Waspada Penipuan Arisan Bodong Online Marak, Begini Cara Menghindarinya
04 June 2025, 13:00 WIB:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3267613/original/079814300_1602679710-Kejahatan_Siber.jpg)
Penipuan arisan bodong kembali marak di masyarakat, terutama melalui platform online. Modus operandi yang licik dan iming-iming keuntungan besar membuat banyak orang tergiur dan akhirnya menjadi korban. Para pelaku memanfaatkan kepercayaan korban, mayoritas ibu-ibu, dengan membangun jaringan arisan online yang luas.
Keuntungan yang dijanjikan pelaku penipuan arisan bodong sangat menggiurkan, sehingga berhasil menarik banyak peserta. Namun, pada akhirnya, arisan tersebut terungkap sebagai skema penipuan yang telah berlangsung selama bertahun-tahun. Kerugian yang dialami korban pun tidak sedikit, mencapai jutaan hingga miliaran rupiah.
Lalu, bagaimana cara menghindari penipuan arisan bodong online ini? Penting untuk memahami modus operandi pelaku dan mengambil langkah-langkah pencegahan agar tidak menjadi korban selanjutnya.
Advertisement
Modus Penipuan Arisan Bodong Online
Pelaku penipuan arisan bodong online biasanya menjalankan aksinya dengan beberapa modus sekaligus. Salah satu yang paling umum adalah dengan membuat grup arisan online di media sosial, seperti WhatsApp atau Facebook. Grup ini diisi dengan puluhan hingga ratusan peserta, yang sebagian di antaranya fiktif atau dibuat oleh pelaku sendiri.
Selain arisan online, pelaku juga sering menawarkan investasi bodong dengan janji keuntungan yang tidak masuk akal, misalnya 20% per bulan. Mereka juga menawarkan paket-paket tertentu, seperti paket Lebaran, dengan harga yang sangat murah dan menggiurkan.
Untuk meyakinkan calon korban, pelaku seringkali menggunakan testimoni palsu atau memberikan bonus bagi peserta yang berhasil mengajak orang lain bergabung. Mereka juga tidak segan untuk memaksa calon korban, termasuk orang yang tidak dikenal, untuk ikut bergabung.
Advertisement
Ciri-Ciri Arisan Bodong yang Harus Diwaspadai
Ada beberapa ciri-ciri arisan bodong yang perlu diwaspadai. Pertama, arisan tersebut biasanya menawarkan keuntungan yang terlalu tinggi dan tidak masuk akal. Investasi yang sah dan aman jarang menawarkan keuntungan sebesar itu.
Kedua, arisan bodong seringkali tidak memiliki badan hukum yang jelas atau terdaftar secara resmi. Hal ini menyulitkan korban untuk menuntut secara hukum jika terjadi penipuan. Penyelenggara arisan juga seringkali tidak jelas identitasnya.
Ketiga, arisan bodong seringkali menggunakan metode pembayaran yang tidak aman atau meminta data pribadi yang sensitif. Mereka juga seringkali memberikan tekanan psikologis kepada calon korban untuk segera bergabung.
Tips Menghindari Penipuan Arisan Bodong Online
Untuk melindungi diri dari penipuan arisan bodong online, ada beberapa langkah yang dapat diambil. Pertama, pastikan arisan tersebut terdaftar dan memiliki izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Kedua, periksa identitas dan reputasi penyelenggara arisan. Tanyakan secara detail tentang pengelolaan dana dan minta laporan yang transparan. Jangan tergiur oleh iming-iming keuntungan yang terlalu tinggi.
Ketiga, baca perjanjian dengan teliti sebelum bergabung dan berhati-hatilah terhadap arisan yang menggunakan metode pembayaran yang tidak aman. Jika Anda merasa menjadi korban arisan bodong, segera laporkan kepada pihak berwajib.
Meskipun aturan hukum bagi pelaku investasi bodong di Indonesia dapat dikenakan berdasarkan Pasal 378 KUHP tentang penipuan, yang dapat dihukum penjara selama maksimal 4 tahun, penting untuk selalu waspada dan berhati-hati agar tidak menjadi korban penipuan arisan bodong online.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.