi Korban Tewas Pesawat Air India Jatuh Rp1,8 Miliar

Tata Group Beri Kompensasi Korban Tewas Pesawat Air India Jatuh Rp1,8 Miliar

Sementara itu, Tata Group yang menaungi Air India mengatakan akan menawarkan bantuan keuangan sebesar Rs 1 crore atau sekitar Rp1,8 miliar untuk keluarga individu yang meninggal secara tragis akibat pesawat Air India jatuh di Ahmedabad.

"Tata Group telah mengumumkan kompensasi sebesar Rs 1 crore untuk keluarga korban tewas dalam kecelakaan Pesawat Air India AI171 di dekat Ahmedabad pada hari Kamis (12/6). Selain itu, perlindungan medis akan diberikan kepada semua penumpang yang terluka, kata grup konglomerat itu dalam pernyataan resmi seperti dikutip dari Business Today, Jumat (13/6/2025).

Tata Group juga berjanji untuk membangun kembali asrama BJ Medical College, yang rusak parah akibat benturan tersebut. Perusahaan tersebut memiliki dan mengoperasikan Air India, yang diakuisisi kembali dari pemerintah pada tahun 2022.

"Tata Group akan memberikan Rs 1 crore kepada keluarga setiap orang yang telah kehilangan nyawa dalam tragedi ini. Kami juga akan menanggung biaya pengobatan bagi mereka yang terluka dan memastikan bahwa mereka menerima semua perawatan dan dukungan yang diperlukan. Selain itu, kami akan memberikan dukungan dalam pembangunan asrama BJ Medical," kata Chandrasekaran, ketua Tata Sons, dalam sebuah pernyataan.

<p>Infografis Jatuhnya Pesawat Air India AI171. (Liputan6.com/Abdillah)</p>
Sumber : Liputan6.com